Pages - Menu

26 September 2015

Lava Abadi di Batu Tara



Kami berjalan mendekati dermaga. Langit masih hitam pekat malam itu namun saya dapat melihat bintang yang memenuhi langit Lembata, sangat indah. Waktu menunjukkan pukul dua dini hari. Kami hanya tidur sekitar dua jam dan semua tampak mengantuk, hanya Ferry yang terlihat segar membawa tripod untuk mengambil foto bintang dari dermaga.


It was still 2 a.m. as we walked up to the dock. Even in the darkest night, I could see a beautiful sky of Lembata full with stars. We only slept for two hours and all of us looked sleepy, except Ferry who still so fresh carrying tripod for taking shot of stars from the dock.

Prep with kaka Edward Suhadi
Kami memindahkan barang-barang ke dalam kapal dan saat semua sudah lengkap kapal mulai bergerak menjauhi dermaga. Mesin mendorong kapal dengan kecepatan tinggi bergerak ke arah utara.


We moved all the equipments to the boat, made sure everything all set, and started departing to the north side with high speed.
We can see the lava in the mids of the night

Selama dua jam kami tertidur di kapal. Perlahan mesin kapal mulai berkurang kecepatannya, kami bergerak mendekati sebuah pulau. Samar-samar saya melihat cahaya-cahaya merah di bagian atas pulau. Sontak kami langsung memanggil teman-teman yang masih tidur “Lava! Lava!,” kami sudah mendekati Batu Tara, si Gunung Api aktif yang terus menerus mengeluarkan lava.


It’s been two hours since we were asleep, till the boat getting slower and we approached one island. I could see the red lights vaguely on the top of island. Suddenly we woke up our friends while shouting “Lava! Lava!” when we were seeing Batu Tara, the active volcano that kept emitting lava continually.

Kapal semakin merapat dan pemandangan selanjutnya yang saya lihat semakin menakjubkan. Pendaran cahaya merah dari lava terlihat jelas, beberapa saat lava terlihat menyembur dari puncak kawah dan kemudian menjadi garis-garis merah menyala lava yang perlahan turun dari puncak kawah. Lava ini terlihat sangat jelas di gelapnya malam, lava terus menerus keluar, kadang menyembur sambil bergemuruh dan kadang Batu Tara seperti beristirahat sejenak sebelum kembali menyemburkan lava, sungguh pemandangan yang sangat spektakuler, saya merasa seperti melihat pertunjukkan kembang api namun dalam artian yang sangat berbeda.


The boat moved even closer and my sight was full with amazing view. I could see the red glow from the lava clearly, spurt from the summit crater, turn into flaming red stripes and then slowly falling down. The lava looked so bright in the dark night; it kept spurting and also rumbling. Sometimes Batu Tara seemed like having a break before another eruption. That was really spectacular and I felt like looking at a fireworks show but just in a different context.



Suara gemuruh dari lava dan batu-batu vulkanik yang menggelindung turun terdengar jelas. Kemudian diikuti suara batu-batu yang berjatuhan ke laut. Batu Tara memang langsung berbatasan dengan laut, Ia berada di pulau Komba yang dikelilingi laut.


The rumble sound of lava and volcanic rocks that rolling down was so loud, continued with the sound of some rocks that falling to the sea. Batu Tara directly adjoined with the sea, it is located in Komba Island that surrounded by the sea.


Mendengar gemuruh dan melihat semburan lava yang spektakuler, ingin rasanya mendekat untuk melihat lebih jelas. Namun kami harus menahan diri berada di posisi yang aman untuk mengamati aktivitas Batu Tara.


Hearing those rumble sound and looking at the spectacular lava eruption got me want to come closer and see clearer. But we had to keep ourselves in the safe point, staring at Batu Tara’s activity   

Sebelumnya saya sudah beberapa kali melihat gunung berapi, terutama di saat saya bekerja sebagai reporter. Namun Batu Tara berbeda dengan gunung api lainnya. Batu Tara terus menerus mengeluarkan lava tanpa henti. Hanya ada sangat sedikit gunung berapi dengan karakter seperti ini, misalnya Gunung Kilauea di Hawaii, atau Gunung Etna di Italia namun nama Batu Tara masih jarang terdengar, informasi mengenai gunung dengan lava aktif di utara Lembata ini juga masih sangat sedikit.


When I worked as a reporter, I had been going to some volcanoes. But I found out Batu Tara different; it was one of the few volcanoes that still continually making eruption like Kilauea Mountain in Hawaii or Etna Mountain in Italy. Unfortunately, Batu Tara is still not familiar and any information about volcano with active lava in this northern part of Lembata is also very limited.

Cannot see the lava clearly after sunrise so you better came during dark night
Bonus of this trip: beautiful beautiful view during sunrise
Keberadaan Batu Tara menambah satu lagi daftar keunikan Indonesia di dunia, Batu Tara layak disandingkan dengan gunung api-gunung api dunia yang populer karena keberadaan lava abadi. Another story to appreciate more of living in Paradise, Indonesia :)
The existence of Batu Tara becomes part of the list of Indonesian uniqueness in the world since its eternal lava makes it worth to be compared with the world popular volcanoes. Well, another story to appreciate more of living in Paradise, Indonesia :)
@marischkaprue – nothing last forever but her love of traveling is an exception

Photos by Ferry Rusli

NOTES

Where
Batu Tara berada di Pulau Komba, Nusa Tenggara Timur
Untuk menuju Batu Tara gunakan speed boat dengan waktu temput sekitar 2-3 jam (sesuai dengan kecepatan masing-masing speed boat)


Batu Tara is located in Komba Island, East Nusa Tenggara
It takes about 2-3 hours by using speed boat to reach Batu Tara (depend on the speed level)
 
Warning
Batu Tara adalah gunung berapi aktif yang secara konstan mengeluarkan lava pijar, debu vulkanik, erupsi dan awan pekat tebal. Jangan mengambil resiko tanpa perhitungan, ketahui jarak aman untuk mengamati Batu Tara

Batu Tara is an active volcano that constantly emitting lava, volcanic ash, eruption, and dense cloud. Do not take risks and keep your distance safe in looking at Batu Tara
 

7 komentar:

  1. Cakep dan gw baru tau ttg tempat ini

    BalasHapus
  2. hanjir, kirain yang kayak gini cuma di hawaii doang :O di indonesia juga punya ternyata!

    BalasHapus
  3. beuuuuuh NTTdan NTB memang slealu ada kisah keren.. amazing kakak

    BalasHapus
  4. seandainya aja ya bisa ngeliat dari deket... aku tuh sperti kepengen ngeliat lgs dr atas pergolakan kawahnya ;D... drdulu selalu penasaran melihat gunung api yg msh aktif..

    BalasHapus