Kayanya memang bener, bulan awal pandemi terasa seperti setahun, namun setelahnya setahun terasa seperti sebulan. 2021 berlalu begitu cepat dan sekarang kita sudah masuk di 2022.
Tidak banyak pencapaian saya di 2021, sebagian besar waktu masih saya habiskan di rumah, sesekali saya pergi ke luar dan ke luar kota baik untuk leisure ataupun pekerjaan, namun dibandingkan intensitas sebelum pandemi masih sangat jauh.
Di 2021 juga, kita banyak kehilangan orang-orang yang kita sayangi, atau orang-orang yang kita sayangi kehilangan orang terdekat mereka. Pertengahan Juli 2021 adalah masa kelam bagi sebagian besar dari kita yang tinggal di Indonesia, terutama Jakarta.
Saya lebih menyadari banyak hal di 2021 ini..
Bahwa hidup yang lebih lambat itu tidak apa-apa
Bahwa menikmati tempat yang sama berulang kali itu bisa menyenangkan
Bahwa bisa menikmati interaksi langsung adalah hal yang berharga
Bahwa apa yang kita inginkan ada di orang - orang terdekat kita, menikmati waktu bersama, dan berharap waktu itu tidak pernah putus
Tidak ada resolusi di tahun ini, saya merasa cukup
cukup dengan kesehatan yang saya miliki, cukup dengan teman-teman terdekat saya, cukup dengan pasangan saya, cukup dengan kehangatan keluarga yang ada saat ini, cukup dengan finansial yang ada, cukup dengan pengalaman hidup yang telah saya terima
Cukup adalah kata yang saya nikmati dan terus saya pelajari maknanya, agar hidup dan cukup bisa selaras
agar saya terus sadar, bahwa semesta telah memberi cukup
bahkan di saat pandemi
We sign out 2021
Mari cukup-kan tahun 2022 ini
@marischkaprue - she might still have a long journey, but what she have now is enough
Happy New Year from Jessie the GSD, she is our new family member this year! |
3 comments:
Nice info. Please Visit Bali
very unique, a very interesting picture.
Semangat kakak. Your blog very inspiring
Posting Komentar