Pages - Menu

11 November 2014

Make It Happen! Go Travel!



Jika ada kalimat "Don't work hard, work smart" saya kurang setuju
Saya lebih pilih "Work smart and work hard"

Mengapa? Saya percaya kerja keras adalah salah satu penentu utama kesuksesan, salah satu elemen penting untuk membuat impian menjadi nyata, make something happen.

Tried to be a fish in Alor's rich corals
Selain kerja keras, ada elemen lain: keberanian. Berani mencoba hal baru, berani berpetualang, berani mencari pengalaman hidup dengan bepergian, traveling!

At the top of Harfat Point in Misool
20 something bagi sebagian besar orang adalah momen-momen tidak terlupakan, termasuk saya. Saya ingat saya memulai karir di dunia jurnalistik di umur 20-an, saya kemudian beralih ke dunia travel dan akhirnya memantapkan diri di blogging.

Berikut beberapa point dalam kehidupan saya di masa 20 something:

Diving License



Bisa dibilang inilah yang mengubah hidup saya sepenuhnya. Berkat lisensi menyelam, saya mendapat kesempatan untuk hosting dan membantu produksi program travel di TV nasional tempat saya bekerja dahulu, dan dari sinilah saya jatuh cinta dengan sensasi traveling.

Blog


Saya ingat blog saya dimulai dari iseng karena teman saya menyarankan saya membuat blog mengingat saya sering bepergian. Saya membuat blog di tahun 2011 dan beberapa bulan saya tidak mengisi apapun, mulai September 2011 saya mengisi namun hanya sedikit. Di akhir 2012, sejalan dengan keluarnya saya dari televisi, saya memantapkan untuk konsisten mengisi blog dan dari sinilah hidup saya berubah :)

Step by Step

All started from Gede Mountain
Dari naik gunung saya belajar untuk berjuang gigih dan pantang menyerah. Meski terlihat sederhana, menggapai puncak gunung tidak semudah yang dibayangkan, terutama bagi amatir seperti saya. Di Rinjani saya belajar bahwa untuk sampai di atas, anda harus berjuang selangkah demi selangkah dan terus konsisten.

Love Life

Partner in everything, including travel, how cool is that? :)
Seperti roda, kehidupan personal pasti ada ups and downs. Masa jatuh dan galau justru membuat saya semakin kuat saat "berdiri" dan percayalah, hal baik akan datang saat anda tidak menduganya :)

See the World

At the small haven in Alor
Enjoying scenery from Bilbo Baggin's house in Hobbiton, New Zealand
Saya selalu menganggap diri saya orang yang sangat-sangat beruntung dapat melihat dan merasakan berbagai hal. Sebagai travel blogger saya dapat merasakan traveling ala luxury hingga backpacking dan menginap di rumah warga lokal, semuanya adalah pengalaman dan interaksi yang sangat memperkaya hidup.

My awesome Indonesia in Misool, West Papua
Traveling itu membuka mata, menambah pengalaman, membuat buku kehidupan begitu bermakna yang saya yakin saat "dibaca" di masa tua anda akan tersenyum mengetahui betapa berwarnanya hidup karena simply you see the world by traveling, you see yourself by traveling.

How to make it happen? DO IT. NOW.

@marischkaprue - still in the middle of "writing" her book of life


Lumia will also celebrate your 20 something by #MakeItHappen
Unleash your spirit here, and Lumia will Make It Happen! PLUS FREE Lumia 930

So, why waiting? #MakeIt Happen!

GIVEAWAY! (CLOSED)

I'll send a mixed t-shirt, key-chain and postcard to one of you, caranya tinggal tulis di bagian komen: apa momen terbaikmu di usia 20an?

Jangan lupa tulis nama akun twitter kalian karena pemenang akan dikontak via twitter


Will send the gift to @cumanisa ,cek twitternya ya :D
semoga suka mixed gift nya :)

Buat semua yg udah ikut, thank you! seru banget baca ceritanya, sayangnya ga bisa kirim ke semua, next time ikutan lagi ya :D

**

40 komentar:

  1. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

    BalasHapus
  2. Di usia 20an saya mengawali dengan hijrah ke Bandung untuk mengejar mimpi, berasal dari desa pinggiran jawa tengah dan ingin menambah ilmu di Perguruan Tinggi. Setibanya dibandung saya memulai bekerja di Pabrik hingga akhirnya setahun kemudian cukup untuk membayar kuliah. Dan seiring waktu dengan berbagai pekerjaan dan akhirnya saya menemukan kembali hobi petualang saya. 4 tahun terakhir mencoba untuk traveling dan lebih sering backpacking. seringnya blog walking dan salah satunya blog kak prue memotivasi saya belajar menulis. Dan harus sependapat bahwa dengan menulis kita bisa mengingat dan membaca kembali apa yang pernah saya lakukan. Sukses untuk kak prue... @7igolrossonere

    BalasHapus
  3. Nama: Ira
    Akun twitter: @_iirraa

    di awal dua puluhan saya mulai traveling sendiri ke berbagai tempat yang belum saya datangi dan mencoba hal baru. Mulai dari jalan-jalan k eyogya bersama teman-teman, tahun baru di Tidung, backpacking ke Singapura, hingga berani mencoba snorkling padahal saya ga bisa berenang. Ingin sekali mencoba naik gunung, semoga kesampaian :D

    BalasHapus
  4. Audi; @mr_jahe

    Duh, kenapa harus kejadian ketika berumur 20 tahun. Banyak kejadian seru baru terjadi pas umur 30 tahun.

    Mudah-mudahan sayembara berlanjut untuk pengalaman ketika berumur 30 tahun. *cerita dimasukkan lagi kedalam kotak*

    BalasHapus
  5. Di usia 20 something, tepatnya tahun lalu, saya jatuh cinta dengan travelling. Sampai saya heran, kenapa telat banget sadarnya? Baru ngerasain seru dan asiknya travelling di tempat asing dengan ribuan kejutan di sepanjang perjalanan 7 hari 7 malam keliling Bali.

    Ya emang standar sih, 'cuma' Bali. Tapi itinerary yang dibuat tanpa menguasai medan yang akan dilalui justru bikin perjalanan saya berkesan, meskipun sempat ngeri2 sedikit karena 'buta' dan mesti andalin GPS.

    Gara2 itu, tahun ini saya udah jalan2 ke 3 tempat berbeda. And I'm falling deeper in love with travelling.

    @gihon_emmanuela

    BalasHapus
  6. Mesti mengingat awal umur 20 an yg menurut gw sebagai awal kalo gw berani untuk melangkah dan membuka pikiran ttg hidup.

    Tepat 19 tahun 7 bulan, memasuki kuliah semester 3. memutuskan cari kerja buat menopang nambah2 biaya kuliah & hidup dijakarta. Dan akhirnya bekerja di sebuah kantor ditribusi.

    Culun lugu dan polos itulah gw waktu itu #halah, dan dapat bos ce cantik tp galak jutek + hamil 8 bulan jadi bawaan nya marah2 minta ampun & sering ngomel2. Bikin merinding, mungkin terlalu dini buat gw untuk memasuki dunia kerja #Ngelessss.

    Tiap hari di omelin dan itu rasa nya makjleb, pinggin memutuskan berhenti saja dan fokus pada kuliah. Tapi yang terbayang selalu "Nyokap" bahwa nyokap dulu suka nanggis malam2 menanggung beban hidup membesarkan 5 orang anak setelah bokap meninggal dunia. Nyokap berjuang sendiri .... Nyokap menanggis juga karna diomelin bos nya tapi beliau kuat dan terus bertahan sampai anak2 nya besar dan bisa mandiri

    Semangat nyokap, kebesaran hati nyokap yang membuat gw bertahan di kantor itu sampai 6th dan alhamdulillah bisa sukses berkarier dan menyelesaikan kuliah.

    Belajar banyak, bahwa hidup harus diperjuangkan, bahwa hidup mesti kerja keras, bahwa hidup juga perlu semangat dan bahwa hidup harus bersosialisasi.

    Bos ce yg dulu nya galak, akhirnya lunak dan baik banget melihat kerja gw yg bener dan penuh semangat inggin maju. Dari kantor inilah gw juga akhirnya travelling keliling kota2 besar indonesia dalam rangka tugas kantor dan mulai jatuh hati dengan indah nya indonesia.

    Thanks
    @CumilebayCom
    Perjalanan Tak Berujung

    BalasHapus
  7. menginspirasi banget ;)

    aku belum 20-an, masih 17 :D yg jelas nanti sebelum aku nyampe usia 20an aku harus bisa melihat secara langsung indahnya raja ampat dan bunaken ..
    itu resolusi aku setiap tahun ;D hehe

    BalasHapus
  8. Momen terbaik di usia 20-an? Ke Bali, Januari 2014.
    Mungkin ada komentar: cuma ke Bali? Biasa!
    Lebih baik definisikan ulang pengertian Anda mengenai traveling. Traveling bukan pertama soal tempatnya, melainkan soal perjalanannya. It's not only about "where", but also "how". Nggak percaya tanya Prue deh. Ke Misool pasti bukan sekadar soal tempatnya surga abis, melainkan juga bagaimana serunya ke tempat itu, tinggal di sana beberapa waktu, dan tentu, dengan siapanya, hehe.
    Begitu juga dengan ketika saya traveling ke Bali. Itu enam hari yang gila. Bertujuh dengan sahabat, masing-masing cuma habis delapan ratus ribu per kepala. Nggak, kami nggak backpacking. Kami bawa mobil sendiri dari Yogyakarta. Delapan ratus ribu itu sudah termasuk penginapan,bensin, makan enak, dan semuanya. Bagaimana bisanya kami punya ceritanya. Ke mana kami tentukan spontan. Nyampai tidaknya kami pasrahkan GPS teman. Di sukowati, sempat ribut dengan beberapa pedagang yang ngawur tawarkan harga. Emang cuma mereka yang punya hak galak? Akhirnya saya dapat ikat kepala bagus banget cuma seharga tiga puluh ribu. Beberapa karyawan hotel di Nusa Dua sampai tanya ke saya pas papasan, "Mas, itu ikat kepalanya beli berapaan?" Saya cuma jawab kecil sambil senyum setan, "Mahal, mas." Di pantai, bule-bule pakai kaos buntung bergambar bir, kami pakai kaos buntung merk SWAN, kaos dalam sejuta umat. Di Gilimanuk, dikerjain polisi. Dia bilang, "Mas, ini SIM-nya mati." Kami panik, pikir "Sial ini teman kami yang nyupir pede banget nyupir sim-nya mati." Pas wajah kami semakin pucat, polisi yang bersangkutan malah terbahak-bahak, "Kenapa, Mas? Kan emang sim nggak ada yang hidup. Dah sana, jalan!" dan seketika itu pula kami bengong. bangkeeee!
    Ke Balinya biasa, bagaimana di Balinya luar biasa. Adek cowok sampai komentar, "that's truly holiday of holiday. kita kayak nggak mikir apa-apa selain happy."
    Untung masih sempat gila seperti ini sebelum masuk ke usia 30 nih. Dan Prue tanggung jawab nih harusnya. Sekarang jadi ada keinginan ke Misool sekali sebelum mati.

    BalasHapus
  9. Saking merasa seru sendiri, sampai lupa kalo sharing ini dikompetisikan, haha~ tw: @vigomilandi

    BalasHapus
  10. Apa momen terbaikmu di usia 20an?
    Momen terbaik saya diawali dengan kata "bersyukur".

    Bersyukur karena saya bisa lulus dari salah satu SMA favorit dengan nilai baik.
    Bersyukur karena saya bisa mendapatkan beasiswa S1 dan S2 yang hanya ditempuh kurang dari 5 tahun.
    Bersyukur karena saya bisa merasakan indahnya alam, gunung, dan hutan melalui organisasi kampus yang saya ikuti.
    Bersyukur karena saya diberikan kesempatan untuk menjejali beberapa daerah melalui kerja keras saya sendiri.
    Bersyukur karena saya dapat memberikan penghasilan kepada mama.

    Terlebih, bersyukur karena saya dapat terus bersyukur untuk segala momen yang sudah, sedang, dan akan saya hadapi nanti, termasuk mimpi, harapan, keinginan, dan kerja keras untuk menjejali daerah lainnya.

    BalasHapus
  11. Banyak sekali momen yang baik di umur 20an. Tapi petualangan menuju momen-momen baik itu dimulai dari sini: di umur 21 tahun saya sudah mandiri secara finansial, benar-benar tidak pernah minta dana dari orang tua lagi. Pada penghujung 2010 saya mendapat SK dari negara untuk ditugaskan ke Padang. Saya seorang jawa tulen yang selalu hidup di lingkungan mayoritas dan masih bau kencur dipaksa hidup mandiri di tengah masyarakat yang mayoritas minang dan mulai terjun di dunia birokrasi, keduanya asing bagi saya. Kota asal para perantau ternyata harus menjadi destinasi perantauan saya yang pertama, daripada pusing saya beranggapan inilah tempat solo travelling saya yang pertama namun akan berjalan lama. Begitu banyak pembelajaran dan pengalaman yang serba "pertama" yang saya dapatkan, bahkan mengenai hal-hal di luar pekerjaan. Mulai dari makanan, bahasa, lalu budaya dan kebiasaan setempat yang harus saya hormati, kemudian belajar bagaimana bersikap yang sesuai dengan kearifan lokal, sulit sekali bagi saya yang kala itu tinggal sendiri tanpa orang tua dengan ego yang masih tinggi

    Pantai yang berada dekat kantor saya sangat indah, matahari tenggelamnya seringkali luar biasa. Meski pantai ini tak terlalu bersih, saya suka melihat matahari terbenam di sana. Dari pantai di dekat kantor, saya kembali jatuh cinta pada alam, kembali naik gunung dengan menapaki kegagahan Singgalang, juga berkeliling ke seantero Sumbar dan sekitar. Saya kembali ketagihan jalan-jalan.

    Tahun 2011 saya membuat passport pertama kali. Saya mulai ke negara tetangga dan Asia Timur yang mudah dijangkau dari sana. Ternyata tinggal di Padang membuat saya bisa menjelajah negara-negara asing. Tak pernah terpikirkan untuk sering travelling seperti itu sebelumnya, meskipun saya selalu suka bepergian. Jalan-jalan memang sering membuat mata kita lebih terbuka.

    Tahun 2011 saya mulai menulis, awalnya menulis tentang travelling dan pemikiran, lalu kebanyakan menulis tentang jalan-jalan karena ingin punya memori yang mengingatkan bagaimana saya sudah berjalan dan bertumbuh, berharap bukan sekedar menua.

    Penghujung 2011 saya beli motor dengan dana sendiri untuk pertama kali, meski cuma motor tentu saya senang karena tak harus merepotkan orang tua.Selain itu travelling dengan motor sendiri lebih fleksibel dari segi waktu dan kadang lebih murah dari segi biaya! :D

    Tahun 2012 meski belum menikah, saya putuskan mengambil KPR untuk investasi. Saya rasa hal ini baik dilakukan sedari muda, biarpun sering travelling musti tetap punya aset tetap domg :D

    Sampai dengan 2013 saya selalu belajar bagaimana agar pekerjaan saya dapat dilaksanakan dengan baik, bisa lanjut kuliah mandiri dan terus menyempatkan dana serta waktu untuk jalan-jalan. Menulis juga saya usahakan untuk rutin dilakukan.

    Sekarang saya kembali ke Jakarta, masih di umur 20 something. Sedang menjadi pegawai tugas belajar. Sedang jarang travelling karena harus fokus. Masih belajar untuk selalu siap melakoni petualangan lainnya. Namun September kemarin saya libur sebulan sehingga bisa jalan-jalan ke Semarang, Malang dan Bandung, sangat bersyukur bisa menapaki kembali menapaki keindahan Jawa. Prinsip jalan-jalan memang cuma "jalanin aja", karena kalau dengerin banyak kata orang tentu saja kita tak akan melangkah. Ah, saya memang selalu rindu untuk berjalan lagi dan lagi :)
    twitter: @nianastitii
    nianastiti.blogspot.com

    BalasHapus
  12. Hai, Mba Prue..
    It's always very nice reading your travel blog.

    Ngomongin umur twenty something ya? Wahh bener-bener banyak kejadian tak terduga di umur ini, mbak.. We only live once, jadi disyukuri saja.

    KERJA DI MEDIA
    Dari SMP saya suka banget nulis diary. SMA mulai punya blog. Begitu kuliah saya masuk ke divisi media di BEM Fakultas. Saya emang niat untuk bekerja di bidang media pasca lulus kuliah. Alhamdulillah begitu lulus, saya langsung kerja di salah satu blog sosial (juga pencetus citizen journalism) ternama se-Indonesia.

    Saya suka nulis, sharing, dan ketemu orang, makannya saya antusias bekerja di sana. Awalnya mau jadi jurnalis, tapi berhubung mikirin kekhawatiran orangtua atas anak bungsunya ini, menjadi “man behind citizen journalism website” juga jadi hal yang menyenangkan. Alhamdulillah lagi, bos saya menugaskan saya selama sebulan untuk jadi jurnalis buser. Banyak banget pengalaman yang saya dapat selama di lapangan.

    TRAVEL
    Saya seneng banget traveling! Awal mulanya sering melihat abang yang rajin banget traveling ke mana-mana. Sampai-sampai, saya berniat.. Saya mau kerja, kumpulin uang yang banyak, lalu around the world! Alhamdulillah, setahun saya bekerja, saya bisa ngerasain yang namanya backpacking. Yaa cuman ke negara tetangga sih (MALAYSIA and SING). Tapi buat pemula kayak saya, senengnya bukan mainnn bisa pergi ke luar negeri apalagi pake tiket promo. Budget aku minim banget tapi puasss sama pengalaman yang didapat.

    Sekarang saya sudah menikah. Someday, saya pengen banget bisa traveling berdua sama suami. Dari awal menikah sampe sekarang saya belum ngerasain yang namanya HONEYMOON! :(

    MENIKAH
    Ini juga tidak terduga-duga. Iya sih saya emang niat pengen cepet menikah. Tapi tentang siapa calon dan waktu menikahnya bener2 unpredictable! Saya menikah di usia ke-25 sama orang yang dibilang tetangga juga saudara. Saya sendiri kenalnya juga pas pacaran. Hahahaa.. nggak taunya jadi suami deh! Hingga akhir khayat, saya akan terus berusaha untuk menjadi isteri yang sholehah bagi suami juga ibu yang bisa dibanggakan anak-anak saya kelak.

    BERHENTI BEKERJA DAN BLOG
    Berhenti bekerja juga kejadian yang sangat tak terduga di usia pernikahan saya yang masih 7 bulan. Bingung pasti.. belum memiliki keturunan, biasa bekerja, lalu berhenti bekerja, what am i going to do? Tapi Alloh mempertemukan saya dengan hoby saya, menulis. Selepas berhenti kerja dan banyak waktu senggang, saya bisa ikut berbagai kegiatan positif. Yaa mengaji sama pak ustadz, hadiri seminar, liputan (kuliner, launching, talkshow) yang diikuti oleh komunitas bloger, juga bisa lebih sering jalan-jalan bareng keluarga besar.

    Nah, semua kegiatan dan life story saya, sayang banget kalau hanya mendem di otak. Saya share-lah di blog personal juga keroyokan. Saya mulai aktif lagi menulis cerita-cerita dan illmu-ilmu yang saya dapat. Tujuannya sharing. Ngelepasin penat, berbagi ilmu, berbagi cerita. Siapa tahu bisa menebar manfaat untuk banyak orang. Dapat pahala juga, bukan? :)

    @cumanisa

    BalasHapus
  13. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

    BalasHapus
  14. Saya ngga menyangkal bahwa umur 20an begitu cepat berlalu dan tetiba saja sekarang sudah di 30an.

    Masa-masa jahiliyah saya bilang. Karena mendadak nafsu memberontak saya dari aturan orang tua begitu besar.

    Mulai dari jadi supir travel antar kota. Ngotot ambil judul skripsi di luar kota. Berdarah-darah dan cinta setengah mati sama airsoftgun. Turing 24 jam malang-bali-malang. Jatuh bangun menjalin networking dari blog dan social media, bukannya bekerja di platform yg sama seperti orang tua. Dan masih ribuan lagi yang saya lakukan di 10 tahun antara 20-30.

    It feels amazing dan membuat saya tenang sekarang karena telah melakukan yang ingin saya lakukan, bukan yang diinginkan lingkungan saya.

    And yet di 30an kegilaan itu juga belum berakhir. Tapi saya masih tetap mengingat bahwa di 20an, jangan ragu untuk memulai sesuatu yang baru. Kalau bisa sih di 20an uda sukses, dan umur berikut menuai hasilnya.

    So. #MakeItHappen.

    BalasHapus
  15. Usia 20an?
    Pertama kali kerja udah langsung masuk Travel Agent sampai sekarang. Otomatis, jadi sering pergi - pergi. Perubahan dari anak rumahan yang hobi menyendiri menjadi petualang yang paling nggak tahan kalau nggak ngapa-ngapain membuka cara berpikir saya. Mengenal budaya, sejarah dan tempat - tempat baru hingga memiliki teman - teman baru membuat hidup lebih cerah daripada sinar matahari di musim kemarau.
    Hampir 7 tahun pengalaman saya bekerja di travel agent membuat saya memiliki banyak pengalaman unik misalnya mendadak dapat upgrade bisnis klas untuk penerbangan dari Jakarta - Kuwait, merayakan ulang tahun di Maccau atau Israel, hingga naik gunung ke Puncak Sinai. Hal yang dari dulu ingin saya coba tapi belum pernah kesampaian.
    Dari dulu saya hobi nulis dan perjalanan - perjalanan yang saya lakukan menjadi topik yang ingin saya bagi melalui tulisan. Beberapa tulisan saya dimuat di Travel Detik. Saya tidak akan berhenti travelling. Saya tidak akan berhenti menulis. Dua hal tersebut menjadi passion saya saat ini. Umur 20an, waktunya kita : Go Travel ! Make It Happen ! @archieta13

    BalasHapus
  16. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

    BalasHapus
  17. ahhhhh....

    ngomong momen terbaik ... kesampaian juga menginjakkan kaki di gunung Rinjani. Cita-cita sejak awal kuliah (mkalum pas kuliah masih belum punya duit cukup) heheheh ....

    menikmati keindahan alam Indonesia, gunung terbaik yang pernah saya lihat, orang-orang lokal yang ramah, sesama penddaki yang juga gak kalah ramahnya.

    semua pemandangan alam di rinjani ada, dari air terjun, kolam air panas (dari level yang terndah sampai yang tertinggi, untuk yang tertinggi saya menyerah hahaha, goa yang mirip kayak jacuzi ala jepang, danau, hutan hujan tropis) semua berkumpul menjadi satu dalam satu kata RINJANI.

    bagi saya momen mendaki Rinjani adalah yang paling terbaik, membuka tirai tenda langsung vista dnegan danau segara anakan, bermalam di "bintang lima juta" (dibwah milkwway)

    yang sudah mendaki Rinjani pasti sepakat dengan komentar saya....

    @farizalifandi

    BalasHapus
  18. saya 20an...lulus kuliah, ditugaskan ke Flores, NTT...pertama kali naik pesawat, pertama kali keluar Jawa...membuktikan Indonesia terdiri dari berbagai suku, ras, agama, budaya, bahasa...pokoknya Bhinneka Tunggal Ika...saya 20an...memulai mencintai INDONESIA...sebenar-benarnya...

    Adityo Mahardhiko @rdhiko

    BalasHapus
  19. Serba pertama dengan segudang pengalaman di fase 20 th:
    Pertama kalinya kerja di media (pekerjaan yg tak pernah terbayangkan dlm hidup sy), kemudian pindah kerja sebagai pengajar di sebuah akademi, dan saat ini sebagai tenaga marketing (bidang pekerjaan yg baru bagi sy tapi seru). Tiga dunia yg berbeda dengan beragam suka duka yg tak akan terlupakan.
    Pertama kalinya mengenal yoga. Langsung jatuh cinta dan masih terus belajar sampai sekarang.
    Pertama kalinya memberanikan diri mengirim opini ke surat kabar harian dan dimuat.
    Pertama kalinya punya usaha sendiri, yaitu cookies.
    Pertama kalinya sy travelling ke Dieng Bromo bersama 2 teman dg budget Rp 1,5 juta per kepala. Pertama kalinya sy tinggal jauh dr ortu di Jayapura, Papua selama 4 bln.
    Pertama kalinya travelling ke luar negeri, ke Bangkok bersama teman2 kantor
    Serba pertama di fase 20 th itu tak akan berhenti, akan sy teruskan utk menciptakan snow ball effect yg luar biasa. Kini tak terasa dlm hitungan hari sy akan memasuki fase 30 th. Saya siap menyambut setumpuk tantangan di depan. Ciayooo
    twitter: @coconascookies

    BalasHapus
  20. I am still in my early twenties right now and I am really enjoying it. Banyak hal yang saya pengen lakuin waktu masih kecil yang akhirnya baru kesampaian waktu memasuki umur 20, khususnya hal yang berhubungan dengan traveling.

    Dulu, saya keranjingan sendiri nonton TV show tentang traveling (sampai sekarang sih sebenernya hehe), baca majalah juga sampe' koleksi buku-buku berbau traveling, alasannya ya karena saya pengen banget "keluar dan melihat dunia dengan mata kepala saya sendiri" tapi dulu kemampuan finansial tidak mendukung, jadilah ketika saya mulai memasuki bangku perkuliahan saya mulai menabung sedikit demi sedikit sambil sesekali kerja part time demi mimpi saya untuk traveling.

    Memasuki usia 20 tahun, saya akhirnya memulai perjalanan pertama saya, saya sih nggak muluk-muluk tempatnya mau dimana "yang penting diluar dari daerah tempat saya tinggal" soalnya ya kayak yang saya bilang diatas, saya pengen ngeliat dunia.

    Malaysia jadi tempat pertama yang saya datangi, banyak hal yang serba pertama di perjalanan tersebut: pertama kali naik pesawat, pertama kali ke luar negri sampe' pertama kali naik LRT dan pertama kalinya ngerasain environment yg beda dari tempat dimana saya tinggal. I was super excited at that time, gimana enggak hal yang pengen dilakuin akhirnya dimulai juga: akhirnya saya mulai traveling :)

    Saya sebenernya punya tempat-tempat yang saya pengen banget datangi baik di dalam maupun di luar negri. Tapi, tau perjalanan pertama saya itu malah keluar negri, saya merasa bersyukur banget.
    Dari Malaysia saya akhirnya melanjutkan perjalanan ke Singapore: Pulang dari perjalanan tersebut saya makin keranjingan pengen traveling.

    Banyak pintu yg berbau traveling yang akhirnya terbuka satu per satu di awal umur 20an ini, salah satu yang paling hits and fresh adalah ketika saya mengikuti short exchange student program yang negara tujuannya adalah Jepang. Jepang jadi salah satu negara yang saya pengen banget lihat langsung, jadi waktu tau saya lulus program tersebut, udah nggak ketolongan deh senangnya gimana.

    Kalo saya liat-liat lagi ke belakang. Perjalanan pertama saya sedikit banyaknya mempengaruhi perjalanan-perjalanan saya selanjutnya. Banyak pengalaman dan pengetahuan serta perspektif baru yang saya temui disana.

    Sekarang, saya sama beberapa teman kampus berencana untuk mengunjungi beberapa tempat bersama selagi kami masih di bangku kuliah and while we are still in our early twenties jugak sih sebenernya. Saya sadari bahwa banyak hal yang memang lebih tepat dilakukan saat kita menginjak usia 20. Apalagi menyangkut perijinan dari orang tua dan masalah finansial. Di umur 20an orang tua kita sudah menganggap kita dewasa dan sudah bisa cari duit sedikit-sedikit. Jadi mau traveling yg agak jauhan juga bakal lebih mudah dapat ijinnya hehe

    So, one of the greatest moment in my early twenties was to finally being able to make one of my big dream comes true: yup! traveling :)

    @nialam

    BalasHapus
  21. momen terbaik awal umur 20-an adalah : kerja pertama kali.

    ketika pertama kali kerja yang kebayang adalah, lah umur baru 20-an koq udah dihabisin di dalam kantor, berangkat pagi pulang malam, jadi ga punya kehidupan. :D
    tapi ya ternyata lingkungan kerja bisa punya 'kehidupan' juga koq.
    walhasil dinikmati dan dijalani aja kerjaan tersebut.



    @snydez

    BalasHapus
  22. momen terbaik awal umur 20-an adalah : kerja pertama kali.

    ketika pertama kali kerja yang kebayang adalah, lah umur baru 20-an koq udah dihabisin di dalam kantor, berangkat pagi pulang malam, jadi ga punya kehidupan. :D
    tapi ya ternyata lingkungan kerja bisa punya 'kehidupan' juga koq.
    walhasil dinikmati dan dijalani aja kerjaan tersebut.



    @snydez

    BalasHapus
  23. nama : annisa twitter : ann1s4
    momen yang sudah saya lalui di usia 20an ialah mewujudkan mimpi saya untuk kuliah dan kerja di Jakarta setelah sebelumnya saya tinggal di Semarang. Setelah saya kerja dan menetep di Jakarta maka saya bisa bepergian ke beberapa tempat seperti Pulau Untung Jawa Kep Seribu dan pantai Anyer. dua tempat tersebut sangat menyenangkan karena pemandangan alamnya yang indah dan warga lokal yang ramah.
    Selain saya bisa mengunjungi teman SD saya yang sudah 5 tahun tidak bertemu di kota Bandung bersama ibu saya sambil menjelajah wisata kuliner dan pemandangan di kota Bandung.
    Dan akhirnya momen yang penting ialah bisa wisuda S1 di universitas yang saya idamkan sejak lama dengan usaha dan kerja keras saya.
    Semua hal yang terjadi saya syukuri dan ingin bisa menjelajah tempat menarik lainnya di Indonesia di usia 30an

    BalasHapus
  24. sama seperti kebanyakan orang, 20 something pun menjadi titik balik kehidupan saya. Kehilangan mama sebagai my best partner, mengubah banyak hal dalam hidup saya. Tapi kehilangan itulah yang justru membuat saya mencapai dan berhasil mewujudkan banyak hal. Being twenty something is hard? I dont think so..

    Personal Brand
    Memiliki bisnis sendiri adalah cita-cita saya sejak lama. Di usia 20an saya berhasil mewujudkannya. accesoris handmade,souvenir, gift dengan label bernama Drue adalah karya yang berhasil saya wujudkan

    Profesinal writer
    kecintaan saya pada dunia tulis menulis sebenarnya sudah saya rasakan sejak kecil. Tapi saya mulai serius di bidang ini di usia 20an. Saya mulai aktif di senat kampus dan berhasil membuat majalah kampus perdana di fakultas kampus saya. Saya juga terpilih menjadi editor in chief untuk majalah internal gereja. Menulis di blog juga menjadi hal yang saya terus tekuni hingga sekarang. My nex step adalah menulis buku dan bisa menembus penerbit.

    Komunitas kreatif
    Saya percaya lingkungan seseorang sedikit banyak akan mempengaruhi seperti apa orang tersebut nantinya. Saya bersyukur memiliki banyak teman yang positif dan dapat menjadi tempat untuk berbagi ide dan mimpi. Bersama mereka saya berhasil mengumpulkan komunitas penulis. Komunitas ini kami namai pojok penulis. Hingga saat ini tercatat setidaknya ada 20 orang penulis muda, berbakat, yang rajin menuliskan setiap ide dan curahan hatinya di blog pojok penulis. Beberapa band indie baru juga ikut menampilkan karya mereka di blog tersebut

    Love life
    mungkin bagi sebagian orang usia 20an adalah usia yang tepat untuk mengambil komitmen serius untuk menjalin hubungan. Saya justru sebaliknya. Saya berani mengambil keputusan untuk menyudahi hubungan yang tidak bermasa depan menurut saya. Perbedaan keyakinan akhirnya memaksa saya mengambil keputusan. Sedih sudah pasti, tapi setiap orang selalu punya pilihan, dan saya percaya pilihan yang kami ambil akan membawa kami ke next step yang lebih baik

    So,, thanks God for this amazing twenty something. You don't have to see the whole staircase, just take the first step ^^

    @mitavacariani
    www.starzenital.blogspot.com
    www.pojokpenulis.blogspot.com

    BalasHapus
  25. Step by Step 20 Something

    Di usia 20an saya, pertama kali saya mendapatkan izin orang tua untuk traveling secara mandiri. Jogja adalah tempat yang pertama yang saya kunjungi bersama teman2 dari komunitas baru, walaupun hanya traveling ala anak sekolahan diawal2 tiba di Jogja dan itu mengawali semuanya. Di tahun 2013 masih tempat mainstream di Indonesia yang saya kunjungi : Bali. Membuktikan tentang keindahahan alam dan kebudayaan Bali seperti yang selalu dibicarakan ke banyakan orang2 dan Saya mendapatkan sebagian dari keindahan Bali seperti yang diceritakan oleh kebanyakan orang. Tahun 2014, Saya memulai hal-hal baru, mengunjungi tempat baru bersama dengan orang2 baru, pertama kali mencoba Snorking di Pulau Pahawang Lampung, Mengunjungi Situs bersejerah Gunung Padang, Mencoba menjadi warga lokal di Desa Adat Kanekes Baduy dan yang baru saja dilakukan di 2014 ini bersnorkling di Pulau Tunda. Masih banyak hal lain yang ingin Saya lakukan di usia 20 ini, berusaha menerapkan istilah "tidak ada kata terlambat untuk memulai sesuatu yang baru" dan salah satunya adalah belajar menuliskan apa yang telah saya lihat, saya alami dan saya kunjungi, seperti halnya Kak Prue yang sering berbagi pengalaman di blog ini :) . Sukses untuk Kak Prue, Semoga selalu bisa menginspirasi para traveler dan blogger Pemula.

    -Sita-
    @nonanosii

    BalasHapus
  26. Aku dulu takut banget belajar berenang, tapi akhirnya pertengahan tahun ini beraniin diri buat berenang kak. Walau masih pemula dan gak mahir2 banget berenang, akhirnya aku nekat ambil license diving karena aku cinta banget sama bawah laut, terutama yang dimiliki Indonesia. Alhasil, sekarang sudah nyebur bbrp kali dan masih akan terus mau liat surga bawah laut Indonesia kayak Kak Prue. ^^ @toatoholiq

    BalasHapus
  27. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

    BalasHapus
  28. Ketika beranjak dari umur belasan, Ibu saya selalu bilang tidak ada lagi yang namanya malas-malasan dan bergantung pada orang lain. Justru dari dulu saya selalu tidak pernah suka faktanya bahwa saya sudah 20an, dan berfikir, saya tidak akan sebebas dulu, bergerak lincah kesana kemari tanpa peduli orang bilang apa. Tadinya saya berfikir di usia 20an tentu akan mengalami masa sulit, bekerja untuk menghidupi kebutuhan. Namun setelah masa berjalan dan saya menginjak umur 22 ini, saya sadar betapa pemikiran yang dulu itu tidak sepenuhnya benar. Justru pada masa ini saya berada pada titik dimana kebebasan itu terasa amat nyata. Dimulai dari masuk kuliah, magang, bekerja dan berinteraksi, mengenal semua bentuk dan tabiat manusia yang WOW, berwarna-warni! Saya mulai berani membuat keputusan sendiri untuk diri sendiri, dengan mendapat kepercayaan sepenuhnya dari orang tua. Jika dulu mereka tidak mengizinkan saya untuk keluar lewat dari jam 10 malam, sekarang mereka mengizinkan saya untuk travel sampai luar negara, bahkan antar benua! Pada momen inilah saya merasa ternyata dunia tidak selebar daun kelor, tidak seburuk yang dikatakan, namun tidak seaman sentosa yang diceritakan. Tapi gairah untuk terus mengeskplor kehidupan ini kedepannya akan seperti apa, itu yang membuat saya tetap penasaran, melangkah ke depan dan mencintai momen ini. @geshagh

    BalasHapus
  29. sekarang saya berusia 22 tahun.. dan so far dari 20-22 tahun ini, salah satu momen terbaik saya adalah jadi wakil wisudawan di kampus :)

    @cathlinw

    BalasHapus
  30. Di usia kepala dua, aku mulai bekerja sebagai wartawan di sebuah surat kabar lokal di NTB. Dengan profesi yang sangat cool ini, aku baru tahu ternyata aku ada potensi untuk menulis. Akupun jatuh cinta dengan menulis.
    Dengan bekerja sebagai wartawan yang pernah bertugas meliput beberapa bidang seperti budaya, pariwisata, dan politik, wawasanku di bidang tersebut jadi bertambah. Pikiran jadi semakin terbuka. Akupun sadar banyak hal yang belum aku ketahui dan itu membuatku terus berpacu untuk belajar dan membekali diri.
    Di usia ini pula kegemaranku membaca semakin menggila, semakin banyak buku yang aku baca, sayangnya makin banyak buku yang dibaca aku sadar ternyata masih banyak hal yang belum aku ketahui. dan itu terus mendorongku untuk belajar dan belajar.
    Di usia ini pula aku memutuskan untuk solo traveling ke India. Walaupun belum terlaksana dan masih dalam tahap rencana, tapi di usia ini aku mulai berani mewujudkan mimpiku untuk traveling ke luar negeri. Dan jika Tuhan berkehendak, tiap tahun rencananya aku akan jadi solo traveler ke beberapa negara yang sudah masuk daftar destinasi tujuan. Semoga semua tercapai. Usia 20 ini merasa hidup sangat luar biasa.

    Thanks
    Yanet

    akun twitter: HariAriyanti

    visit my blog: akuyanet.blosgpot.com

    BalasHapus
  31. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

    BalasHapus
  32. Momen terbaikku di usia 20-an?

    Hmm... Sebenarnya, buatku nggak cuma satu, tapi ada beberapa. Salah satu momen terbaikku di usia 20-an adalah dengan mengikuti sebuah kampanye penyelamatan lingkungan, yaitu #SaveSharks bersama Riyanni Djangkaru.

    Dengan mengikuti kampanye tersebut, kecintaanku akan alam dan lingkungan nggak sia-sia. Bisa dibilang, kecintaanku tersebut malah tersalurkan dengan baik.

    Mengikuti kampanye tersebut memberiku banyak hadiah dan pelajaran. Aku bahkan bisa ke Raja Ampat dengan cuma-cuma, dengan misi mulia pula! Sejak mengikuti kampanye #SaveSharks, kecintaanku akan alam dan lingkungan juga semakin bertambah. Aku menjadi lebih dekat dan paham dekat laut, sehingga nggak ragu untuk mengambil diving license! Aku belajar bahwa alam dan lingkungan bukanlah sekadar tempat kita tinggal, tapi merupakan "ibu" yang harus kita jaga dan rawat.

    Selain itu, aku juga banyak ketemu orang-orang hebat dan menginspirasi. Aku ketemu banyak traveler dan travel blogger Indonesia dengan segudang cerita luar biasa yang mereka miliki!

    Dari kampanye #SaveSharks, aku belajar bahwa penyelamatan lingkungan berjalan berdampingan dengan traveling. Aku belajar menjadi traveler yang lebih peka. :)

    @sefiiin

    BalasHapus
  33. Momen terbaik di Usia 20an.........

    Lulus kuliah, yang awalnya nggak yakin bisa nerusin, ngulang mata kuliah berulang2, hampir nggak lulus sidang akhir, roller coaster banget pokoknya kuliah kemaren. Waktu pake toga dan liat bokap rasanya seneng bukan main.

    Satu lagi akhirnya bisa ngerasain ke luar negeri, gratisan lagi, hihihi. Dan satu lagi cita-cita gue terkabul yaitu punya temen dari negara lain yang bikin gue punya bucket list banyak banget buat ngunjungin mereka satu-satu.

    @AnnisaDiandari

    BalasHapus
  34. >> di awal usia 20-an, saya memutuskan untuk mengikuti kemauan saya untuk bisa ikut program on job training di Yogyakarta selama enam bulan. Saya belum pernah berdomisili di Kota ini sebelumnya, tidak tau apa-apa tentang kota ini. Tujuan saya semata-mata untuk melatih kemandirian dan mencari pengalaman sebanyak-banyaknya. Meskipun pada awalnya kurang disetujui oleh orang tua saya, tapi Alhamdulillah pada akhirnya saya berhasil meyakinkan mereka bahwa saya akan baik-baik saja dan berjanji akan menjaga diri dengan baik.

    sesampainya di Kota Yogyakarta, layaknya orang asing yg "tersesat", saya menghubungi teman yg berdomisili di kota tersebut (sebelumnya saya sudah kontak untuk mencarikan kamar kos). singkat cerita, saya menjalani program on the job training di beberapa perusahaan selama enam bulan. Waktu libur yg sangat singkat menyebabkan saya menggunakan hari Jum'at malam hingga Sabtu pagi untuk berkeliling kota, mulai dari alun-alun kota hingga pantai-pantai indah di Yogyakarta. Hari Minggunya biasanya saya gunakan untuk istirahat di kos, tapi nggak jarang saya juga sering menghabiskan akhir pekan dgn pergi nonton ke bioskop.

    tinggal di Jogja selama enam bulan memberikan banyak pengalaman dan pelajaran baru bagi saya. belajar untuk mengenal budaya lokal serta pengalaman bekerja dengan budaya organisasi yg berbeda menjadi contohnya. Saya kembali ke Jakarta dengan perasaan puas, karena salah satu mimpi saya untuk merantau (biarpun tempatnya tidak terlalu jauh) sudah tercapai. #MakeItHappen

    >> hal kedua adalah karena saya suka traveling, khususnya wisata kuliner memaksa saya untuk melakukan solo traveling. Kota Malang tujuannya!

    Malang menjadi tujuan solo traveling saya karena daya tarik wisatanya yang beragam, mulai dari beragam museum, pantai, hingga favorit saya yakni macam-macam kuliner lezat!

    Saya berangkat ke Malang pada 22 Oktober 2014 dengan menggunakan kereta super ekonomi Matarmaja. selama berada di Malang, saya melampiaskan keinginan saya untuk jalan-jalan.

    Pada weekend pertama, saya naik ke Gunung Bromo (untuk kedua kalinya, setelah tujuh tahun lalu menjadi kunjungan pertama) dan Air Terjun Coban Pelangi.

    pada hari-hari berikutnya, saya mengunjungi berbagai situs bersejarah di Kota ini, seperti Museum Brawijaya, Candi Kidal, dan Candi Jago.

    semua saya lakukan sendiri, mulai dari nyari kamar kos, sampai naik-turun angkutan umum (dengan bertanya ke penduduk setempat tentunya).

    sekarang usia saya 21, saya merasa di awal usia 20 tahun ini sudah mewujudkan beberapa mimpi saya. mimpi-mimpi itu tidak hanya di angan dan pikiran, tapi juga saya telah #MakeItHappen!

    sebenarnya masih banyak hal-hal menarik yg terjadi di awal usia 20 tahun, seperti leading trip ke Pulau Pari, hingga magang di Event Organizer terbaik di Indonesia yg tidak bisa saya tuliskan di komentar ini.

    last but not least, thank you so much Prue! you're such a great motivator buat gue. selalu kasih motivasi buat terus jalan-jalan kelilingin tempat-tempat indah di surga dunia, Indonesia! :)

    ID Twitter: @msnafia

    BalasHapus
  35. Hai, kak Prue...
    Sedikit ingin berbagi kisah di "20 something". Ketika pertama sekali di umur yg saya rasa akal dan pikiran saya sudah dicukupkan untuk dapat memahami whats nice to do or not, saya langsung tertarik untuk menjadi seorang travel writer. Di 20 tahun ini, saya sedang menikmati perkuliahan yang mengajak saya utk bisa menulis dengan baik.Dan, di waktu weekend sudah menjadi ritual wajib ain utk setidaknya menjelajah sudut kota di Indonesia hanya untuk sekedar mencari sensasi kesenangan hidup. Sebagai cara ampuh utk bisa terus bersyukur atas maha karya Tuhan.Pun, melatih posisi terbaik untuk mendapatkan hasil foto-foto dunia yg berkualitas. Di perjalanan berikutnya, saya harap tangan Tuhan mau mengantarkan saya menjadi seperti kak Prue. Mengawali kesuksesan dari hobi.Amin

    Aprilia
    Twitter : @Mpril_

    BalasHapus
  36. melayani masyarakat pasca bencana di aceh dan menjadi pelayan masyarakat melalui pekerjaan di daerah terpencil di sulawesi @toraja09

    BalasHapus
  37. Thanks for info, jangan lupa kunjungi webs kmi https://bit.ly/2wQOcqr

    BalasHapus
  38. gila keren banget. jadi pengen kesana

    BalasHapus