"Ubur ubur itu lucu buat diliat aja," statement ini sangat benar kalau anda sering berenang atau menyelam di laut. Saya ingat beberapa kali menghindar dari rombongan ubur ubur, terutama yang berukuran kecil karena sulit dihindari. Saat kena, akhirnya pasrah tersengat dan pulang dengan "oleh oleh" luka luka memerah di badan.
"Jellyfish is only cute to see," this statement is totally true if you spend lots of time swimming in the sea or diving. I remember avoiding jellyfishes few times, especially the small ones since it is hard to see. When you got stung, we just gotta accept the fact to go home with a bit red wounds in our body.
Ubur ubur memiliki tubuh yang sangat halus, 96% komposisi
tubuh ubur ubur adalah air dan makhluk ini tidak memiliki bagian keras di tubuh
untuk melindungi diri sehingga untuk bertahan dari ancaman predator, ubur ubur
memiliki sistem pertahanan berupa sengatan.
Jellyfish have a very smooth body, their body is 96% water and this creature has no hard shells to protect them self from predators. To survive, then jellyfish built a defense system, sting and toxic.
Hampir semua jenis ubur ubur memiliki sengatan dengan
nematocyst (semacam kapsul dengan racun yang saat bersentuhan akan memicu
injeksi racun). Akibat sengatan inipun beragam, dari hanya sekedar gatal dan
kemerahan, hingga kematian. Inilah sebabnya ubur ubur selalu dihindari saat
bertemu dengan mereka di laut.
Almost
all kinds of jellyfish sting with nematocyst (sort of capsule which will inject the venom which triggered when touched). The sting are vary, from just itching and redness, until death. This is why we always avoid jellyfish when we saw them in the sea.
Kakaban Island |
The beach in Kakaban |
Namun ada lokasi di Kepulauan Derawan dimana anda dapat
merasakan menjadi Spongebob yang dengan riang gembira tertawa meski dikelilingi
ratusan ubur ubur.
But
there are places in Derawan Islands where you can feel being Spongebob
who happily laugh when surrounded by hundreds of jellyfishes.
Danau Kakaban adalah rumah bagi empat jenis ubur ubur yang
tidak menyengat. Yap, danau ini terbentuk dari pergerakan lempeng bumi yang
membuat bagian laut terangkat menjadi pulau atol (Pulau Kakaban) lengkap dengan
danau dimana spesies ubur ubur terperangkap di dalamnya. Karena
"terkurung" di dalam danau tanpa predator, ubur ubur ini kehilangan
daya sengat. Secara fisik ubur ubur di Danau Kakaban persis seperti ubur ubur
lainnya, hanya saja tidak menyengat.
Kakaban lake is home to four species of stingless jellyfish. This lake was formed from the movement of tectonic plates that make part of the sea became uplifted (Kakaban Island). This island is complete with lake where some species of jellyfish caught in. Since those jellyfishes "stuck" in the lake without predators, they lose their defense mechanism, the sting. In a glance, this jellyfish in Kakaban Lake are just like other jellyfishes, but they don't sting.
That's the lake! |
Saya tidak sabar saat berjalan menyusuri tangga kayu menuju
Danau Kakaban. Bayangan berenang di antara ubur ubur tidak menyengat adalah
salah satu impian saya. Tiba di dermaga kita sudah dapat melihat ubur ubur
berwarna krem merah muda berseliweran, semakin mengundang untuk masuk dan
bermain dengan mereka.
I can't wait as I walked down the wooden staircase leading to Lake Kakaban. Swimming in the middle of stingless jellyfish is one of my dreams. At the dock we can already see creamy pink colors jellyfishes milling about, inviting us to jump and play with them.
Dive a bit and see the jellyfish with trees as background, beautiful! |
Empat spesies yang ada disini adalah Aurelia Aurita yang
berwarna bening dan bulat pipih, Tripedalia Cystophora yang berukuran kecil,
Cassiopeia Ornata yang merupakan spesies khas di Kakaban karena selalu dalam
posisi terbalik, serta Mastigias Papua yang jadi favorit saya karena bentuknya
seperti ubur ubur di Bikini Bottom :)
Four
jellyfish species here are Aurelia Aurita the round flat clear colored jellyfish,
Tripedalia Cystophora which is small size, Cassiopeia Ornata which is a typical
species in Kakaban because they are always in an inverted position, and the last is the Papua
Mastigias which is my favorite because it looks like a jellyfish in
Bikini Bottom :)
Danau Kakaban ini cukup besar, di area sekitar 20 meter dari dermaga, dasar danau sudah cukup dalam, lebih dari 25 meter. Namun di area tengah inilah anda bisa melihat ubur ubur berkumpul banyak sekali. Jika matahari sedang cerah, ubur ubur ini akan naik ke permukaan untuk berfotosintesa, namun sayangnya saat saya datang cuaca sedang mendung sehingga cukup sulit mendapatkan foto ubur ubur berkumpul di permukaan.
Danau Kakaban ini cukup besar, di area sekitar 20 meter dari dermaga, dasar danau sudah cukup dalam, lebih dari 25 meter. Namun di area tengah inilah anda bisa melihat ubur ubur berkumpul banyak sekali. Jika matahari sedang cerah, ubur ubur ini akan naik ke permukaan untuk berfotosintesa, namun sayangnya saat saya datang cuaca sedang mendung sehingga cukup sulit mendapatkan foto ubur ubur berkumpul di permukaan.
Kakaban
lake is quite large, in the area about 20 meters from the pier, the depth is more than 25 meters. But in the middle of this area you can see a lot of jellyfish congregates. When
the sun is bright, those jellyfish will rise to the surface to do the photosynthesis. Unfortunately when I arrived the weather was a bit gloomy so it is difficult to get a photo of jellyfish
congregate at the surface.
A bit turbit down the lake, but we can still see jellyfishes everywhere |
Curious fishes on the lake, they don't eat the Jellies though |
Di area danau pengunjung tidak boleh memakai fin karena
kibasan fin dapat melukai ubur ubur. Selain itu, jika ingin menyentuh ubur ubur
ini lakukan dengan lembut, rasanya seperti memegang agar agar yang hidup,
membuat saya tersenyum kesenangan.
In this lake area you cannot use fin since it can harm the jellyfish. Also, if you wanna touch those jellyfish, do it in a gentle way. It feels like holding a living pudding, makes me smile immediately.
Di dunia ini hanya ada beberapa lokasi yang memiliki danau dengan ubur ubur tidak menyengat, yaitu Palau di Mikronesia, Danau Kakaban dan Danau Haji Buang di Pulau Maratua, Kepulauan Derawan, serta salah satu danau di Raja Ampat yang belum didata secara resmi.
Di dunia ini hanya ada beberapa lokasi yang memiliki danau dengan ubur ubur tidak menyengat, yaitu Palau di Mikronesia, Danau Kakaban dan Danau Haji Buang di Pulau Maratua, Kepulauan Derawan, serta salah satu danau di Raja Ampat yang belum didata secara resmi.
There are only a few locations that have lakes with stingless jellyfish in the world, the Palau in Micronesia, Kakaban Lake and Haji Buang Lake in Maratua Island, Derawan Islands, also the lake in Raja Ampat which is not stated officially.
Too bad Jellies in Kakaban isn't big enough to ride ha! Source image: interiormall |
Dari empat lokasi itu rupanya Indonesia punya tiga danau
dengan ubur ubur tidak menyengat. Tidak perlu paspor untuk sedikit merasakan
menjadi Spongebob di Bikini Botton, do
you agree Patrick?
Of the four sites apparently Indonesia has three lakes with stingless jellyfish. You don't need a passport to feel a bit of being Spongebob in Bikini Botton, do you agree Patrick?
@marischkaprue - sometimes
traveling with Patrick
NOTES:
- Danau Kakaban terletak di Pulau Kakaban, hanya sekitar 20 menit naik kapal dari Pulau Maratua di Kepulauan Derawan, Kalimantan Timur.
- Kakaban Lake located in Kakaban Island, only about 20 minutes boat ride from Maratua Island in the Islands of Derawan, East Borneo.
- Waktu terbaik mengunjungi Maratua antara lain di bulan Maret hingga Mei, setelah bulan Agustus, awal bulan Oktober. Sementara di Akhir Oktober biasanya sudah memasuki masa sering turun hujan.
- The best time to visit Maratua: March to May, after August, the beginning of October. While in Late October is usually already in the period of frequent rain.
- Untuk pilihan penginapan lihat disini di bagian "NOTES"
- For hotels or homestay options, see here on the "NOTES" part.
RELATED STORIES:
- Maratua Paradise Resort
- Gua Sembat, Cave With Human Face
- How To Survive Barracuda Point
- Melihat Penyu Bertelur di Pulau Sangalaki
- Payung Payung Village
- Diving in Maratua reef
I visit this place with team from Keana, thanks guys! we had fun! |
ada spoge bob!!!!!!!
BalasHapuskeren abisss
BalasHapuswow.. tetep kece ya dan pasti jualan artikelnya mahal hingga bisa ngeluarin kocek yang kece juga :D.
BalasHapussukses selalu.
htpp://nanditosilaen.wordpress.com
Katanya ada satu danau lagi di Kepulauan Togean. Banyak ya ternyata di Indonesia :D
BalasHapusYAY! Spongebob!
bacanya sambil senyum-senyum, tangan sampe gerak-gerak, saking penasaran gimana rasanya megang ubur-ubur :'D nice post anyway
BalasHapus@nandito
BalasHapushehe bukan jualan artikel yg mahal tapi masih beruntung bisa traveling :)
@mumun
Di Papua juga ada mun, banyak ya, keren Indonesia :D
@ben
Kaya megang jelly hihi, thanks for visiting :)
huaa.. sudah tidak sabar untuk ksna.. manta ray d sangalaki ada cerita dan fotonya g kak?
BalasHapus@Sony:
BalasHapusPas waktu itu ke Derawan katanya lagi ngga keliatan mantanya jadi kita ngga ke Sangalaki, tapi temen yang ke Derawan di sekitar september 2012 lalu ketemu manta dsana :D
aku suka foto #6
BalasHapusntar foto ala2 gitu ah kalo kesana :p
BalasHapusSempat minum kelapa muda sambil memandang ke laut lepas di Kakaban? Keren lho kakaaa,,
Kapan-kapan ke Labuan Cermin juga yaaa,,, di Biduk-Biduk, ada danau dengan dua rasa, tawar dan asin. Keren banget!!