Copyrights @ Journal 2014 - Designed By Templateism - SEO Plugin by MyBloggerLab

22 Desember 2013

, , , , , ,

Great Food Experience at Pasar Bella, Singapore



Bayangkan kios makanan yang beragam di dalam satu area bangunan besar, semua kios ditata dengan cantik dan anda bebas mencicipi tester makanan yang disediakan di setiap kios.

Imagine variety of food stalls inside large building, all the stalls laid out beautifully and you are free to try to taste any food, since the food stalls provide tester and encourage people to try.


Yummy cheese
Satu hal yang paling menyenangkan dari Pasar Bella adalah anda bisa berkeliling mencoba tester makanan sebelum akhirnya memilih makanan yang disuka dan bebas duduk di kios manapun. Tidak perlu sungkan mencoba karena itulah yang menjadi konsep Pasar Bella.

One fun thing about this market is you can stroll around Pasar Bella and try a lot of tester food before finally choosing what you like and also you are free to sit at any kiosk. No need to hesitate to try because that is the concept of Pasar Bella.


Terletak di Grandstand, Turf Club Road, kawasan ini dahulu merupakan lokasi perlombaan pacu kuda. Grandstand dahulu bernama Turf Club dan sejak tahun 1933 lokasi ini adalah area balap kuda yang terkenal di Singapura. Kemudian perjalanan sejarah merubah fungsi tempat ini beberapa kali. Pendudukan Jepang di tahun 1940 membuat semua balap kuda dihentikan dan bangunan di Turf Club menjadi rumah sakit.

Located in the Grandstand, Turf Club Road, this area used to be a horse race location. Grandstand formerly named Turf Club and since 1933 this location is a famous horse race area in Singapore. History makes a lot of changing in this place, a lot of function from time to time. During Japanese occupation in the 1940s ​​all horse racing and buildings were suspended and the Turf Club became a hospital.

Di tahun 1981 Turf Club dihidupkan lagi dan kemudian pindah ke area Ranji di tahun 1999. Lokasi ini kemudian menjadi Grandstand, pusat perbelanjaan yang sebagian besar berupa area restoran.

In 1981 Turf Club activated again but then moved to Ranji in 1999. This place later became Grandstand which is a shopping center with the area mainly are restaurants.


for you beer lovers!

Pasar Bella belum lama ada di Grandstand, bulan Mei 2013 Pasar Bella dibuka dengan 38 kios makanan di dalamnya, ditambah berbagai toko perlengkapan sehari hari yang ditata unik.

Pasar Bella is actually new. Open in May 2013, 38 food stalls is what this place is mainly offers, plus variety of housewares store and uniquely shops beautifully decorated.


Masuk ke Pasar Bella adalah sensasi mencicipi. Beragam makanan mulai dari seafood, beragam bakery dan makanan khas berbagai negara ada disini. Nama Pasar Bella berasal dari nama lokal pasar yaitu sama dengan artian dalam bahasa Indonesia, sementara bella berarti cantik dalam bahasa Italia. Semua tatanan kios disini mencerminkan nama tersebut, membuat lokasi ini menyenangkan untuk menghabiskan waktu dan memanjakan perut.

Getting into Pasar Bella is a tasting sensation. Variety of foods ranging from seafood, bakery and different unique food from various countries. The Pasar Bella name means from two meaning, Pasar in local means market and Bella means beautiful in Italian. All the orderly kiosk and food stalls reflects the name, make this place a nice option to enjoy your time and spoil your stomach.

Seafood area in the front
You can pick and taste!

Beberapa makanan unik yang patut dicoba adalah paella seafood yang berasal dari Spanyol di Le Patio, saya sangat tertarik sejak melihat wajan yang sangat besar berisi nasi dan seafood. Selain itu cobalah juga keju yang beragam di toko persis di sebelahnya, bermacam keju mulai dari young schloss yang dibuat dari susu sapi, hingga pecorino berumur 4 bulan dari susu domba. Bagi anda yang dapat memakan masakan non halal, cobalah suckling pig dan yaroa di Seasalt.

Some of the unique foods which I suggest to try are the paella seafood from Spain in Le Patio, the very large skillet containing rice and seafood catch my eyes since the beginning. Also, try a variety of cheese which located beside You can try variety of cheeses ranging from young schloss made ​​from cow's milk, until 4 months age pecorino made from sheep's milk. For those of you who can eat the non-kosher cuisine, try the suckling pig and yaroa at Seasalt.



Beragam makanan di Pasar Bella memanjakan lidah, apapun selera anda. Just try and choose, and enjoy!

Variety of foods in Pasar Bella spoil our stomach, whatever your taste. Just try and choose, and enjoy!

@marischkaprue - loves to eat eat eat!

NOTES:

  • Pasar Bella terletak di Grandstand, 200 Turf Club Road, Singapura 287994, contact: +6568870077
  • Pasar Bella located at Grandstand, 200 Turf Club Road, Singapore 287994, contact: +6568870077
  • Jam operasi Pasar Bella: Toko dari pukul 9.30 - 19.00,  Kios makanan dan restoran dari pukul 10.00 - 22.00.
  • Pasar Bella operating hours: Kiosk from 9.30 am to 7 pm, Food stalls and restaurants from 10 am to 10 pm.

20 Desember 2013

, , , ,

Danau Kaolin, Ironi Keindahan


Ratusan penambang mengeruk mineral tanah liat di sebuah lahan. Kaolin dikeluarkan dari dalam bumi, meninggalkan hamparan putih yang kini menjadi saksi di tengah keheningan.

Hundreds of miners dredging clay minerals from the soil. They took the kaolin, leaving the land in white space that is now a witness in the midst of silence.


Kaolin atau clay adalah tanah liat yang lunak, halus dan berwarna putih. Tanah ini berasal dari pelapukan granit dan berguna untuk pembuatan berbagai material seperti porselen, kertas atau karet. Cadangan kaolin dengan kapasitas besar di Indonesia terdapat di beberapa daerah mulai dari Kalimantan Barat, Kalimantan selatan serta Pulau Bangka dan Belitung.

Kaolin clay is soft, smooth and white clay. It derived from the weathering of granite and is useful for manufactures of a variety of materials such as porcelain, paper or rubber. Indonesia have large capacity of kaolin reserves in some areas ranging from West Kalimantan, South Kalimantan, also Bangka and Belitung Island.
 
Big rocks and beach in Belitung
Belitung bukan hanya pantai dengan batu granit besar yang menjadi ciri dan dikenal melalui novel "Laskar Pelangi." Belitung memiliki sumber daya yang jadi mata pencaharian warganya melalui pertambangan seperti tambang kaolin.

Belitung is not just a beach with large granite rocks
which became well known through "Laskar Pelangi" (Rainbow Troops). The natural resources in Belitung became one of the main source of income for local people through kaolin mining.



Danau kaolin ini tidak ada dalam itinerary saya saat mengunjungi Belitung Timur. Namun, saat dibawa berkendara di seputaran Kecamatan Manggar, Belitung Timur, saya melihat lahan berwarna putih di kejauhan, bahkan beberapa berjarak dekat di sisi sisi jalan raya.

Kaolin lake wasn't in my itinerary when I visited East Belitung. However, during road trip in Manggar District, I saw white lands on the distance, even some are so close and lies on the side of the streets.
 


Hamparan tanah putih bagaikan salju adalah pemandangan sehari hari di pertambangan kaolin, atau area yang telah menjadi bekas pertambangan. Sebagian ditinggalkan begitu saja disaat mineral tanah yang mengandung alumunium silikat itu habis, membuat jejak putih dan danau dengan air berwarna biru toska di berbagai sisi.

White lands expanding just like snow cover the land is a daily sight in kaolin mining area. Some has been abandoned when there are no more aluminum silicate minerals on the soil. What's left is white trails and lakes filled with turquoise water.


Indah memang, saya dengan bersemangat memperhatikan dan menikmati hamparan "salju" di tengah teriknya matahari Belitung. Namun hamparan ini tetap hasil destruksi pertambangan. Selalu ada sisi positif dan negatif dari mengambil kekayaan bumi, namun sebaiknya setelah lahan dikuras, diambil manfaatnya hingga pudar, manusia mengupayakan agar lahan sisa tidak jadi area mati, tidak meninggalkannya begitu saja.

In the eye of almost everybody, this place is indeed beautiful. I eagerly watching and admiring the "snow" in the heat of the sun in East Belitung. But these are stretch of permanent destruction from mining. There are always positive and a negative sides of taking the source from the earth, but  after the land drained, taken advantage until it fades, it would be better if humans don't just leave it as a dead place, not just abandoned it like that.

@marischkaprue - knows that the world is always changing and some places will never be the same

RELATED STORIES:

ABOUT EAST BELITUNG:

19 Desember 2013

, , , , , ,

Featured Stories: G-Land is on Bali & Beyond Magazine



Saya sudah bercerita tentang G-Land dan bagaimana lokasi di ujung Jawa Timur ini menjadi surga yang diburu peselancar seluruh dunia. G-Land atau Pantai Plengkung selalu mempesona bagi pemburu adrenalin dengan berselancar menaklukkan ombak yang dapat mencapai tinggi lima meter.

I've told you stories about G-Land, about how this place in the eastern tip of Java became a heaven for surfers all around the world. G-Land or known by locals as Plengkung Beach always mesmerize adrenaline hunters to surf and conquer the wave which could reach a height of five meters.

Read the full stories on Bali & Beyond December issue
Cerita lengkap saya tentang G-Land dan pesonanya ada di majalah Bali & Beyond bulan Desember 2013, tentang darimana nama G-Land muncul, pesona ombak dan keindahan yang terasa saat saya menghabiskan waktu si ujung jawa tersebut.

My full stories about G-Land is on Bali & Beyond Magazine, December 2013. It's likely about how the name rise up, the wonderful waves and beauties I've seen during my getaway time in the eastern tip of Java.



Now, let's enjoy another photos of G-Land's beauty..


Peeking into this paradise

Sunset near Joyo's surf camp
At night, look up! It's amazing! Photo by Fauzan Zidni
@marischkaprue - Indonesia is a magical land for her.

NOTES:
  • Untuk melihat artikel tentang G-Land di Bali & Beyond Magazine, klik disini.
  • To read full stories on Bali & Beyond Magazine, click here.
, , , , , , , ,

Cocktail and Night View at City Space Singapore



Whether you're having good or bad day, cocktail with skyline city lights is a calming doze.

Hanya perlu kurang dari semenit untuk mencapai lantai 70 di Swissotel The Stamford di Singapura dengan lift khusus. Lift ini mengantarkan saya ke tempat yang tidak hingar bingar, namun dengan pemandangan yang spektakuler.

Only took less than a minute to get 70th floor at Swissotel The Stamford in Singapore with a particular elevator. It took me to place far away from frenetic, noises, but also give me a spectacular view.


Dengan kapasitas hanya sekitar 55 orang, anda tidak perlu khawatir merasakan bar yang padat dan bising. Sofa velvet berwarna merah tersebar di ruangan City Space Cocktail Bar, dan lokasi terbaik tentunya dimana anda duduk memandang cahaya lampu Singapura dari ketinggian dimana kemudian waktu seakan melambat dan membuai anda.

With the capacity of only about 55 people, you don't have to worry about crowded and noisy bar. Red velvet sofas fill City Space Cocktail Bar, and of course the best place to sit is where you can stare the Singapore city lights from a height which make time feels slow.


City Space memang terkenal dengan view skyline yang dihadirkan melalui kaca besar di sepanjang dinding bar di lantai 70 Swissotel The Stamford, namun ada cerita di balik proses pembuatan cocktail setiap harinya di City Space.

Space City is famous with its skyline view through a large glass wall along the bar at the 70th floor of Swissotel The Stamford, but there is a story behind the making of cocktails each day at City Space.

Terinspirasi dari Jerry Thomas, bartender terkenal di tahun 1800 an, City Space masih mengadopsi "titah" Jerry Thomas yang dibukukan dalam "Bartender's Guide, How To Mix Drinks in 1862." Beberapa cara lama yang digunakan antara lain jeruk citrus yang masih diperas dengan tangan, atau sirup yang diracik sendiri.
 
Inspired by Jerry Thomas, a famous bartender in 1800's, City Space is still adopting the "edict" from Jerry Thomas in the "Bartender's Guide, How To Mix Drinks in 1862" book. Some of the old ways are still use, such as squeezing citrus by hand, or make their own original syrup.


Namun memandang butiran cahaya kota dari ketinggian membuat saya tidak perduli akan titah Jerry Thomas. Saya menyeruput teapolitan yang diracik dari The Wellness Group (TWG) tea dengan larutan vodka, cointreau dan jus cranberry serta sebersit rasa jeruk limau. Kesegaran yang cocok menemani alunan cahaya lampu disini.

However, looking at the city from a height, staring granules of lights made Jerry Thomas's command seems unimportant. I sipped the teapolitan, a blend of The Wellness Group (TWG) tea, vodka, cointreau and cranberry juice and a dash of lime. The freshness which perfectly suits rhythm of lights here.

@marischkaprue - having some glowing nights in her life

 Notes:
  • City Space terletak di 2 Stamford Road, Singapura
  • City Space located at 2 Stamford Road, Singapore
  • Untuk reservasi hubungi +65 68373322 atau email reservations@equinoxcomplex.com
  • For reservations, call +65 68373322 or email reservations@equinoxcomplex.com 
  • Jam operasi City Space Senin - Kamis: Pukul 3 pm - 1 am, Jumat - Sabtu: 3 pm - 2 am.
  • City Space operate hours Sunday - Thursday: 3 pm - 1 am, Friday - Saturday: 3 pm - 2 am.
  • Temukan tempat hangout lainnya di Singapura di yoursingapore 
  • Find out more places to hangout in Singapore at yoursingapore

11 Desember 2013

, , , , , , ,

Sunset at Ora Beach



Ora mungkin tersembunyi, namun keindahannya selalu melekat pada siapapun yang melihat dan merasakan surga di Maluku tersebut.

Ora may be hidden, but its beauty always attached to the memory of those who see and feel this heaven in Moluccas.





Melewati waktu di Ora Beach bagaikan aliran air yang bergerak cepat, tanpa terasa malam berganti terang, teriknya siang berganti menjadi semburat senja. Inilah waktu terbaik untuk duduk di tepi pantai, memandang Tuhan melukis langit di sepotong surga yang ia letakkan di timur Indonesia.

Time flies in Ora Beach. Like a fast moving stream of water, you won't even realise when darkness of night became morning light, when heat of the afternoon turned into glimpses of sunset. This is the best time to just sit on the beach, looking at the sky when God paint the sky, a part of paradise He put in the eastern Indonesia.

don't forget to take pictures! :)
@marischkaprue – dreaming of her own heaven with glimpse of sunset colours




Photos by Ferry Rusli

NOTES:
  • Ora Beach terletak di Desa Sawai, Pulau Seram, Maluku
  • Ora Beach located at Sawai Village, Seram Island, Moluccas
  • Cara menuju ke Ora beach ambil penerbangan ke kota Ambon, lanjutkan dengan kapal cepat dari Pelabuhan Tulehu ke Pelabuhan Amahai (Masohi) harga tiket VIP Rp. 150.000,- dan tiket ekonomi Rp. 92.000,- dan waktu tempuh sekitar 2 jam. Kemudian dari Pelabuhan Tulehu dilanjut dengan jalan darat dengan kendaraan selama sekitar 2 jam hingga ke Desa Sawai, jalanan berliku dan driver biasanya menyetir cukup kencang, bagi yang mudah mual siapkan obat anti mual ya. Dari Desa Sawai tinggal menyebrangi dermaga sekitar 10 menit saja dengan kapal kecil, you're in Ora Beach already!
  • Harga penginapan di Ora Beach Eco Resort dihitung per orang, bukan per kamar. Harga variatif tergantung season, berkisar antara 100 - 150 USD per orang per harinya, jika ramai ramai (group lebih dari 8 orang) silahkan coba menawar harga mudah mudahan diberi diskon oleh pemilik penginapan. Harga tersebut sudah termasuk transportasi dari Pelabuhan Tulehu di Ambon jadi untuk transportasi lebih mudah karena diatur oleh pihak Ora Beach Resort. Selain itu harga tersebut juga sudah termasuk makan 3x sehari. Siapkan snack sendiri karena tidak ada warung di area Ora Beach Resort.
  • Untuk booking Ora Beach Resort silahkan hubungi Alvin +628111909404
  • Tidak disarankan untuk snorkeling di area dangkal karena banyak koral dan gerakan kaki kita bisa saja tidak sengaja mematahkan koral, cari area yang lebih dalam, di area lain pun masih banyak koral indah yang dapat kita nikmati.
  • Belum ada dive center di Ora Beach Resort, namun dengan snorkeling pun sudah cukup puas :)
  • #BarondaMaluku adalah project untuk mempromosikan potensi pariwisata Maluku, ada banyak keindahan dari Maluku yang akan terus kami share usai menelisik keindahan Maluku, lihat lebih lengkap disini.
  • Thanks to Kementrian Pariwisata yang fully support project #BarondaMaluku dan tentunya Mad Alkatiri, nyong Ambon yang jadi inisiator #BarondaMaluku
RELATED STORIES:

6 Desember 2013

, , , , , , ,

Hardware Coffee in Singapore



Apa yang membuat kita berbelok ke salah satu toko? Kadangkala plang nama atau promosi yang kuat. Hampir semua toko atau cafe dan restoran membuat plang nama yang menarik perhatian, tujuannya agar orang yang melintas tahu keberadaan toko tersebut dan masuk.

What makes us visit one store? Maybe the sign, banner or other promotions. Almost all shops or cafes and restaurants make an attractive sign and name to attract people so more customer will come and visit.
You can't see any coffee sign
Saat Papa Palheta Coffee dicetuskan, ada satu janji yang diucap kepada pemilik gedung dimana Papa Palheta akan didirikan, yaitu tidak mengubah sedikitpun bentuk dan penampilan luar gedung.

When Papa Palheta Coffee established, the owner promise one thing, that the building will still be the same, that none of the shape or appearance of the building will change.


Ini sebabnya anda tidak akan tahu sama sekali, bahwa di dalam gedung yang bertuliskan Chye Seng Huat Hardware (baca: cay-seng-hua) terdapat coffee shop yang menarik. Dahulu gedung ini adalah toko perkakas (hardware) dan karena nama di depan gedung masih dipertahankan, maka coffee shop ini juga dinamakan Chye Seng Huat Hardware Coffee.
 
This is why if you're passing through, you won't even realize that inside the building with "Chye Seng Huat Hardware" sign, there is an interesting coffee shop. Formerly, this building was a hardware store and since the name is still retained, the coffee shop is also called
Chye Seng Huat Hardware Coffee.



Meski tanpa promosi di bagian depan gedung, Chye Seng Huat Hardware Coffee kini ramai dikunjungi. Coffee shop di area Tyrwhitt Road, Singapura ini diketahui melalui promosi paling sederhana, yaitu pembicaraan dari mulut ke mulut.

Even though there are no signs and promotions, now this place is packed with people sipping coffee everyday. This coffee shop is located in the Tyrwhitt Road area in Singapore, and eventually known just by words spreads through conversations.

Inside the gate, it looks like a normal coffee shop

The "lab"

Anda harus masuk melalui pintu garasi dan baru kemudian merasakan suasana coffee shop. Yang unik, di area belakang garasi terdapat mesin mesin pengolah kopi, dari biji kopi mentah hingga matang. Di area yang berdekatan pun anda dapat melihat satu ruangan yang tampak seperti laboratorium dengan tabung kaca pengolah kopi. Bahkan di Chye Seng Huat Hardware kita dapat belajar cara mengolah kopi serta pengetahuan kopi sederhana, ada ruang kelas untuk kelas yang dibuka untuk umum ini.
 
You must enter through the garage door and you'll feel the atmosphere of the coffee shop. The unique part, behind the garage there is a coffee processing machine, from raw coffee beans until roasted. You can also see a room which looked like a lab with tubing glass to make coffee. We can even learn how to process coffee and also some simple knowledge about our favorite drink in a classroom open for public.

small shop
Can't agree more
Cute temporary tattoos
Di lantai atas terdapat toko kecil yang menjual berbagai buku, tas, asesoris hingga temporary tattoo yang unik.

At the upper floor, there are small shops selling books, bags, accessories until unique temporary tattoos.

We all need this, actually this is an empty book notes with a bit of singlish words
Coffee and carrot cake in the morning
Menikmati kopi di Chye Seng Huat bukan hanya sekadar menyeruput kopi sambil membaca koran dan bersantai. Disini ada cerita di balik bangunan yang dipertahankan sejak dulu, cerita di balik pembuatan kopi, hingga cerita darimana anda menemukan lokasi ini. I bet mostly from a friend. So, coffee anyone?
 
Enjoying coffee at Chye Seng Huat isn't just sipping coffee while reading some newspaper and relax. There are stories behind the building, stories about the coffee making and even story about how you found this place, which I bet mostly from a friend. So, coffee anyone?
@marischkaprue - she loves sipping coffee in the morning

NOTES:
  • Chye Seng Huat Hardware Coffee terletak di 150 Tyrwhitt Road, Singapura 207563, contact: 63960609
  • Chye Seng Huat Hardware Coffee is in 150 Tyrwhitt Road, Singapore 207563,
    contact: 63960609
  • Jam buka Selasa - Jumat: 9 pagi s.d 7 malam, Sabtu - Minggu: 9 pagi hingga 10 malam, hari senin tutup.
  • Open from Tuesday - Friday: 9 am to 7 pm, Saturday - Sunday: 9 am to 10 pm. Closed on monday.