Pages - Menu

3 September 2014

Feeling Local at Takpala Village


Pesona desa ini membuat saya mengunjungi Takpala dua kali karena tidak puas dengan hanya sekali datang ke desa adat yang berada di Lembur Barat, Kecamatan Alor Tengah Utara, Kabupaten Alor, Nusa Tenggara Timur. 



Saya datang di saat warga Takpala telah menyiapkan tarian. Tujuh warga Takpala telah menunggu kami di atas tangga masuk ke arah desa mereka. Saat kami menaiki tangga mereka bergerak sambil berseru dan berdendang dalam bahasa adat.


Tidak perlu waktu lama, hanya tiga menit menaiki tangga kami sudah sampai di desa. Di tengah berbagai rumah dengan atap berbentuk limas terdapat lapangan dengan satu pohon besar di tengah. 




Puluhan warga Desa Takpala dengan pakaian tradisional mereka sungguh menarik. Wajah-wajah suku Abui, suku terbanyak yang mendiami Pulau Alor, membuat saya sulit berhenti mengambil gambar. Kemudian mereka mulai bernyanyi sambil membentuk lingkaran, dengan tangan saling merangkul dan gerakan kaki yang seirama.



Tarian Lego Lego adalah tarian khas dimana bentuk lingkaran adalah ciri khasnya. Warga saling merangkul, bernyanyi dan bergerak seirama. Terkadang mereka berjalan perlahan, terkadang cepat setengah berlari namun menyamping. Gelang-gelang yang menghiasi kaki perempuan Takpala menghasilkan nada tersendiri dari gemerincing gelang yang berpadu.


Saya dan sejumlah turis lainnya (it's okay to be a tourist, it doesn't make you less-"cool") dapat ikut menari. Kami langsung dirangkul dengan akrab dan warga Takpala yang ramah langsung mengajari saya ketukan sederhana yang menjadi acuan gerakan kaki. Kami ikut menari memutar pohon besar yang ada di tengah bersama-sama.

Me & Agus Hong trying to be a local, how do we look here?
Agus Hong, Me and the infamous Om Tije :D
Ada berbagai makna tarian Lego Lego. Tentu, salah satunya adalah keramahan warga Takpala. Lingkaran dan rangkulan menjadi tanda bahwa siapapun yang datang dianggap sebagai saudara. Mereka akan dengan ramah menawarkan anda untuk mencoba pinang (saya mencobanya meski hanya tahan mengunyah dua menit saja), masuk ke rumah mereka, atau mencoba mengenakan baju tradisional warga Abui yang sangat indah.


Takpala adalah list wajib dikunjungi saat anda datang ke Alor. Entah apakah anda memaknai diri sebagai turis, traveller, atau datang ke Alor karena pekerjaan, one thing for sure you must visit this enchanting village!

@marischkaprue - enjoying her circle of life

NOTES:
  • Alor terletak di Nusa Tenggara Timur. Untuk menuju Alor, ambil penerbangan ke Kupang (Harga tiket Jakarta - Kupang PP sekitar Rp. 3.000.000,-) kemudian dilanjutkan dengan penerbangan Kupang - Alor (via Transnusa dengan harga tiket sekitar Rp. 1.200.000,- PP)
  • Alor is located in East Nusa Tenggara, to reach Alor you can take a flight to Kupang (Jakarta - Kupang return flight is about Rp. 3.000.000,-), then continue with Kupang - Alor (via Transnusa return flight is about Rp. 1.200.000,-)
  • Budget untuk menikmati 5 hari di Alor sekitar Rp. 3.000.000,- all in (tidak termasuk tiket pesawat), untuk mendapatkan kisaran budget tersebut sebaiknya pergi bersama-sama atau ikut open trip sehingga biaya sewa kapal dan mobil dapat lebih murah. Untuk trip ke Alor, hubungi Tukang Jalan ,via email: tuk4ang.jalan@gmail.com atau telp +62 813158 09191
  • The budget for 5 Days in Alor is around Rp. 3.000.000,- all in (exclude plane ticket), to get this price with proper facilities, you can join open trip so the boat and car rent is cheaper. Contact Tukang Jalan for the trip to Alor: tuk4ng.jalan@gmail.com or phone +62 813158 09191
  • Jangan lupa membawa peralatan snorkeling sendiri (masker, snorkel, fin, bisa juga rental dari Jakarta). Di sejumlah tempat di Alor disediakan penyewaan alat snorkeling tapi selalu lebih nyaman menggunakan alat sendiri atau dengan alat yang sesuai dengan ukuran kita. 

RELATED STORIES:
I do believe that my life is an absurd journey, in a good way ;)

3 komentar:

  1. Weksss aku baru tau ttg takpala, kayak nya wajib kalo ke alor :-)

    Btw foto yg ber 3 sudah pantas jadi penduduk asli sana hahaha

    BalasHapus
  2. keliatan kayak native deh kak pruu.. kerenn xD

    BalasHapus
  3. Budayanya bikin pingin ke sana, Kak. :)

    BalasHapus