Pages - Menu

23 November 2012

Dermaga Payo di Jailolo



Dua kali saya mengunjungi Jailolo, dan saya tidak pernah bosan mengunjungi lokasi yang sama di Halmahera Barat ini. Gilolo atau Jailolo bangga dengan keindahan bawah laut dan birunya bentangan air di pantai area teluk ini. Namun saya tidak perlu menyelam untuk menikmati ketenangan di dermaga yang satu ini.

Area Teluk Jailolo dilihat dari atas bukit di Gunung Manyasal
Pemandangan di tahun 2010 saat pertama saya datang ke Jailolo

Dermaga Payo sudah jadi tujuan wajib saya jika ke Jailolo. Alasannya? Disini saya merasa tenang, damai, bisa menikmati bentuk cekungan di teluk, jadi semacam teluk kecil di Teluk Jailolo.

Desa Payo berada di area barat Jailolo. Dari pusat kota Jailolo, saya harus melewati Desa Galala dan Bobanehena untuk sampai di Payo. Namun perjalanan tidak memakan waktu lama, dan pemandangan disini memang membuat waktu seakan melambat.

Tahun 2012, langit dan laut tampak lebih membiru
View dari ujung Dermaga Payo
Yang menarik, di Desa Payo terdapat sumber air panas. Jadi nama Payo pun berasal dari kata payau, karena di tepian dermaga, sumber air panas dan air laut bercampur dan menyebabkan air disana payau.

Kalau sudah disini malas kemana mana, betah :)
Ada beberapa sisi yang kalau anda pegang airnya cukup hangat, atau bahkan panas. Ah, tapi saya lebih suka menghabiskan waktu di ujung dermaga yang mengarah ke laut, untuk sekedar duduk, bengong, santai dan menikmati pemandangan indah Indonesia Timur ini :)


@marischkaprue - time always takes her traveling

Notes:
  • Jailolo ada di Halmahera Barat, untuk kesana ambil penerbangan ke Ternate, lalu dari tinggal menyeberang melalui pelabuhan Dufa Dufa di Ternate menuju ke Jailolo, sekitar 45 menit naik speed boat.
  • Setiap tahun selalu ada Festival Teluk Jailolo, sebaiknya datang di saat ada festival karena banyak acara adat dan cabaret on the sea yang seru dan menarik untuk wisatawan.

RELATED STORIES:

3 komentar: