Pages - Menu

27 Desember 2021

Imagining Autumn in Chubu


2021 jadi tahun pertama saya tidak berkunjung ke Jepang sejak tujuh tahun lalu. Berkeliling Jepang selalu menyenangkan dan selalu banyak lokasi baru yang menarik untuk dieksplorasi, atau datang kembali di lokasi yang sama namun di musim yang berbeda untuk pengalaman yang berbeda pula.

Salah satu destinasi yang ingin saya jelajahi lagi adalah Chubu Region, area yang menaungi bagian tengah Jepang, terdiri dari sembilan prefektur di bagian tengah Pulau Honshu, pulau utama dan terbesar di Jepang. Chubu menaungi area Fukui, Ishikawa, Toyama, Shizuoka, Aichi, Gifu, Yamanashi, Nagano dan Niigata.


Ada beberapa tempat yang ada di list saya untuk dikunjungi, semoga saya bisa menikmatinya di tahun depan, terutama di saat musim gugur. Berikut beberapa lokasi incaran saya, yang mungkin bisa jadi inspirasi teman-teman juga untuk destinasi berikutnya saat kita sudah bisa traveling ke Jepang lagi!


Maruoka Castle


Kastel yang bergaya “Hirayama” ini berada di Maruoka, Kota Sakai di Prefektur Fukui. Meski 

terkenal dengan pemandangan musim semi di mana ada 400 pohon sakura Yoshino di taman 

kastel, saya ingin sekali mengunjungi Maruoka Castle juga di saat musim gugur. Saya melihat 

foto-foto pepohonan dengan daun kuning kemerahan yang meliputi Maruoka Castle, membuat kastel ini terlihat lebih cantik lagi!


Ada sebuah legenda yang menarik tentang Maruoka Castle, yang juga disebut Kasumi-ga-jō. 

Legenda menceritakan bahwa dahulu di saat ada musuh mendekati kastel, kabut tebal meliputi dan menutup pandangan sehingga musuh tidak dapat mengetahui posisi kastel. Tentu akan sangat menarik mendengarkan cerita sejarah dan legenda dari kastle yang dibangun sebelum periode Edo ini. Semoga kita bisa datang dan melihat langsung Maruoka Castle di tahun depan ya!


Tree Picnic Adventure IKEDA 




Sebagai seseorang yang sangat senang outdoor, saya selalu menikmati beraktivitas outdoor, 

termasuk di Jepang! Jika kita berkunjung ke Fukui, ada satu lokasi bernama Tree Picnic 

Adventure Ikeda. Sesuai namanya, di sini kita bisa mencoba berbagai kegiatan adventure di area yang berada di Kota Ikeda, Fukui ini.


Salah satu adventure utama di sini adalah Mega Zipline yang merupakan zipline paling tinggi dan terbesar di Jepang, dengan area dikelilingi hutan dan pepohonan yang indah, tentunya juga akan semakin 

cantik di saat musim gugur! Setelah beraktivitas seharian, kita juga bisa menginap dan camping di sini. Teman-teman bisa mengunjungi www.picnic.ikeda-kibou.com/en untuk informasi lengkap dan cara booking kegiatan di Tree Picnic Adventure IKEDA


Yokokan Garden





Masih di Fukui, kita bisa mampir ke Yoyokan Garden untuk menikmati taman cantik bergaya 

Jepang, lengkap dengan rumah tradisional dan danau. Yoyokan garden sering masuk dalam 

daftar taman terindah oleh berbagai majalah mengenai desain taman, dan saat kita melihat 

keindahan Yoyokan Garden, kita pun akan menyetujuinya.


Di rumah tradisional yang ada di taman, kita dapat menikmati pemandangan indah dan danau 

yang ada persis di sisi rumah. Bangunan yang ada sekarang merupakan bangunan yang dibuat 

kembali di tahun 1993, karena bangunan asli rusak pada saat Perang Dunia ke-2. Namun bentuk bangunan dibuat dari blue-print bangunan asli yang dibangun pada tahun 1823, sehingga bentuk yang ada benar-benar menyerupai bangunan asli.


Saat musim gugur kita dapat menikmati warna-warni cantik daun yang berwarna kuning 

kemerahan yang membuat Yoyokan Garden menjadi jauh lebih mempersona!


Echizen Crab



Sudah berkunjung ke Fukui, tentunya akan semakin lengkap jika kita menikmati kuliner 

kebanggaan Fukui, Echizen Crab. Kepiting berkaki panjang yang sering kita lihat di pasar-pasar tradisional di Jepang ini memang jadi favorit, namun di Fukui ada Echizen Crab yang merupakan salah satu jenis snow crab yang berasal dari tangkapan nelayan di Echizen.


Kepiting ini sangat segar dan memiliki rasa yang sangat intense, rasa manis snow crab segar 

yang pastinya tidak akan terlupakan!


Yuge-Kaido Street



Kita beralih ke Kaga di Ishikawa. Ada satu area yang sangat menyenangkan di pusat kota 

Yamanaka Onsen. Menyusuri Yuge-Kaido Street akan membuat kita banyak berhenti dan 

menikmati suasana serta bangunan-bangunan yang ada. Selain itu, ada banyak cafe, restoran, 

gallery dan souvenir shop. Jangan lewatkan kesempatan melihat lacquerware khas Yamanaka 

dan kerajinan keramik Kutani-yaki. Ada beberapa toko yang juga membuka kesempatan bagi turis untuk mencoba langsung membuat kerajinan dengan cara tradisional!


Kakusenkei Gorge




Kakusenkei Gorge adalah area di Yamanaka Onsen dengan wilayah sebagian area sekeliling 

Sungai Daishoji. Ada beberapa spot attraction dengan pemandangan cantik dan khas Kakusenkei Gorge seperti Ayatori Bridge, jembatan berwarna magenta dengan bentuk struktur seperti huruf S yang melambangkan ayatori (permainan karet gelang ala Jepang), bentuk jembatan merepresentasikan bentuk karet-karet gelang dari permainan Ayatori.


Spot lainnya adalah Kurotani Bridge dan Kohrogi Bridge, ada banyak sisi menarik dan view yang dapat dinikmati dari jembatan-jembatan yang ada di Kakusenkei. Area ini dapat dinikmati dengan pemandangan yang berbeda di berbagai musim, namun salah satu musim terbaik untuk menikmati pemandangan di Kakusenkei Gorge adalah di musim gugur!


Limited Express Thunder Bird connecting train from Kaga Onsen to Kanazawa


Dari Kaga Onsen, mari membayangkan kita menuju Kanazawa! Kita dapat mencoba Limited 

Express Thunderbird dan jika kita memiliki Takayama-Hokuriku Area Tourist Pass, kita bisa 

mendapatkan kursi dengan reservasi hingga empat kali tanpa perlu membayar lagi! Jika 

berkeliling memang sebaiknya kita sudah merencanakan untuk membeli Tourist Pass sesuai jalur dan area yang kita ingin datangi sehingga bisa lebih hemat untuk budget perjalanan!


Omicho Market



Mengamati dan berkeliling pasar lokal selalu menarik, nah di Kanazawa salah satu pasar yang 

wajib dikunjungi adalah Omicho Market yang memiliki lebih dari 170 kios yang menjual beragam produk, mulai dari sea foods (dan kepiting besar khas Jepang), perkakas dapur hingga tanaman. 

Di Omicho Market juga terdapat banyak jajanan pasar yang dapat langsung kita coba, plus 

beragam tempat makan dengan bahan-bahan asli dari Ishikawa, saran saya cobalah fresh sushi 

dan seafood bowls khas Ishikawa!


Etchu Yatsuo (Suwamachi Hondori Street)


Melihat langsung festival selalu jadi pengalaman menarik! Di Kota Yatsuo di Toyama, kita dapat menikmati “Owara Kaze no Bon Festival,” festival yang sudah digelar lebih dari 300 tahun lamanya! Biasanya festival ini digelar dari tanggal 1 hingga 3 September di Yatsuo.


Etchu Yatsuo atau Suwamachi Hondori Street adalah jalan dengan dasar bebatuan dengan 

bangunan rumah di sekeliling jalanan dengan warna dan bentuk yang serupa dan akan langsung mengingatkan kita pada masa lampau di Jepang, serasa kembali ke masa lalu!


Hokuriku Shinkansen from Toyama to Shin Takaoka






Nah, jika kita menggunakan Takayama-Hokuriku Area Tourist Pass, kita dapat mengambil rute yang ada, termasuk Shinkansen dari Toyama ke Shin-Takaoka, cara yang cepat dan mudah untuk bepergian di wilayah Central Japan.


Zuiryuji Temple





Zuiryu-ji Temple adalah kuil Buddha di Takaoya yang berada di Prefektur Toyama. Kuil ini sudah tercatat sebagai National Treasures dan berbagai area di kuil ini juga memiliki peran penting sebagai cagar budaya di Jepang, jadi sempatkan untuk berkunjung ke Zuiryu-ji Temple ya!


Shirakawa-go


Terletak di area pegunungan di antara Gifu dan Toyama, Shirakawa-go berada di tengah lembah dan sisi sungai Shogawa. Rumah-rumah dengan bentuk unik menjadi ciri khas dan yang membuat Shirakawa-go terkenal di seluruh dunia. Bentuk bangunan rumah di Shirakawa-go disebut Gassho-zukuri style, artinya tangan yang berdoa. Bentuk segitiga ini rupanya merepresentasikan bentuk tangan pada umat buddha yang sedang berdoa.

Saat musim gugur, pemandangan kuning kemerahan menghiasi desa-desa tradisional yang telah menjadi situs warisan budaya dunia UNESCO ini. Sungguh destinasi yang tidak terlupakan!


Autum in Gokayama


Selain Shirakawa-go, kita dapat menikmati desain rumah Gassho-zukuri di Gokayama yang 

terletak di Nanto, Toyama. Gokayama juga sudah terdaftar sebagai situs warisan budaya dunia 

UNESCO dan memiliki pemandangan indah, terutama di musim gugur!


Hida Beef



Daging dengan tekstur marble sempurna yang membuat selera makan saya langsung melonjak, 

yes, Hida Beef pasti jadi pengalaman kuliner yang tidak terlupakan di Takayama!

“Hida-gyu” atau daging sapi Hida adalah daging sapi jenis khusus yang ada di Prefektur Gifu dan jadi kebanggaan kuliner Takayama. Hida Beef akan langsung “meleleh” saat kita makan, 

memberikan sensasi tekstur yang lembut dengan ledakan rasa yang luar biasa! Saya akan 

merekomendasikan kuliner Hida Beef sebagai bucket list utama di Takayama!


Hida Furukawa (White-walled Store District)



Jika ingin merasakan suasana kota tradisional Jepang, maka Hida Furukawa jadi pilihan tepat. 

Hanya sekitar 15 menit saja naik kereta dari Takayama, kita bisa merasakan ketenangan berjalan kaki menyusuri kota cantik dengan kanal berisi ikan koi yang mengalir searah dengan jalanan utama.

Di Ichinomachi Street di dekat Distrik Shirakabe Dozogai, kita dapat menyusuri dengan jalan kaki, kemudian berhenti sejenak menikmati sake, melihat toko-toko souvenir dan makan di restoran, sungguh pengalaman yang sangat menyenangkan!


Hida Satoyama Cycling





Satu hal yang saya perhatikan di Jepang adalah betapa warga Jepang senang bersepeda. Nah, 

kita bisa menikmati tour bersepeda di Satoyama. Ada Hida Satoyama Cycling Tour di mana kita bisa berkeliling ditemani guide lokal, berhenti di berbagai desa dan perkebunan warga lokal serta ke lokasi-lokasi yang biasanya jarang dikunjungi turis seperti rumah-rumah tua di sisi lain Satoyama. Selain sehat, pengalaman dan interaksi yang didapat pun sangat menyenangkan.


Seki Terrace




Saya yakin tempat ini belum dikunjungi turis internasional, karena Seki Terrace baru dibuka di bulan Maret 2021 ini. Terletak di Kota Seki di Prefektur Gifu, kita dapat melihat dan mengetahui informasi mengenai berbagai kerajinan, hasil industri dan budaya warga Seki, seperti produksi pisau Seki yang sudah terkenal di dunia internasional.


Nagoya Gate Tower Hotel





Yang juga penting saat berkeliling adalah penginapan, salah satu pertimbangan utama saya saat menentukan hotel adalah lokasi. Nagoya Gate Tower Hotel langsung terhubung dengan Nagoya Station, kita dapat langsung menuju hotel dari stasiun dan sebaliknya, hanya sekitar 5 menit saja dari Shinkansen ticket gate, pilihan hotel yang tentunya sangat memudahkan saat kita berkunjung ke Nagoya!


Masih banyak tempat lain di Chubu yang masuk dalam daftar keinginan saya untuk dieksplorasi, namun mari membuat perencanaan untuk trip selanjutnya ke Jepang! Jadi, sudah siap untuk menikmati Chubu di musim gugur tahun depan?


***

29 Mei 2021

POSTCARD FROM THE BATAVIA MARINA


“Wah ini bangunannya kaya kampus ya,” teman saya Jovita semangat menikmati bangunan besar berwarna orange bata di tepi laut, dengan jajaran kapal-kapal putih.





Kami masih di Jakarta, kali ini melipir ke bagian utara lagi, tepatnya di area Ancol, Jakarta Utara. Kami sengaja datang pagi saat jam buka supaya bisa menikmati area Batavia Marina dan tentunya menghindari keramaian karena masih pandemi.


Kegiatan berkumpul bersama, tidak sering, setiap dua atau tiga minggu sekali, kami jalan-jalan di seputaran Jakarta, mencari lokasi yang menyenangkan untuk menikmati makanan, ngobrol tatap muka (sungguh rasanya benar-benar berbeda dengan ngobrol online) dan foto-foto. Kini, setiap jalan pun kami menentukan outfit dengan baju yang kami punya, namun satu tema. Alasannya? Well, untuk seru-seruan aja sih, hal kecil dan sederhana jadi menyenangkan, dan jujur saja, menyiapkan tema outfit bikin saya lebih semangat, rasanya seperti mau trip hehe..






Batavia Marina ini restoran besar yang biasanya jadi venue wedding karena lokasi di pinggir laut dan bangunan yang cantik. Feelnya seperti bangunan kampus di Eropa, dengan area outdoor yang luas pula.


So here are some pictures we took during our visit!





@marischkaprue -  not a good sailor but she definitely feelin’ good in a blue sea day!


BATAVIA MARINA

Jl. Raya Baruna

Jl. Sunda Kelapa No. 9 (Komplek Pelabuhan)
Ancol, Jakarta Utara

8 Mei 2021

DIVE INTO THE BARRACUDA LAKE

Terletak di area pesisir utara Pulau Coron di Palawan, Phillipines, keindahan Barracuda Lake sudah sering saya dengar dan lihat di sosial media. Namun apa yang ada di sosial media biasanya merupakan gambar dan video yang sudah dipilih, jadi terkadang tidak menggambarkan tempat aslinya.

Saya dan teman-teman memang sengaja trip ke Coron untuk menikmati laut, sebagian untuk scuba diving, namun saya dan teman-teman memutuskan untuk freedive dan snorkeling saja di Barracuda Lake.


Perlu waktu sekitar 30 menit untuk sampai ke area pinggir Barracuda Lake dengan kapal dari sekitaran kota Coron. Dari pinggir, kami kemudian berenang ke pinggir pulau dan jalan kaki ke arah danau. Sudah ada tangga kayu untuk mencapai danau karena Barracuda Lake memang sudah jadi destinasi wisata yang populer.


Di pinggiran danau sudah ada platform kayu yang cukup luas, dan dipadati pengunjung saat kami tiba. Namun tujuan kami adalah area yang cukup jauh dari dekat deck, selain sepi, tentunya supaya kami bisa menikmati snorkeling dan freedive.








Saya langsung terpukau dengan tekstur batu di pinggiran danau yang berbentuk seperti “pecahan panjang yang tajam,” sungguh indah, majestic, keren dan fun di saat yang bersamaan! Satu hal lagi yang membuat saya sangat nyaman, suhu di Barracuda Lake sangat hangat! sekitar 28 - 30’C , kami bisa menikmati berenang cukup lama tanpa kedinginan hehe (karena saya mudah sekali kedinginan di air).






Ada juga area yang lebih dangkal, jadi kami bisa “beristirahat sejenak” saat sudah lumayan lelah, dan kembali berenang menikmati Barracuda Lake! Beberapa jam berlalu begitu cepat, sayangnya kami mesti berpindah ke tempat lain.


Satu hal yang pasti, next time saya akan datang ke Barracuda Lake lagi dan tentunya menghabiskan waktu lebih lama lagi di sini!


@marischkaprue - she loooves when the lake is warm and clear!


Went to Coron with Trip Inc


5D/4N freedive trip to Coron: Rp. 5,5 juta / person

(flight tickets is not included)

harga tiket PP Jakarta - Coron around 7 juta/ person


PS: trip ini dilakukan di awal tahun 2020, sebelum pandemi. 


Went with my water ladies 





4 April 2021

Let’s SAIL with VINCA VOYAGES


Saya ingat saat pertama kali berlayar di Kepulauan Komodo di tahun 2013. Saat itu saya dan teman-teman naik kapal Monalisa (saat ini sudah tidak ada lagi) untuk scuba diving selama beberapa hari di berbagai spot diving di Taman Nasional Komodo. Di masa itu, kapal yang berlayar di area Komodo masih terbatas, dan kapal yang nyaman sebagian besar adalah kapal untuk scuba diving, karena area Komodo belum cukup populer untuk mereka yang tidak scuba diving.


Di tahun 2021 ini, ada begitu banyak pilihan kapal untuk menikmati berlayar di area Komodo, baik kapal untuk scuba diving ataupun untuk cruising dan snorkeling saja. Saya sudah mencoba berbagai kapal dengan berbagai ukuran dan tipe, kapal Vinca yang saya naiki saat trip bersama Lyla Adventure adalah salah satu favorit saya.








Kenapa jadi favorit? Kali ini layout kamar jadi penentu utama. Saya memilih kamar tipe Japanese Room dengan kaca jendela yang besar. Di kapal, umumnya kaca di kamar tidak sampai ke area bawah dekat lantai, namun di kamar ini ada 2 jendela kaca besar hingga ke dekat batas lantai, membuat kita dapat menikmati pemandangan spektakuler Kepulauan Komodo dari dalam kamar. Ada 2 kamar tipe Japanese (mirrored side) dengan shared balcony di belakang kamar, Layout kamar juga membuat ukuran kamar terasa luas, tidak ada meja-meja yang biasanya mengurangi space, ada meja kecil yang bisa dilipat dengan style Japanese, besaran kamar digunakan dengan maksimal dan simple dengan layout yang cantik.



Bathtub di Western Room



Kamar lain yang justru menjadi andalan Vinca Voyages adalah tipe Western. Kamar tipe ini dipatok harga lebih mahal dari kamar tipe Japanese meskipun dari segi ukuran lebih kecil dari tipe Japanese. Alasannya? Ada bathtub di tipe kamar western, fasilitas yang jarang ditemukan di kapal phinisi kayu yang berlayar di area Komodo. Dari segi space juga kamar tipe Western cukup baik mengakomodir tamu yang membawa koper.


Dua kamar lainnya adalah tipe Junior Suite di bagian bawah, karena di lantai bawah maka tentunya hanya ada jendela bulat kecil layaknya kamar di kapal pada umumnya. Kamar Junior Suite bisa menampung 3 orang, dengan private bathroom juga. Kamar ini dari segi ukuran dan layout cukup umum seperti pada kapal phinisi lainnya.






Untuk bersantai kita bisa menikmati beanbag lengkap dengan payung-payung putih yang cantik di depan Captain’s room, atau sundeck di bagian atas. Area makan favorit tentunya di deck depan, dengan chill area di sudut ujung kapal. Ada juga satu living room area di dalam.


Overall it’s a very nice boat to sail and enjoy Komodo Islands. Hanya satu kekurangan Kapal Vinca: tidak ada water heater untuk mandi, jadi usahakan sudah mandi sebelum malam supaya tidak kedinginan ya hehe. 


Hopefully one day we can sail together with this pretty white boat!


@marischkaprue - not sail away, but sail closer to the warmth of the sea


VINCA VOYAGES

Capacity: 14 person


RATE

Open Trip (every weekend) 3D/2N:

Western Room: Rp. 5,7 juta/ person

Japanese Room: Rp. 5,2 juta/ person

Junior Suite: Rp. 4,75 juta/ person


Private Booking 3D/2N:

Whole boat: start from Rp. 55 juta/ group (max 4 person)

Rp. 65 juta (up to 12 person)


PS: prices may vary depend on the season, this is the listed price in April 2021, please contact Lyla Adventure for the latest rate


BOOKING VIA LYLA ADVENTURE :

lyladventure@gmail.com

T: 0821.151.78916