Her name is Susan
She’s 4 years and 5 months old
Susan is slim, elegant and she’s happen to be the
fastest land animal on the planet
Saya memperhatikan dengan
semangat saat dua cheetah ditemani dua ranger mendekat ke arah kami. Susan dan
Lilian, nama dua cheetah yang akan menemani kami sore itu. Lilian berusia 4
tahun, namun badannya lebih besar dari Susan, namun sejak awal datang, I just fall in love with Susan, I don’t
know why, dan karena itu pula sejak awal saya sudah memilih Susan.
Cheetah adalah “kucing
besar” yang mendiami wilayah Afrika dan sebagian Iran. Binatang ini terkenal
dengan reputasi sebagai binatang darat tercepat yang memiliki kecepatan hingga
120 kilometer per jam saat berlari. Badan cheetah sangat aerodinamis, sehingga
mereka tampak jauh lebih kurus dibandingkan famili kucing besar lainnya.
“Here you can pat them, also they don’t mind if we hold their tails,”
ujar Haggai, ranger yang menemani kami.
Pelan-pelan saya mendekati
Susan, saya memutar dan mendekati cheetah ini dari belakang. Saat mendekati
cheetah, kami diharuskan mendekat dari arah belakang, langsung mendekat ke
depan mereka akan membuat cheetah merasa terintimidasi. Kami mengikuti
instruksi ranger dengan seksama, sadar bahwa bagaimanapun Susan dan Lilian
adalah salah satu top predator Afrika membuat kami tetap berhati-hati.
Saya mendekat dan memegang
kepala Susan dari belakang, mengelus bulu cheetah yang ternyata lebih kasar
dari yang saya bayangkan. But however, she’s so cute!
“Their long tail is like a steering wheel, to keep their balance when
running, they’re also lift their tail to sense wind and movement,” ujar
Haggai saat saya bertanya kenapa buntut Susan dan Lilian terkadang bergerak
naik saat mereka sedang duduk (dan Susan berbaring manja).
Kepribadian cheetah bagaikan
gabungan antara anjing dan kucing, mereka senang saat kita mengelusnya terutama
di bagian bawah dagu, namun tidak keberatan juga saat kita memegang buntutnya.
Karena tahu bahwa kucing (domesticated) tidak suka dipegang buntutnya, saya
awalnya ragu memegang buntut Susan, namun ternyata cheetah benar-benar cuek (then I brush my cheek with Susan’s furry
tail) hihi
Usai puas memanjakan Susan
(dia berkali-kali “tertidur” di tangan saya), kami berjalan kaki bersama Susan
dan Lilian melewati semak-semak dan jalan setapak di daerah Mosi-oa-Tunya,
Livingstone, Zambia.
Susan dan Lilian berjalan
sangat cepat, tentu saja, mereka adalah bintang darat tercepat sehingga kami
harus mengimbangi jalan mereka.
It’s really fun walking with cheetah. Susan terkadang berhenti untuk mengendus meski penciumannya
buruk, masuk ke semak-semak di saat Lilian berjalan di jalur berjalan kaki
sehingga saya terkadang kerepotan mengikuti Susan, but it was fun, she’s a bit naughty sometimes, she wants to walk her
own way sehingga saya mesti menarik Susan sedikit, mengajaknya ke arah
berjalan yang seharusnya.
“She’s playing fun, if she
don’t want you to walk her, she’ll be running and we won’t be able to catch
up,” ujar Haggai.
Tanpa terasa waktu bersama
Susan dan Lilian sudah berakhir dan dua cheetah ini dengan semangat menunggu di
depan pagar kandang besar mereka. Mukuni Big 5 adalah operator aktivitas yang
populer di Zambia ini, mereka memiliki izin konservasi serta memelihara 9
cheetah yang terbiasa dengan keberadaan manusia di dekatnya sehingga
memungkinkan untuk turis berinteraksi dengan predator di Afrika ini.
Please don't go home yet, guys :( |
Bagaikan anjing rumah, Susan
dan Lilian duduk manis menunggu kandang mereka dibuka, seakan sudah tahu “time’s
up.”
Tidak rela rasanya berpisah
dengan dua cheetah lucu ini, terutama Susan yang nakal namun manja. Interacting
with cheetah is definitely one of the best experience in Zambia!
Bye Susan, see you again one day! *crossing fingers for this
@marischkaprue – sometimes she’s
fast, sometimes she took a while
NOTES
WHERE
Mukuni Big 5
P.O.
Box FP 66 Office; Plot 133, Mosi-oa-Tunya Rd. Site; 9012, Mukuni Rd
Livingstone, Southern 10101 Zambia
GETTING THERE
Zambia dapat ditempuh dalam waktu 3 jam perjalanan naik pesawat dari Johannesburg, Afrika Selatan
Maskapai South African Airways melayani rute Johannesburg (South Africa) - Livingstone (Zambia)
FROM INDONESIA:
Jakarta - Hong Kong by Cathay Airlines, Hong Kong - Johannesburg by South African Airways, Johannesburg - Livingstone by South African Airways
(Bagasi dapat langsung menuju destinasi terakhir, jangan lupa untuk request check in through baggage sehingga Anda tidak perlu mengambil bagasi di Hong Kong dan drop baggage lagi), Cathay dan South African Airlines terkoneksi dalam Star Alliance
IMPORTANT NOTICE
Warga Negara Indonesia wajib mendaftar visa secara online sebelum masuk ke wilayah Zambia, pendaftaran online dapat dilakukan melalui website resmi Republik Zambia ini. Jika sudah diproses untuk approval, kita hanya perlu print e-visa dan menunjukkan di imigrasi Zambia, serta membayar 50 USD untuk single entry visa.
Untuk bantuan visa dapat melalui info@royalafrica.co.za karena terkadang respon dari website cukup lama.
GETTING THERE
Zambia dapat ditempuh dalam waktu 3 jam perjalanan naik pesawat dari Johannesburg, Afrika Selatan
Maskapai South African Airways melayani rute Johannesburg (South Africa) - Livingstone (Zambia)
FROM INDONESIA:
Jakarta - Hong Kong by Cathay Airlines, Hong Kong - Johannesburg by South African Airways, Johannesburg - Livingstone by South African Airways
(Bagasi dapat langsung menuju destinasi terakhir, jangan lupa untuk request check in through baggage sehingga Anda tidak perlu mengambil bagasi di Hong Kong dan drop baggage lagi), Cathay dan South African Airlines terkoneksi dalam Star Alliance
IMPORTANT NOTICE
Warga Negara Indonesia wajib mendaftar visa secara online sebelum masuk ke wilayah Zambia, pendaftaran online dapat dilakukan melalui website resmi Republik Zambia ini. Jika sudah diproses untuk approval, kita hanya perlu print e-visa dan menunjukkan di imigrasi Zambia, serta membayar 50 USD untuk single entry visa.
Untuk bantuan visa dapat melalui info@royalafrica.co.za karena terkadang respon dari website cukup lama.
PRICE
120
USD untuk sesi 30 menit bersama cheetah dengan special supervision from the
ranger.
Ps: you can give extra 5-10 USD tip for the
ranger, they’re really helpful and nice
BOOKING
Booking
dapat dilakukan melalui Royal African Discoveries di email info@royalafrica.co.za
Booking
harus dilakukan minimal 1 hari sebelumnya untuk cek availability
THINGS TO DO IN ZAMBIA:
Cruising Zambezi
Helicopter Ride
THINGS TO DO IN ZAMBIA:
Cruising Zambezi
Helicopter Ride
Went seeing Susan and Lilian with them :) |
Envyyyy! Mereka makan sebanyak apapun, tetep langsing gitu ya badannya? Cewek-cewek iri nggak sih? 😂 (((LANGSING)))
BalasHapusAaaaa keren banget ka prue, baru baca juga meskipun cheetah binatang tercepat, tapi dia juga binatang terlemah hihi.
BalasHapusEnvyyyyyy :-( :-(
BalasHapusPengen main bareng cheetah
Astagaaaa main sama Cheetah :)
BalasHapusserem sih yahh, tapi seru juga kayaknya kak. asik banget kak Prue udah sampe Zambia
Things to Do in Osaka
Yaampun cheetahnya udah kaya kucing gitu pengen elus jugak
BalasHapusternyata cheetah gak mengerikan kayak yang dibayangkan.
BalasHapusWah, seruuuu... Itu cheetah-nya udah jinak banget, ya..
BalasHapuswow cheetahnya jinak ya.
BalasHapusagak ngeri kalo cheetahnya ngajak lari sprint bukan jalan lagi :D
AAAAKK...keren banget, pengen juga main sama cheetah.
BalasHapusmereka kalem-kalem yaa diajak jjs
Ini liat gambarnya sambil senyum-senyum sendiri. My heart kinda melting liat cheetah2 ini pada cute banget. Huaaaaa pengen jugaaa
BalasHapusya ampun lucu-lucu banget, cheetah nya pada jinak ya?
BalasHapusWoowww ... mantabh kali jalan ama cheetah ... si Susan kl jalan seperti terlihat anggun gitu haha!
BalasHapusWuih, ngeri-ngeri sedap. Apakah cheetahnya tidak menyerangkah mbak?
BalasHapus