Pages - Menu

31 Maret 2017

PICTURE PERFECT RICE TERRACE IN TEGALALANG, BALI


 
Biasanya saya tidak begitu tertarik melihat area sawah. Lahir dan besar di Bandung, rumah masa kecil saya hanya berjarak kurang dari setengah jam berjalan kaki menuju area persawahan, saya dan kakak-kakak saya sudah terbiasa bermain di sawah, menikmati sungai dan pulang dengan sendal jepit yang hanya tinggal satu, karena satu lagi terbawa arus sungai (hehe..)



Namun saya tidak menyangka bahwa saya akan begitu betah di area sawah yang satu ini. Terletak di Gianyar, Bali, kami hanya perlu berkendara sekitar 15 menit saja dari Kamandalu, resort tempat kami menginap di Ubud, Bali.



Kami turun di sisi jalanan dan langsung menuruni tangga menuju kompleks persawahan yang paling terkenal di Bali, Tegalalang. Sinar pagi menyapa dari balik pepohonan dan membuat saya lebih segar di kala kantuk masih sangat terasa. Kami terus menaiki undak-undak sawah yang mudah dilalui karena sudah disediakan blok-blok batu untuk berjalan kaki. 



Matahari masih sedikit bersembunyi di bali bukit sawah, namun pemandangan ke arah rumah-rumah di sisi jalan sudah sangat menyenangkan dengan langit biru dan lembah sawah.



Kami berjalan kaki lagi melewati "bukit" dan mendapati sinar matahari menyapa. Such a nice view! Undak-undak sawah dengan sistem pengairan tradisional yang disebut subak ini menjadi ciri sekaligus membuat area Tegalalang menjadi sangat cantik.

Beberapa kali saya dan Ferry berjalan di pematang sawah yang cukup berlumpur, dan beberapa kali pula kami menggunakan aliran air yang sangat segar untuk membilas kaki. Air dingin dan segar berpadu dengan view kehijauan dan "lorong" sawah, picture perfect view in a perfect morning!


So, maybe a visit to the rice terrace is actually not a bad idea at all, even when you think you already had enough rice field view :)

@marischkaprue - only lost her flip flop in the rice field when she's < 10 years old

Photos by Ferry Rusli

TEGALALANG RICE TERRACE
Gianyar, Bali
Indonesia

23 Maret 2017

MORE THAN WE EXPECT: TAMAN WISATA ALAM MAYANG, PEKANBARU



You know that time when you don't really know where to go and just try any option even though you feels like the place won't be so interesting? Yap, itu yang saya lakukan saat datang ke Pekanbaru, Riau.


This building reminds us a bit of Fuji TV Building in Tokyo, Japan
Bahkan beberapa teman memberitahu saya bahwa "tidak ada apa-apa di Pekanbaru," di luar dari makanan enak, dan bahwa saya mesti berkendara cukup jauh ke luar kota untuk menemukan lokasi-lokasi menarik.

Namun saya benar-benar ingin menikmati tiga hari dua malam di Pekanbaru dengan berkeliling di lokasi-lokasi yang tidak jauh sehingga taman di tengah kota ini jadi pilihan, Taman Wisata Alam Mayang.
Sebelumnya, saya sudah googling mengenai Taman Wisata Alam Mayang, dan jujur saja, foto-foto yang saya temukan kebanyakan berisi foto kolam dengan perahu bebek- dan angsa kayuh yang biasa kita temukan di taman rekreasi umum, tapi ada satu foto gapura yang menarik.



"Kayanya kita sebentar aja di sana," ujar saya ke Ferry saat kita berangkat dari Red Planet Hotel Pekanbaru. Dua puluh menit kemudian kita memasuki area Taman Wisata Alam Mayang yang sangat rimbun penuh pepohonan. Ternyata areanya besar dan terasa sangat menyenangkan karena kemanapun kita melihat, kehijauan jadi pemandangan utama.

Kami melewati patung totem besar, ada sebagian yang masih dibangun. "Dulu ngga gini mbak," ujar Ali, driver yang menemani kami hari itu. Memang terlihat banyak atraksi berupa patung, bangunan-bangunan kecil dengan desain menarik yang terlihat baru dibangun.


Taman ini menarik untuk berkeliling. Di sisi salah satu danau terdapat replika kapal Lancang Kuning yang terbuat dari bahan bangunan padat, namun dengan detil yang baik sehingga tidak terlihat seperti bentuk semen asal-asalan ala taman wisata umum (atau macan cisewu?) hehe.



Di sisi danau lain yang berdekatan dengan replika kapal, kami menikmati ornamen bunga kembang sepatu berukuran besar yang "ditempel" di dua pohon sehingga sekilas tampak seperti bunga asli berukuran besar.




Kamipun meneruskan berjalan kaki hingga ke area gapura ala Bali dan patung naga putih di sisi danau. Semua ornamen baru di Taman Wisata Alam Mayang dibuat dengan detil yang sangat baik sehingga menarik untuk dinikmati dan menyatu dengan alam sekeliling. Tanpa terasa kami sudah menghabiskan waktu berjam-jam berkeliling, berfoto dan bersantai. Semuanya terasa sangat menyenangkan, ditambah saat itu taman sedang sangat sepi, trully relaxing (and exciting!)



Moral of the story? Do not underestimate dan jangan sungkan untuk mencoba "datang saja" ke lokasi yang mungkin kita anggap biasa saja, you'll never know dan jangan komen menghakimi saat belum datang langsung. Trust me, you'll be surprised.

@marischkaprue - have so many surprises in Pekanbaru

Photos by Ferry Rusli

NOTES

TAMAN WISATA ALAM MAYANG
Jl. H Imam Munandar
Pekanbaru

ENTRANCE FEE
Rp. 18.000,- / person
Rp. 6.000,-/ car 

STAY IN PEKANBARU (BUDGET)


Red Planet Hotel
Jl. Tengku Zainal Abidin No. 23
Rejosari, Pekanbaru
Riau - Indonesia

RATES
Around IDR 250.000/ night (around USD 20/ night)
Check out the latest rates and promotion here
***

19 Maret 2017

DREAMING OF SOUTH BANK PARKLANDS, BRISBANE



Area publik selalu jadi dambaan warga kota besar. Menemukan taman yang nyaman untuk menghabiskan waktu sudah jadi kesenangan tersendiri bagi saya. Namun di Brisbane, Queensland, saya benar-benar tidak ingin meninggalkan area penuh kenyamanan yang berada di pusat kota Brisbane ini.





Terletak di area South Bank, sesuai namanya, South Bank Parklands memanjakan warga Brisbane dengan luasan wilayan 17 hektar yang dipenuhi beragam atraksi dan atmostif. Mulai dari taman-taman botanikal dengan kursi-kursi taman yang mudah ditemukan, playground untuk anak-anak, area piknik kehijauan yang luas, kolam renang hingga pantai buatan, lengkap dengan pasir putih persis di depan Sungai Brisbane.



South Bank Parklands benar-benar cocok untuk bersantai, dan apapun pilihan activitynya, semua ada di sini. Saya benar-benar tertarik dengan area "pantai" buatan ini, kolam renang dibuat menyerupai pantai, lengkap dengan pasir putih untuk bersantai. Bahkan beberapa burung ikut bersantai di sini, pemandangan pun menjadi menyenangkan karena area pantai buatan ini langsung menghadap sungai yang menjadi batas antara South Bank dengan gedung-gedung tinggi yang kontras.




Kami datang menjelang sore hari, saat itu banyak warga Brisbane yang bersantai, piknik di lapangan rumput yang luas, atau berolah-raga di walking trek di sisi sungai.



Saat matahari mulai turun, kami berjalan ke arah The Wheel Of Brisbane yang menjadi landmark area ini. Dari atas kami dapat melihat sekeliling, menikmati langit yang berubah warna dan lampu-lampu bangunan yang telah menyala.


Tempat ini benar-benar nyaman untuk menghabiskan waktu, melepas kepenatan dan menikmati hidup dengan menghirup udara segar. Semoga someday Jakarta punya area publik seperti ini, can I get an Amen? :)

@marischkaprue - gardens with beach? of course she love it!

NOTES

SOUTH BANK PARKLANDS
South Brisbane
Queensland 4101, Australia

See our FUN TRIP #AussieBanget di video Sobat Jalan with Tiket.com
Video SOON WILL BE AVAILABLE on Tiket.com youtube channel, here

18 Maret 2017

POSTCARD FROM: NGURTAFUR, KEI ISLAND



Ngurtafur menurut saya layak masuk dalam list lima pantai paling unik di Indonesia. Mengapa? Well, lihat saja bentukan gosong pantai yang memanjang hingga dua kilometer di saat air surut. Tidak hanya itu, gosong pantai di Ngurtafur berkelok-kelok sehingga terlihat seperti ular putih dari atas, such an amazing view!





Saya sudah pernah membahas pantai unik di Kepulauan Kei, Maluku ini di postingan sebelumnya, bahkan kami pernah bertemu dengan rombongan pelikan yang bermigrasi, juga di Ngurtafur.



But I think this place deserve more post on this blog, so here I am, sharing even more photos from Ngurtafur




 
Enjoy!

@marischkaprue - not really migrated like pelicans, but she does moving from one places to another

Aerial photo by M. Ikhsan, see his works here
Also thanks to Harry Fitria (some photos are taken by him, check out his Instagram here)

NOTES

NGURTAFUR/ NGURTAVUR BEACH
Warbal Island
Kei Islands, Maluku
Indonesia

WHERE

Kepulauan Kei terletak di Maluku Tenggara. Untuk menuju Kei, ambil penerbangan menuju Ambon, kemudian dilanjutkan dengan penerbangan Ambon - Langgur/ Tual (sekitar 1 jam), terdapat 2 maskapai yang melayani jalur Ambon - Langgur/Tual (Kei) yaitu Garuda Indonesia dan Lion Air. Harga tiket Ambon - Tual sekitar Rp. 1,5 juta - Rp. 2 juta PP

BUDGET

Rp. 3,2 juta per person untuk trip selama 5 hari 4 malam (include penginapan, makan, boat, dll selama trip, exclude tiket pesawat dari dan menuju Kei). Total Budget: Dari Jakarta: Sekitar Rp. 6,7 juta (dengan flight using LCC), budget ini berlaku untuk group tour karena sharing budget. Untuk group trip ke Kei, hubungi TukangJalan di tuk4ng.jalan@gmail.com

TIPS

Prepare: obat nyamuk jika menginap di resort yang berada di pulau, sunscreen, snorkeling gear (belum tersedia banyak di Kei), personal medicine, sepatu untuk trekking ke atas bukit karang

***