"Makin banyak orang
Indonesia yang diving, makin bagus supaya yang lihat keindahan bawah laut
Indonesia bukan hanya bule saja," ujar Anton, dive instructor kami saat diving di Wakatobi, Sulawesi Tenggara.
View from the dock |
Alat-alat selam memenuhi kapal.
Lebih dari 15 orang masuk ke dalam kapal dive ini dan kapal mulai bergerak dari
dermaga di Pulau Tomia, Wakatobi. Tidak lama kami sampai di salah satu titik
penyelaman yang sangat populer, setidaknya saya selalu mendengar nama spot
diving yang satu ini jika berbicara tentang Wakatobi.
Say yes to underwater world! |
"Mari Mabuk," nama yang
terdengar unik dan tidak biasa sebagai nama lokasi. Wajah-wajah bersemangat
terlihat saat memakai perlengkapan diving. Sebagian besar dari tim Daihatsu
Terios 7 Wonders baru mendapatkan lisensi menyelam dan mereka mengambil lisensi
khusus sebelum ke Wakatobi agar dapat menikmati indahnya bawah laut yang
disebut-sebut sebagai lokasi dengan spesies terumbu karang terbanyak di dunia.
Saya pun selalu senang melihat
semangat-semangat baru untuk menyelam. Divers
memang akan selalu meracuni orang lain untuk jadi divers, alasannya? keindahan bawah laut sulit dideskripsikan, anda
harus mencoba, harus! dan inilah yang dilakukan sebagian besar orang dalam grup
kami.
Tidak lama satu persatu mulai
melakukan big step, cara menceburkan diri ke air dengan simply melangkah keluar
dari kapal dan siap menikmati alam bawah laut.
Busy day underwater |
Audita, dive instructor kami mengajak saya turun terlebih dahulu untuk
mengambil gambar. Kami langsung bergerak ke area dengan soft coral yang memenuhi hampir seluruh dasar, begitu
berwarna-warni dan bervariasi bagaikan ditata khusus oleh desainer sehingga
kemanapun saya melihat bagaikan komposisi indah yang sempurna untuk difoto.
Not the best visibility but how can you not love the corals? :) |
Memang, saat kami turun jarak
pandang tidak sebaik biasanya. Saya ingat pada penyelaman saya dahulu di area
Pulau Hoga jauh lebih bening, namun di Mari Mabuk, saya dimabuk keindahan soft coral yang begitu banyak, serta
ikan-ikan kecil yang dengan serunya lewat di sekeliling kami.
From these soft coral garden |
Suddenly covered with hard corals |
Another view from "hard coral area" |
Soft coral di titik
penyelaman ini sangat padat, dan uniknya saat saya bergerak ke sisi lain
"bukit" area dengan karakter yang berbeda langsung terlihat. Di sisi
ini justru hard coral atau karang
keras yang memenuhi dasar, sangat terasa berbeda dengan area sebelumnya yang
ditutupi soft coral beraneka warna.
Maybe this "nemo" is thinking about whether he's gonna go out or not :) |
Pecinta indahnya koral yang
berwarna-warni, dengan ikan beraneka warna tampak sibuk di tengah
"kemacetan" bawah laut akan dibuai di penyelaman ini. Mari Mabuk
memang memabukkan dan konon nama ini memang disematkan karena titik penyelaman
ini begitu indah dan membuat penyelam "dimabuk" kecantikan
karang-karang indah Wakatobi.
colorful corals :) |
A "garden" |
Ah, tidak hanya Mari Mabuk yang
memabukkan. Diving bagi saya selalu
memabukkan, membuat senang, membuat ketagihan dan tidak ingin berhenti. So, are you ready to get drunk underwater?
;)
@marischkaprue - not a drunken master
NOTES:
- Titik penyelaman Mari Mabuk terletak tidak jauh dari Pulau Tomia, hanya sekitar 20 menit dengan kapal dari dermaga Waha di Pulau Tomia, Wakatobi.
- Masih banyak titik penyelaman lain di area Pulau Tomia. Budget untuk 5x dive dengan penginapan dan makan sekitar Rp. 2,9 juta (belum termasuk tiket pesawat). Info & Booking hubungi Dokter Yudi (Tomia Dive Center) di +62821 87877751
fotonya keren" coba di post disini https://ello.co/friends
BalasHapusPerkenalkan, saya dari tim kumpulbagi. Saya ingin tau, apakah kiranya anda berencana untuk mengoleksi files menggunakan hosting yang baru?
BalasHapusJika ya, silahkan kunjungi website ini www.kbagi.com untuk info selengkapnya.
Di sana anda bisa dengan bebas share dan mendowload foto-foto keluarga dan trip, music, video, filem dll dalam jumlah dan waktu yang tidak terbatas, setelah registrasi terlebih dahulu. Gratis :)