Hasil foto colongan pake handphone |
Sistine Chapel
atau Kapel Sistina. Bagi anda yang pernah membaca "Angels & Demons," nama ini sudah tidak asing lagi. Berlokasi di
Vatikan, Italia, Sistine Chapel adalah area suci di lingkungan Istana Apolistik,
yaitu kediaman resmi Paus di Vatikan.
Sistine Chapel
dikenal karena bangunan ini menjadi kanvas bagi karya seniman seniman besar di
masa Renaissance seperti Raphael,
Sandro Botticelli hingga Michaelangelo.
Meski dibuka untuk publik dan turis, Sistine Chapel dijaga ketat dengan berbagai aturan. Sebelum masuk
saya berharap dapat melihat ruangan terang dengan warna fresco (lukisan di dinding) karya besar Renaissance yang terlihat jelas. Namun saat masuk yang kami
saksikan adalah ruangan dengan cahaya yang terbatas.
Di area Sistine Chapel
mengambil gambar dilarang keras. Di berbagai sudut dan area kapel ini
sejumlah
petugas terus menegur turis yang terlihat akan mengambil foto dengan
kamera
pocket. Namun hal itu tidak menghentikan saya berupaya mengambil gambar
karya besar Michaelangelo tersebut, diam diam saya ambil gambar dengan
kamera telepon genggam. Kemudian saya langsung memandang ke atas, langit
langit Sistine yang dihiasi
karya Michaelangelo.
Di langit langit ini, Michaelangelo menggambarkan kisah
kisah Perjanjian Lama di Alkitab. Fresco
yang dibuat Michaelangelo di masa muda memperlihatkan kejelian, struktur yang
rapi dan ketelitian dalam karya.
Namun, yang sangat mempesona saya adalah karya di dinding
altar Sistine Chapel.
Ketidakteraturan dan guratan emosional terlihat jelas dalam karya ini. Sejarah
seni mencatat karya di altar ini, yaitu "The Last Judgement" sebagai karya besar dari seorang
Michaelangelo, dan saya dapat memahami alasannya.
Perlu empat tahun pengerjaan tanpa henti oleh seorang
maestro seni seperti Michaelangelo untuk menyelesaikan "The Last Judgement." Fresco ini memperlihatkan ratusan sosok
manusia dalam posisi yang tidak teratur. Lukisan ini menggambarkan hari
penghakiman terakhir atau hari kiamat. Sebagian ekspresi sosok dalam lukisan
terlihat ketakutan, ada aura yang memperlihatkan sosok yang ada dalam
kegelisahan, di hari penghakiman terakhir.
Di masanya, karya ini dikritik keras. "The Last Judgement" dipandang
sebagai karya yang hanya memperlihatkan gaya personal Michaelangelo tanpa
memberikan inti dari apa yang diharapkan pihak gereja saat itu.
Bagi saya, melihat "The
Last Judgement" akan sangat menarik jika anda membandingkan dengan
lukisan di langit langit yang juga dibuat oleh Michaelangelo. Lukisan di langit
langit Sistine dibuat saat Michaelangelo masih muda. Saat itu ia masih melihat
kehidupan sebagai rangkaian perjalanan yang indah. Keteraturan, keindahan
adalah komponen utama mental dan visi Michaelangelo saat membuat karya
pertamanya tersebut.
Namun kemudian Michaelangelo melihat dunia tidak bergerak
layaknya keindahan seni. Perebutan kekuasaan, perang, hingga jatuhnya Roma di
tahun 1527 berpengaruh besar bagi psikologis karya Michaelangelo.
"Dunia tidak seperti apa yang diharapkan, Michaelangelo
melihat kelamnya sejarah, ia kecewa, ia gelisah," ujar tour guide saya,
Carmella saat menemani saya berkeliling Vatican.
Saya dan Carmella berupaya menelaah sisi psikologis
Michaelangelo hingga menghasilkan karya yang begitu fenomenal. Kami sampai pada
kesimpulan bahwa Michaelangelo sangat emosional dalam pengerjaan "The Last Judgement," guratan garis,
ekspresi sosok dalam karyanya hingga keseluruhan yang kelam secara implisit
memperlihatkan kegelisahan Michaelangelo pada kenyataan dunia.
Pada akhirnya saya tidak mau banyak berspekulasi apakah
Michaelangelo benar benar galau karena kenyataan peperangan atau situasi
kehidupannya saat itu. Yang pasti, karya karya besar sepanjang masa selalu merupakan
karya yang dibalut emosi. Satu hal yang saya percaya, pergolakan emosi selalu
menstimulasi kreatifitas.
oh cinta...
BalasHapusAndai Michaelangelo bertanya pada saya , kapan manusia ga bakal berantem dan perang-perangan? jawabnya ada di lirik lagu nya Lennon , IMAGINE....
BalasHapusIyah, imagine there's no heaven.. Heaven sesungguhnya yah di muka Bumi ini. so let's live in peace and make the world better place..hehehe
Kelebihan nya apaa?
BalasHapus