Berkunjung ke Ishikawa selalu
dikaitkan dengan trip ke Kanazawa. Namun, masih ada banyak lokasi menarik
lainnya di Ishikawa. Kali ini saya berkunjung ke daerah utama Ishikawa dan
menemukan banyak hal menarik yang dapat dinikmati di Ishikawa.
Ada apa saja di Ishikawa bagian utara? ini dia
WAJIMA MORNING MARKET
Menikmati pasar pagi di
Jepang selalu menyenangkan, termasuk Wajima Morning Market yang disebut-sebut
sebagai salah satu dari tiga Morning Market terbesar di Jepang dan juga menjadi
Morning Market tertua yang bermula 1000 tahun yang lalu.
Kebanyakan warga lokal
berbelanja kebutuhan sehari-hari seperti sayuran, seafood, buah-buahan. Bagi turis
seperti saya, pernak-pernik yang ada di Wajima Morning Market sangat menarik,
serta cemilan yang banyak dijual di pasar ini. Selain itu, ada area khusus
untuk memanggang seafood mentah yang dibeli di pasar, jadi kita dapat membeli
ikan dan langsung memanggang dan menikmatinya di Wajima Morning Market, hal
yang belum pernah saya temukan di tempat lain.
Jika berkunjung ke Wajima
Morning Market, pastikan datang pagi hari saat pasar sedang ramai dan dagangan
masih banyak, karena di jam 10 hingga 11 pasar mulai sepi dan pedagang mulai
membereskan dagangan.
WAJIMA LACQUERWARE MUSEUM
Saya sudah sering melihat
perkakas lacquerware ala Jepang, namun saya belum pernah melihat bahan-bahan
untuk membuat lacquerware dan cara pembuatannya. Lacquerware adalah perkakas
dari kayu yang dilapis dengan bahan semacam pernis (varnish) bening yang
memberi efek mengkilat.
Di Jepang, tradisi membuat
lacquerware sudah dilakukan ribuan tahun. Tercatat, lacquerware tertua dibuat
di masa Jomon, yaitu pada tahun 5000 sebelum masehi.
Berlokasi dekat dengan Wajima
Morning Market, kita dapat melihat berbagai lacquerware serta mengetahui proses
pembuatannya di Wajima Lacquerware Museum. Bagian bawah museum ini adalah toko
lacquerware, mulai dari mangkuk, piring, pernak-pernik, hingga meja, jangan
terkejut dengan harganya ya :)
Nah, di bagian atas adalah
museum. Di sini kita akan tahu kenapa harga lacquerware begitu mahal. Di bagian
depan area masuk museum kita dapat melihat mangkuk di semua proses pembuatan
yang dipajang berderet. Memang proses pembuatan lacquerware sangat panjang,
mulai dari kayu yang dirapikan, dibentuk, dilapis dan dilukis dengan sangat
teliti sehingga menjadi lacquerware yang kita lihat selama ini. Semuanya
dilakukan dengan tangan dan memerlukan proses yang sangat panjang, wajar saja
harganya memang terlihat mahal bagi sebagian orang.
L'ATELIER DE NOTO (LUNCH/DINNER)
Usai menikmari Morning Market
dan Museum, kami mencoba makan siang di L'Atelier de NOTO. Jika ingin mencoba
pilihan makanan lain selain makanan Jepang, restoran dengan masakan Perancis
ini dapat dicoba.
L'Atelier de NOTO adalah
restoran fine dining dengan menu masakan Perancis yang dibuat oleh chef Jepang
dengan bahan baku yang fresh dari area Wajima. Untuk menikmati makan siang atau
makan malam, anda mesti reservasi terlebih dahulu karena chef akan menyiapkan
menu khusus untuk kita.
L'Atelier de NOTO
4-142 Kawai-machi
Wajima
Ishikawa, Japan
price:
Lunch (11.30 am - last order at 1.30 pm)
Course start from 3.300 yen - 8.400 yen
Dinner (6 pm - last order at 9 pm)
Course start from 5250 yen - 12.600 yen
web: atelier-noto.com
SENMAIDA RICE TERRACE
Melihat hamparan sawah hijau
di Jepang terlihat tidak umum, meskipun kita semua tahu bahwa nasi adalah
makanan pokok di Jepang. Senmaida Rice Terrace terlekat di Shiroyone, Wajima di
Ishikawa. Pemandangan lahan persawahan bertingkat ini mengingatkan saya dengan
sistem terasering di Indonesia.
Senmaida Rice Terrace persis
menghadap ke arah laut biru dan memberikan kombinasi cantik dari sawah berwarna
hijau kekuningan, dengan laut yang biru. Area sawah ini bahkan masuk dalam
Globally Important Agricultural Heritage Systems (GIAHS) dan di musim-musim
tertentu, di area sawah Senmaida dipasang lampu-lampu untuk light up di malam
hari.
Saya datang di musim gugur di
mana lampu-lampu untuk light up sudah dipasang, namun kami tidak menikmati
Senmaida Rice Terrace hingga malam hari. Lain kali, saya berharap bisa datang
lagi ke Senmaida Rice Terrace di saat musim salju.
CHIRIHAMA NAGISA DRIVEWAY
Di Indonesia memang masih
banyak area pantai yang dapat dimasuki kendaraan roda empat, namun di Jepang
ada aturan ketat mengenai kendaraan yang dapat masuk ke area pantai. Di
Chirihama Nagisa Driveway, sesuai namanya, kita dapat masuk ke area pantai
sepanjang 8 kilometer dengan mobil ataupun motor.
Area di antara Imahama
Houdatsu-Shimizu-cho Sakui-gun dan Chirihama-cho Sakui-shi di Ishikawa
Prefecture ini sangat terkenal bagi warga lokal Jepang sehingga di musim
liburan area Chirihama Nagisa Driveway cukup ramai.
Kami datang di hari kerja
sehingga dapat menikmati suasana yang sepi dengan hanya beberapa mobil yang
melintas. Karena suhu lumayan dingin, tentu saja saya tidak berniat mencelupkan
diri ke air laut, namun menikmati pantai dengan langsung turun dari mobil dan
nongkrong menikmati beberapa mobil melintas dengan tenang sangat menyenangkan
di Chirihama Nagisa Driveway, mungkin lain kali kami akan membawa peralatan
piknik dan makan siang di sini :)
LE MUSEE DE H
Jika anda bingung kenapa cafe
ini sangat terkenal, itu karena pemilik Le Musee De H adalah chef pastry paling
terkenal di Jepang: Hironobu Tujiguchi. Di cafe yang terletak di pesisir Wakura
Hot Spring, kita dapat menikmati kue-kue dengan resep karya Hironobu Tujiguchi
sambil menikmati pemandangan biru laut dari jendela kaca yang besar.
Jika datang ke Le Musee De H
di Ishikawa ini, jangan lupa mampir ke area mini museum persis di sebelah cafe.
Di sini kita dapat melihat karya seni buatan Hironobu Tujiguchi yang dibuat
dari bahan-bahan makanan seperti coklat dan gula. Lukisan dengan cipratan gula
yang kemudian mengeras membentuk pattern yang menarik ini sangat mengingatkan
saya pada lukisan Jackson Pollock, rupanya Hironobu menggunakan teknik yang
serupa namun dengan gula cair. Kita juga dapat mencium wangi coklat di berbagai
patung buatan Hironobu, asal jangan dimakan ya :)
PUBLIC FOOT BATH (near Le Musee De H)
Sebelum pulang ke Notoraku
Hotel, kami mampir ke public foot bath di dekat Le Musee De H. Area rendam kaki
yang langsung menghadap laut ini bebas biaya, namun jangan lupa membawa handuk
kecil karena tidak ada yang menyediakan handuk.
Di musim dengan cuaca dingin,
bersantai di public foot bath sambil menikmati laut sangat membuat rileks. Ada
beberapa public foot bath di Jepang, termasuk di area ini yang dapat jadi
pilihan untuk bersantai.
NOTORAKU HOTEL
Notoraku Hotel dapat jadi
pilihan untuk menginap saat berkunjung ke Ishikawa bagian utara. Hotel ini
terbagi menjadi dua bagian, bangunan lama dan bangunan baru dengan lorong yang
menyambungkan kedua area.
Ada ratusan kamar di Notoraku Hotel, sebagian berupa ryokan, kamar tradisional
Jepang, sementara sebagian lagi dengan layout ryokan namun di dalamnya terdapat
tempat tidur modern sehingga jika anda tidak terbiasa tidur menggunakan futon
(semacam kasur lipat tradisional yang dimasukkan ke dalam lemari saat tidak
digunakan), tidak perlu khawatir karena sebagian kamar dilengkapi fasilitas
hotel modern.
Menikmati Ishikawa bagian
utara tentu sangat menyenangkan, daftar di atas ini pun baru sebagian kecil
saja dari hal-hal yang dapat dinikmati di Ishikawa bagian utara, ada banyak
spot dan kegiatan lainnya yang dapat dinikmati di berbagai musim. Well, let's
save it for next visit!
@marischkaprue - Going to the
North for Chill
***
INFO LEBIH LENGKAP TENTANG KOMATSU DAN ISHIKAWA
Kelihatan jernih semua, jadi pengen ke sana. Semoga terwujud :)
BalasHapusOhh noo.. kapan aku bisa ke japan?
BalasHapusBy zencafe