Copyrights @ Journal 2014 - Designed By Templateism - SEO Plugin by MyBloggerLab

31 Juli 2013

, , , , , , , , ,

Melihat Penyu Bertelur di Pulau Sangalaki

Share


Saya sudah pernah bercerita tentang melepas tukik dan bagaimana kondisi populasi penyu saat ini terancam. Ada yang bilang, jika ingin mencintai alam maka kita mesti melihat dengan mata sendiri, mendengar dengan telinga sendiri dan menyaksikan apa yang alam ini miliki untuk kita.

I've share stories about releasing juvenile sea turtle and how sea turtle population are in danger. Some say, if you want to love nature then we must see with our own eyes, hear with our own ears and see what nature have for us.


Its always great to meet sea turtle in their natural habitat
Melihat penyu bertelur adalah pengalaman yang seru, sekaligus membuat kita berpikir tentang betapa mengagumkannya alam. Betapa siklus hidup dan putaran alami kehidupan untuk menjaga spesies tetap ada.

See turtle lay their eggs is an exciting experience, also make us think about how incredible nature is. How life cycle works to keep the species exist.

The Sangalaki Island
Sea turtle in Derawan Islands area
Di Pulau Sangalaki, Kepulauan Derawan ada lokasi yang pada masa masa tertentu selalu didatangi penyu, terutama penyu hijau, untuk bertelur. Pulau Sangalaki ini masuk area konservasi sehingga tidak ada penduduk di pulau ini. Hanya ada pos petugas penjaga dan beberapa unit resort yang terbilang baru.

On Sangalaki Island in the Derawan Islands, East Borneo, there is a location which always visited by sea turtles during a particular period of time, especially green sea turtles to lay their eggs. This island is in the conservation area so there is no local residents, only a small conservation building and a few new resorts for tourist.

The clear water in Sangalaki area
Bahkan, di Pulau Sangalaki tidak ada dermaga, kapal hanya dirapatkan di dekat batas air. Perairan di area Sangalaki pun sangat jernih. Saya ingat tiba di pulau ini pada malam hari dan terkesima dengan betapa beningnya air saat saya menyorotkan cahaya senter ke laut.

In fact, in Sangalaki you can't find any pier for boat. To get into this island, the boat will stand a position near the land. This island is still so natural. I remember arriving at the island at night and was struck by how clear the water is when I set my flashlight to the sea.

Namun tentu saja pesona utama Pulau Sangalaki adalah datangnya penyu untuk melangsungkan kehidupan generasi mereka di masa mendatang. Puncak penyu bertelur di Pulau Sangalaki adalah di bulan Agustus. "Sehari bisa sampai seratus penyu naik ke pulau ini," ujar Pak Lipu, penjaga pos dan petugas konservasi di Pulau Sangalaki. Saya tidak dapat membayangkan di pulau sekecil ini seratus penyu berbondong bondong bertelur. Ah, well, sometimes you gotta see it to believe it don't you?

But of course the main charm of this Island is when sea turtles came to keep their generations exist. The peak season for turtles is during August. "It might be hundred of sea turtle came every night during the peak season," said Mr. Lipu, a conservation officer works in Sangalaki. I can't even imagine in such small island a hundred turtles laying eggs. Oh, well, sometimes you gotta see it to believe it do not you?
 
Kami pun masuk ke area pos dan melihat ratusan tukik - anak penyu - di beberapa ember besar. "Mereka kami lepas besok," ujar Pak Lipu lagi. Saya bersemangat karena melepas tukik selalu jadi momen menyenangkan, tanpa saya sadari ada hal yang jauh lebih menyenangkan menanti saya.
 
We went into the post area and see hundreds of hatchlings - baby sea turtles - in a big bucket. "We will release them tomorrow" said Mr. Lipu again. I'm always excited to release sea turtle hatch lings, such a fun moments, before I know there is something even more fun awaits me.

Doing a bit of sand bath after spawning
Malam hari sekitar pukul 10 malam Pak Lipu memanggil kami. Saya dan teman teman membawa senter dan bergegas keluar pos. Saya mengikuti Pak Lipu yang berjalan sangat cepat. "Yang ini sudah selesai bertelur," ujar Pak Lipu sambil memberi kode bahwa kami boleh mendekat dan menyalakan senter.

Around 10 pm at night Mr. Lipu called us. We brought flashlight and hurried out. I followed Mr. Lipu who walk very fast. "This one already done laying eggs," said Mr. Lipu while giving a code that we could approach and turned on the flashlight.

Sea turtle in a sand hole :)
Penyu sensitif dalam memilih tempat bertelur. Jika ia melihat cahaya dan gangguan sebelum ia mulai bertelur maka penyu itu akan pergi kembali ke laut dan menunggu waktu lain untuk bertelur. Namun, saat penyu sudah mulai bertelur, kita dapat mendekat dan mengamati langsung.

A sea turtle is very sensitive in choosing where to lay their eggs. If it sees a light or got disturbed, the sea turtle will go back to the sea without laying some eggs and wait for another time to spawn. However, when it already start spawning we can get closer and observes directly.

Penyu yang kami temui pertama kali sudah selesai bertelur. Penyu ini sedang "mandi pasir," yaitu melempar lemparkan pasir hingga sebagian pasir menutupi tempurungnya. Setelah beristirahat penyu ini akan kembali ke laut sambil meninggalkan jejak seperti kendaraan tank mini di pasir.
 
The sea turtles we encountered the first time already done spawning. When we came she's doing some "sand bath," throwing sands until some of its shells are covered with sand. Then, after resting a while, the sea turtles return to the sea and leaving a trail like a mini tank vehicle pass through the sand.
 
Beberapa kali kami menemukan penyu yang sudah selesai bertelur. Hingga belasan penyu yang kami temukan, saya mulai berpikir mungkin belum jodoh untuk melihat penyu bertelur karena semuanya sudah selesai dan sedang mandi pasir. Namun, tiba tiba Pak Lipu memanggil lagi, kali ini ia menemukan penyu yang sedang bertelur. Saya langsung berlari tidak mau saat saya datang ternyata sudah selesai.
 
Several times we found the sea turtle already finished laying eggs. Until up to a dozen turtle that we found, I started to think maybe its not my lucky day to see sea turtles laying eggs. Suddenly, Mr. Lipu called again, this time he found the turtle still laying some eggs. I immediately ran since I don't want to miss the moments.


Penyu hijau yang kami temukan ini masih bertelur. Ia membuat lubang dengan kedalaman sekitar 60 sentimeter dan bertelur perlahan. Kami memperhatikan dari bagian belakang dan melihat telur keluar satu persatu, sangat seru :)

Then I saw it, a sea turtle laying eggs. She made a 60 centimeters deep hole and spawn slowly. We watched from the back and saw the eggs came out one by one, very exciting :)

Sambil bertelur penyu ini juga mendengus mengeluarkan napas seperti kelelahan. Dari matanya juga keluar air, seakan akan menangis, tapi bukan seperti manusia ia menangis. Penyu memiliki kelenjar yang bermuara ke mata mereka. Kelenjar ini membantu mengeluarkan garam yang terkumpul saat penyu berada di laut, dan saat di darat, air dengan kadar garam yang keluar ini juga membantu menahan agar pasir tidak masuk ke mata penyu.

During spawning, the sea turtle exhale and sound like she's so tired. Also, water came out from its eyes. But unlike humans, these sea turtles "cry" to get the salt out of their body. Sea turtle have glands that connects to their eyes. They remove the salt which been accumulate during their time in the sea by "crying." Also this thing keeps the sand from getting into their eyes.

Penyu termasuk binatang yang lama mencapai taraf dewasa secara seksual, di usia 30 hingga 50 tahun baru penyu bisa bertelur. Siklus bertelur penyu juga sekitar 2 hingga 8 tahun sekali, namun dalam masa tersebut ia dapat bertelur 6 kali dalam rentang waktu 3 bulan.

Turtles are old mature. they reach sexual maturity at the age of 30 to 50 years. Their spawning cycle also every 2 to 8 years. But during each spawning time, a sea turtle can spawn 6 times in a period of 3 months.

Setiap bertelur penyu bisa mengeluarkan 100 hingga 130 butir telur, namun secara alami yang dapat bertahan hingga ke laut hanya belasan tukik saja, yang kemudian dengan seleksi alam akan berkurang lagi di lautan lepas

Each time it spawn, a sea turtle can pull 100 to 130 eggs, but naturally only a dozen that will last into the sea, then the number will reduced again by natural selection on the sea.

a gentle touch after she laid some eggs
Predator tukik beragam mulai dari burung, kepiting, tikus, ikan besar di lautan dan tentu saja predator yang paling mengancam populasi penyu adalah manusia. I hope by seeing how they lay their eggs and how amazing nature is, you'll have a bit of love for them, dan menyadari bahwa rasa telur penyu atau daging penyu tidak sepadan dengan mengancam populasi mereka.

The predators are vary, from birds, crabs, rats, large fish in the oceans and of course the most threatening predator is us, humans. I hope by seeing how they lay their eggs and how amazing nature is, you'll have a bit of love for them, and realize that the taste of turtle eggs or turtle meat is not worth compare to how it would thread their population.


@marischkaprue - love diving with sea turtles

NOTES: 

WHERE
Pulau Sangalaki terletak di Kepulauan Derawan, Kalimantan Timur
Sangalaki Island
located in Derawan Islands, East Kalimantan

HOW TO GET THERE
Ada dua cara akses ke Derawan, pertama ke Balikpapan terlebih dahulu, kemudian mengambil penerbangan lanjutan ke Berau atau ke Tarakan. Kemudian dari Tarakan atau Berau ke Kepulauan Derawan dengan menggunakan speed boat.  
There are two ways to access Derawan, first to Balikpapan first, then take connecting flight to Berau or Tarakan. Then from Tarakan or Berau to Derawan Islands by speed boat 

STAY
Ada beberapa opsi penginapan: di Pulau Derawan, Pulau Maratua, atau bahkan di Pulau Sangalaki 
Sangalaki Resort
Rate: Rp. 1,2 juta/ person/ night
Informasi & booking: +628521238070/ +6255132866
email: admin@sangalakiresort.net 
    RELATED STORIES:
    FROM DERAWAN ISLANDS: 

    2 comments:

    STARSNAPSHOT mengatakan...

    inspiring

    Farry Gunawan mengatakan...

    kepengen :matabelo: