Pages - Menu

8 Oktober 2012

Bahoi, Mimpi Wisata Mandiri di Tengah Gempuran Investor

Bahoi


Bahoi memang belum terkenal, telinga terasa asing saat mendengar nama desa
di wilayah utara Minahasa ini. Desa Bahoi dapat ditempuh dengan berkendara
sekitar satu setengah jam dari Manado, tepatnya di Kecamatan Likupang Barat.

Turun di desa anda tidak akan menyangka potensi yang dimiliki desa pesisir ini.
Saya bersama tim Travelista dan jurnalis Sulawesi Utara, Ronny Buol, langsung
disambut dengan ramah.

Kami memulai perjalanan dengan menyusuri laut Bahoi. Langit yang biru
berpadu dengan laut yang berwarna biru kehijauan dan sangat jernih. Indahnya
laut Bahoi adalah hasil perjuangan masayarakat desa. Beberapa tahun yang lalu,
area coral di wilayah ini sudah mulai rusak. Masyarakat berupaya merehabilitasi
karang dan ekosistem dengan peraturan desa seperti aturan lokasi tertentu
sebagai area terlarang untuk menangkap ikan.

Bahoi
Jernihnya laut di Bahoi

"Ini juga sebagai bank ikan, ketika ikan banyak akan keluar dari area ini, jadi
populasi akan terus disuplai," ujar Sonny Tasidjawa dari WCS-IP Marine Sulut
yang ikut mendampingi kami.



Bahoi
Bintang laut saat air laut surut

Bahoi
Hutan mangrove di area Bahoi

 Usai berkeliling dan juga mengamati hutan Mangrove, saya diajak untuk
menyelam di area ini. Saya cukup terkejut saat warga menunjukkan alat alat
diving lengkap yang mereka sediakan, mulai dari baju selam, fin, BCD, tabung,
semua kebutuhan menyelam ada disini. Kadangkala sulit untuk menemukan
dive centre di area desa yang belum jadi destinasi wisata utama sehingga
kelengkapan peralatan ini cukup mengejutkan. Namun satu hal, masyarakat
Bahoi sadar alam bawah laut mereka adalah potensi wisata dan punya mimpi
untuk mengembangkan wilayah mereka.

"Kadangkala ada turis yang datang, tapi tidak banyak karena mereka belum
tahu kami, banyak tamu resort asing yang datang untuk menyelam tapi warga
desa sini tidak mendapat apa apa, mereka datang dengan perahu kemudian
menyelam dan pergi," ujar salah satu warga desa yang akrab dipanggil "Opa
Gaul."

Setelah mempersiapkan alat kami langsung menyelam. Kami turun di area yang
kedalamannya sangat rendah dan berpasir putih, baru kemudian mengitari
area tersebut. Sonny sebelumnya mengatakan bahwa area ini pernah rusak,
namun di area penyelaman ini tanda kerusakan sudah pudar. Coral kaya warna
dengan ekosistem laut yang beragam menemani penyelaman kami. Berbagai
nudibranch ragam warna juga terus menerus saya temui. Sayangnya saya tidak
mempersiapkan kamera bawah laut yang memadai.


Bahoi
Alam bawah laut Bahoi

Bahkan, area Bahoi ini adalah area yang sering dikunjungi dugong. Sayangnya
kami menyelam di waktu yang tidak tepat sehingga tidak dapat melihat makhluk
laut yang selalu mempesona penyelam tersebut.



Marischka Prudence
Bersama Sonny Tasidjawa usai menyelam

Yang menarik dari Bahoi adalah kegigihan masyarakat untuk mengelola wisata. Mereka sadar mereka punya potensi, namun enggan menjadi penonton. Saat investor besar bermain di kancah pariwisata, seringkali penduduk asli terpinggirkan, menjadi penonton aliran dana pariwisata yang besar atau hanya sebagai karyawan kecil yang menikmati gaji dari investor.

Marischka Prudence
Shen, saya dan Opa Gaul di desa Bahoi
 
Untuk bertahan dengan dana terbatas, memang perlu waktu lebih lama. Harapan saya, Bahoi dapat menjadi modul, inspirasi bagi masyarakat lain untuk sadar potensi wisata dan gigih mengelola secara mandiri. Semoga saat saya datang lagi nanti, desa ini sudah terkenal, dikunjungi turis dan Opa Gaul dapat dengan bangga mengatakan bahwa desanya tidak kalah dengan resort yang dikelola asing.



@marischkaprue - curious traveler


Thanks to:

Ronny Buol, Pemred Cyber Sulut
Sonny Tasidjawa dan WCS IP Marine Sulut

NOTES:
  • If you wanna dive in Bahoi, just contact Opa Gaul +6285298753917 or Marhaen +62852 40762872 for further infos about price and facilities. 
  • Harga paket diving di Bahoi: Rp. 485.000,- (2x dive, include lunch & boat), Rp. 1.050.000,- (Paket 2D/1N 4x dive, lunch, boat, homestay & breakfast)
  • Harga snorkeling: Rp. 250.000,- per orang

4 komentar:

  1. Mantapp mba'. Yang kurang videonya *cek youtube, blum ada :(

    p.s Mashen itu temen saya, lama nda ketemu dan tau akun twitternya dari mba Prue. So, thx to u :)

    BalasHapus
  2. Menambahkan mbak,, kini sudah ada video tentang bahoi bisa di cek di Youtube https://www.youtube.com/watch?v=WMtbdJwkwHE,, happy travelling

    BalasHapus