Bagi pecinta pantai dan laut
seperti saya, sulit rasanya move on
dari pesona Kepulauan Banda di Maluku. Area yang lebih sering disebut dengan
nama Banda Neira (atau Naira) saja ini (Banda Naira adalah salah satu pulau di
Kepulauan Banda) memiliki banyak daya tarik, mulai dari sejarah hingga alam
yang memukau.
Akses yang dianggap cukup sulit
membuat Kepulauan Banda kurang populer di kalangan turis lokal, padahal
Kepulauan Banda menjadi destinasi favorit turis asing terutama Eropa.
Berkeliling kota Banda Naira dengan mudah kita dapat berpapasan dengan
turis-turis Eropa yang seringkali menghabiskan waktu berminggu-minggu hingga
lebih dari sebulan di Banda Naira.
It's always nice to walk around Naira Island especially during sunset |
View from Belgica Fortress in Naira Island |
You can see the Gunung Api (Volcano Mountain) from Banda Besar |
Kepulauan Banda terdiri dari enam
pulau utama, yaitu Pulau Naira, Pulau Gunung Api, Pulau Banda Besar, Pulau Ai,
Pulau Run (atau Rhun) dan Pulau Hatta di ujung timur.
Semua pulau di Kepulauan Banda
ini sangat indah, namun jika harus menyebutkan satu yang paling saya suka,
sudah pasti Pulau Hatta! Pulau yang berada di arah tenggara dari Pulau Naira
ini memiliki pantai terunik karena dari area yang hanya berjarak beberapa meter
dari batas air, kita dapat berdiri sambil melihat palung laut yang dalam.
I'm not stepping on any corals, this is right literally beside the sandy beach, even my thigh was dry when I took this photo :) |
Begitu uniknya pantai di Pulau
Hatta, kapal dapat merapat begitu dekat dan tetap berada di area dalam,
sementara di depannya langsung area dangkal berpasir. Sayapun dapat berdiri
dengan paha tetap kering namun persis di depan kaki saya langsung berbatasan
dengan palung laut, such an amazing
sight!
underwater scenery from dive spots near Hatta Island |
Snorkeling until it's getting dark, we can't never get enough of snorkeling here |
Sekeliling area Pulau Hatta
merupakan area penyelaman yang sangat indah, namun jika anda bukan divers,
snorkeling di area sekeliling Pulau Hatta pun tidak akan mengecewakan. Saya dua
kali datang ke Pulau Hatta dalam satu minggu, pertama khusus untuk diving dan
kemudian selang beberapa hari kemudian untuk snorkeling bersama teman-teman.
Selain laut yang bening (laut di
Kepulauan Banda selalu sangat jernih), koral di area Pulau Hatta juga sangat
sehat. Dari area dengan dasar pasir putih dan kemudian koral memenuhi area di
sisi palung, sangat menarik melihat pasir putih, koral di wall dan biru menuju
laut dalam dalam satu frame.
Fun and awesome diving days with Trinity & Ian |
Jika anda berkunjung ke Kepulauan
Banda, Pulau Hatta wajib anda kunjungi. Pulau ini menambah deretan
kekaguman saya pada Indonesia, pada pantai-pantai terindah di Indonesia, pada
laut mempesona yang kita miliki bersama.
@marischkaprue - one day she'll
born as a dolphin and return to Hatta Island to play
PS: DO YOU KNOW? (GIVEAWAY)
Apakah anda tahu kenapa pulau ini
dinamakan Pulau Hatta? Answer in comment section and I'll send photos from
Hatta Island, plus some gift package that you'll need on the beach (it's a
surprise). Also write your twitter account name since I'll announce on twitter
at the end of July.
NOTES:
- Banda Naira terletak di Maluku, untuk menuju ke Banda Naira anda dapat mengambil penerbangan ke Ambon (harga tiket Jakarta-Ambon PP sekitar Rp. 2 hingga Rp. 2,5 juta), dari Ambon dapat dilanjutkan dengan penerbangan ke Banda Naira dengan pesawat twin otter Aviastar berkapasitas 17 orang (harga tiket Ambon - Banda Naira Rp. 280.000,- one way) namun untuk mendapatkan tiket cukup sulit karena jumlah seat yang terbatas. Pesawat Aviastar dengan rute Ambon - Banda Naira hanya beroperasi seminggu 3x yaitu di hari Senin, Kamis dan Minggu.
- Banda Naira is located at Maluku. You must take flight to Ambon (round-trip ticket price Jakarta-Ambon about Rp 2 until Rp 2,5 millions), then continue taking flight to Banda Naira by twin otter plane Aviastar with 17 seat capacity (ticket price Ambon – Banda Naira is Rp 280.000,- one way). But it’s quite difficult to get ticket because of limited seat. Route Ambon – Banda Naira from Aviastar Airplane only available three times a week (Monday, Thursday, Sunday).
- Budget untuk trip di Banda Naira 5D/4N sekitar Rp. 4 juta (termasuk tiket pesawat Ambon - Banda Naira), jika berangkat dari Jakarta maka total budget Rp. 6,5 juta per orang, dengan catatan trip bersama (group). Untuk trip serupa hubungi Tukang Jalan di +6281 806898303/ 081315890191 atau email di tuk4ng.jalan@gmail.com
- Budget for Banda Naira 5D/4N trip is about Rp 4 millions (included plane ticket Ambon – Banda Naira). If you depart from Jakarta, the total budget becomes Rp 6,5 millions per 1 person, but please note: only if you join in a group. Further info about this trip, contact Tukang Jalan at +6281 806898303 / 081315890191 or email at tuk4ng.jalan@gmail.com
- Budget di atas belum termasuk diving. Untuk diving di Banda Naira, ratenya adalah Rp. 400.000,- per dive, lebih baik pergi minimal 2 orang karena jika sendiri akan mahal di extra cost untuk bbm kapal. I dive with Banda Sea Hobbits (dahulu bernama Naira Dive), untuk booking hubungi Sasha di +62821 251 22202
- Diving cost is excluded from the transport details above. The rate for diving at Banda Naira is Rp 400.000,- per dive, better go with min 2 person to save the extra cost for boat. I dive with Banda Sea Hobbits, for booking please contact Sasha +62821 251 22202
Dinamakan pulau Hatta krn dulunya Moh. Hatta (salah 1 proklamir Indonesia) pernah diasingkan ke Banda Neira oleh penjajah Belanda. Selama pengasingan Bpk Moh. Hatta mengajar anak2 Banda Neira sehingga untuk mengenang jasa beliau, nama pulau Rozengain kemudian diganti mjd pulau Hatta. @Yessyezoy
BalasHapusBeautiful place indeed.
BalasHapusNama pulau ini diambil dari salah satu proklamator kita yaitu Mohammad Hatta yang pernah di asingkan di Banda Naira pada masa kolonial Belanda. Sebelumnya pulau ini bernama pulau Rozengain. @wilismia
BalasHapusKarena sewaktu moh. Hatta diasingkan di Banda Neira beliau mengajar anak2 di Banda Neira tdk kalah dgn anak2 Belanda yg ada di Banda. Sehingga salah 1 anak di Banda bisa mendapatkan gelar 'tuanku' krn menjadi diploma. Masyarakat Banda kemudian mengenang nama beliau dgn cara menamakan salah satu pulau dgn nama beliau. @ansyvaa
BalasHapusWhoa! Pasir terus langsung palung laut ya. Gue pernah snorkeling di Pulau Kakaban, keadaannya juga kurang lebih setelah karang-karang langsung ada palung laut yang dalam banget kayak gini. Pas snorkeling langsung rasanya "wah dalem bangeeett" dan merasa kecil sebagai manusia.
BalasHapusKenapa namanya Pulau Hatta? Namanya berasal dari nama salah satu proklamator negara kita yaitu Mohammad Hatta, yang dulu pernah diasingkan di Banda Neira. Nama beliau diabadikan sebagai nama pulau, sebagai bentuk apresiasi warga Banda Neira yang dahulu diajarkan politik dan bahasa oleh beliau.
@cathlinw
Karena sewaktu moh. Hatta diasingkan di Banda Neira beliau mengajar anak2 di Banda Neira tdk kalah dgn anak2 Belanda yg ada di Banda. Sehingga salah 1 anak di Banda bisa mendapatkan gelar 'tuanku' krn menjadi diploma. Masyarakat Banda kemudian mengenang nama beliau dgn cara menamakan salah satu pulau dgn nama beliau. @ansyvaa
BalasHapusDinamakan Pulau Hatta berdasarkan atas nama Bung Hatta, salah satu proklamator RI, yang pada jaman kolonial Belanda pernah diasingkan di Banda Neira. Pada saat diasingkan ini, Bung Hatta tidak berdiam diri namun mengajar anak-anak Banda Neira sehingga pendidikannya tidak kalah dengan orang Belanda. Untuk mengenang jasa beliau tersebut, nama Pulau Rozengain diubah menjadi Pulau Hatta.
BalasHapus@innodini
Dinamakan Pulau Hatta untuk mengenang jasa Bung Hatta yang saat itu diasingkan ke Banda Neira oleh Belanda. Bung Hatta diam-diam menyusupkan pendidikan patriotisme, seperti: mengajarkan bahwa Teuku Umar dan Diponegoro adalah pahlawan yang menentang penjajah, bukan pemberontak seperti yang dikatakan pemerintah Belanda, Bung Hatta pernah mengajak anak-anak mengecat perahu dengan warna merah dan putih, dll. Pulau ini dulu bernama Rosengain...
BalasHapus@h_elephant
Pulau tersebut dinamakan Pulau Hatta untuk mengenang Proklamator Indonesia, Mohammad Hatta yang pernah diasingkan di sana. Masyarakat Banda sangat mengapresiasi atas keberadaan Moh. Hatta di sana yang mengajarkan ilmu pengetahuan kepada masyarakat setempat hingga mereka bisa sepadan dengan anak-anak Belanda di sana kala itu. Wujud dari apresiasi atas jasa dan kenangan indah tersebut maka penduduk setempat menamakan pulaunya dengan Pulau Hatta supaya kenangan kebersamaan mereka terus melekat.
BalasHapusTwitter: @nianastitii
Pulau tersebut dinamakan Pulau Hatta untuk mengenang Proklamator Indonesia, Mohammad Hatta yang pernah diasingkan di sana. Masyarakat Banda sangat mengapresiasi atas keberadaan Moh. Hatta di sana yang mengajarkan ilmu pengetahuan kepada masyarakat setempat hingga mereka bisa sepadan dengan anak-anak Belanda di sana kala itu. Wujud dari apresiasi atas jasa dan kenangan indah tersebut maka penduduk setempat menamakan pulaunya dengan Pulau Hatta supaya kenangan kebersamaan mereka terus melekat.
BalasHapusTwitter: @nianastitii
Sebelum dikenal sebagai Pulau Hatta, pulau tersebut dikenal dengan nama Pulau Rosengin atau Pulau Rozengain. Pada masa kolonial Belanda, tokoh politik Indonesia banyak yang diasingkan ke Banda, salah satunya Moh. Hatta. Selama pengasingan, Moh. Hatta tidak diam saja, tetapi melanjutkan perjuangannya dengan cara mengajar anak-anak di Banda bersama tokoh politik lainnya yang juga diasingkan di sana, yaitu Sutan Sjahrir. Untuk mengenang Moh. Hatta dan jasa-jasanya, nama pulau tersebut diubah menjadi Pulau Hatta. - @marldut
BalasHapusSalah satu pulau di Banda dinamakan pulau Hatta karena sebelumnya pulau ini menjadi tempat pengasingan bapak proklamator Indonesia Dr. Moh. Hatta.
BalasHapus- @difairlove -
Dinamakan pulau Hatta karena pernah menjadi tempat pengasingan Moh. Hatta, proklamator sekaligus wakil presiden pertama RI, di jaman kolonial Belanda.
BalasHapus@gihon_emmanuela
dinamakan pulau hatta karena.... ah sudahlah.
BalasHapus