Setiap saya melontarkan kata "Jailolo" maka
setelah itu pula saya harus menjelaskan apa dan dimana Jailolo. Nama ini
terdengar asing bagi sebagian besar masyarakat di Indonesia. Maklum, Jailolo
belum menjadi destinasi wisata utama di timur Indonesia meskipun wilayah ini
menyimpan potensi yang sangat besar.
Berulang kali saya menitipkan keingintahuan tentang Jailolo
dalam bentuk tulisan di blog ini, berulang kali saya memposting foto foto dari
tanah di Halmahera Barat ini.
Teluk Jailolo dilihat dari Bukit Manyasal |
Jailolo hanya berjarak satu jam dari Ternate. Anda wajib
menyeberang dengan perahu karena belum ada lapangan terbang di Jailolo. Meski
tidak banyak dikenal, Jailolo punya peran penting dalam sejarah Indonesia.
Maluku, terutama Jailolo adalah wilayah dengan alam kombinasi bukit, laut serta
sumber rempah rempah. Inilah yang menarik minat bangsa bangsa Eropa datang ke
Indonesia, ke timur Indonesia dimana rempah rempah begitu kaya, hingga Jailolo
juga disebut "The Spice Island."
Namun satu hal yang membuat Jailolo begitu berwarna warni,
bukan hanya biru laut dan hijaunya perbukitan, yaitu budaya penduduk lokalnya.
Penduduk asli Jailolo terdiri dari berbagai suku lokal, mulai dari Sahu,
Loloda, Tobaru, Ternate, Wayoli dan Gorep.
Ada ciri ciri khusus dalam berpakaian, mulai dari ikan
kepala yang berwarna merah cerah dengan sedikit warna kuning bagi pria, hingga
baju hitam dengan kain merah dan kuning yang disampirkan menyilang di pakaian
perempuan Jailolo.
Kekayaan budaya Jailolo tidak hanya berupa warna. Ada banyak
tarian tradisional disini yang masing masing melambangkan ekspresi dalam setiap
hal yang terjadi dalam kehidupan masyarakat Jailolo, mulai dari Legu Legu yang melambangkan kegembiraan pemuda menyambut putri, hingga tarian Salai yang merupakan perayaan syukur sesudah panen.
Ritual mengganti bagian atas atap Sasadu |
Masyarakat Jailolo menari di pesta adat |
Suasana di dalam Sasadu saat pesta adat, dahulu perayaan ini berlangsung 7 hari. |
Di bulan lima setiap tahunnya, masyarakat Jailolo bersuka
cita, menyambut panen melimpah yang menghidupi masyarakat, menyambut berkah
indahnya alam dari yang Maha Kuasa. Kemeriahan adalah kata yang tepat saat
menyaksikan gempita teluk Jailolo di bulan Mei, di saat Festival Teluk Jailolo
diselenggarakan.
Masih banyak keriaan adat Jailolo yang belum saya pahami,
seperti alasan di balik pesta tujuh hari tujuh malam di rumah adat, atau
tentang gerakan gerakan unik dalam tarian mereka.
Musik yanger |
Namun keriaan Jailolo terasa universal, karena anda tidak
perlu memahami benar untuk menikmati. Saya dapat terbuai ikut menari dalam
lantunan musik dan lagu adat yang tidak saya pahami bahasanya. Saya hanya tahu ada tiga irama dalam musik Yanger, musik khas Jailolo. Mereka menyebut ketiga irama ini kore kore, ado ado dan silalar. Ketiganya adalah irama dengan ritme yang dinamis, sesuai dengan suasana keceriaan di saat panen.
Saya sudah cocok membaur disini tidak? :D |
Cukup biarkan diri anda terbuai, tersenyum dan tertawa
bersama, menikmati bahwa budaya berbeda bukan tercipta untuk mengkotak kotakkan
manusia, tapi untuk terus bersyukur bahwa laut yang memisahkan banyak pulau memberi
kekayaan ragam budaya untuk terus dinikmati.
@marischkaprue - not a culture expert
NOTES:
- Untuk bisa menikmati pesta adat, jika hendak ke Jailolo, datang saat Festival Teluk Jailolo. Festival biasanya berlangsung di pertengahan bulan Mei.
7 comments:
Seneng banget baca all your travel blog!
I’m glad that there are people like you who will definitely help others and share their knowledge and expertise to others and
sharing others to read is a blessing and one that we should hold in high regards.
Thank You, Prue!
Thanks Jaya, really appreciate it :)
Ini salah satu tulisan tentang Jailolo yang membuat saya jadi pengen kesana
Makasih yah atas ulasannya ini
mantap
Can i talk to you about jailolo, i've been assignment to discover about jailolo. Thanks before:)
tiga kali sdh saya membaca tulisan ini, bacaan kedua dan ketiga cuman untuk melihat mbak @marischa memakai baju adat dari jailolo di foto paling bawah. kemarin sempat liat video dukungan untuk pesta komunitas Ternate jg dari mbak wktu sedang di Morotai, saluttt. salam
terimakasih, artikelnya sangat bermanfaat sekali. jangan lupa umtuk mengunjungi kami di Jual Baju Drumband Anak
Posting Komentar