Copyrights @ Journal 2014 - Designed By Templateism - SEO Plugin by MyBloggerLab

7 Februari 2014

,

Pause and Relax

Share

Kalau bepergian dengan intensitas tinggi, biasanya di ujung trip ada satu yang dicari: pijat, terapi, spa, intinya treatment untuk relaksasi setelah bepergian yang pastinya menguras energi meski tidak terasa karena pikiran penuh kesenangan.

Sayapun seperti itu, setiap bepergian entah trip diving atau naik gunung, saat perjalanan badan ini rasanya tetap oke oke saja. Begitu kembali ke Jakarta langsung badan terasa remuk, meminta istirahat total dan relaksasi.

Ah, tapi bukan hanya badan saja yang perlu relaksasi kan? Minggu lalu saya dengar cerita mengenai seorang teman yang pekerja keras. Pekerjaannya menuntut ia stand by dengan semua urusan kantor dari pagi hingga malam, bahkan saat tidak dikantor ia masih diberondong semua pekerjaan mulai dari email hingga telepon non stop. Nah, mungkin satu satunya saat ia tidak berpikir mengenai pekerjaan adalah saat ia tidur, tapi apa yang terjadi? Ia bahkan bermimpi tentang pekerjaan, mengigau layaknya sedang bekerja, ini saya dengar dari temannya yang kebetulan sekamar saat ada event kantornya di luar kota.

Alhasil bukannya istirahat, bangun tidur ia selalu lelah. Yah, wajar saja, bahkan saat tidurpun pekerjaan masih menempel di otaknya. Sekarang ia cukup stress dan berpikir untuk konsultasi dengan psikolog.

Tuntutan tinggal di kota besar, ataupun pekerjaan saat ini seringkali membuat kita lupa, lupa untuk istirahat, sedemikian lupanya sampai sampai tidak bisa istirahat disaat ingin istirahat. Meskipun kerja freelance, kadang kadang saat load pekerjaan bertumpuk pun saya sering merasa tidak punya waktu seharipun untuk bersantai, beristirahat.

Mungkin kita bisa memaksa badan untuk beristirahat, tapi berapa banyak dari anda yang sulit tidur karena masih terus memikirkan pekerjaan? Saya bukan psikolog jadi tidak punya rumus untuk menghalau stress pekerjaan yang bersikeras menempel di otak. Satu yang biasanya ampuh membuat pikiran ini tenang, membuat pikiran ini beristirahat. Kalau anda tanya apa, jawabannya satu: traveling, tapi dengan satu syarat: tinggalkan urusan pekerjaan anda, nikmati waktu bepergian untuk mengistirahatkan pikiran.

Go traveling, find a perfect sunset and give your brain a relaxing spa just by seeing it.

@marischkaprue - sunset is one of her brain spa

As published on Divemag Indonesia Vol. 4 No. 038, May 2013.

2 comments:

Unknown mengatakan...

Kalo gw abis ngtrip biasa nya mmg pijat di ambasador, Lumayan enak dan segala capek ilang :-)

Marischka Prudence mengatakan...

@Cumi:

Abis diving ato naek gunung itu spa rasanya surgaa