Copyrights @ Journal 2014 - Designed By Templateism - SEO Plugin by MyBloggerLab

Tampilkan postingan dengan label Yayoi Kusama. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Yayoi Kusama. Tampilkan semua postingan

12 Agustus 2017

, , , , , , ,

INTO THE WORLD OF YAYOI: LIFE IS THE HEART OF A RAINBOW, SINGAPORE EXHIBITION


National Gallery Singapore Marischka Prudence

Dua tahun lalu saya berdiri di depan museum yang didedikasikan untuk Yayoi Kusama di Matsumoto, Jepang. Kini, saya kembali berjalan melewati karya-karya Yayoi Kusama, dengan bintik-bintik hitam, merah dan kuning yang menjadi cirinya.



Yayoi Kusama
"Life is The Heart of a Rainbow" mungkin mendeskripsikan seorang Yayoi Kusama. Dari karya-karyanya yang berwarna cerah, bentuk-bentuk simple namun unik dan menarik. Dari satu ruangan kuning yang dipenuhi bintik hitam, hingga "ruang tanpa batas" yang membuat kita merasa ada di dimensi -entah-di mana, dunia Yayoi memang tanpa batas, dan ia mengajak kita untuk mampir sejenak di dalam pikirannya yang penuh pelangi warna.

Yayoi Kusama Singapore

Yayoi Kusama

Yayoi Kusama Pumpkin

Berlokasi di National Gallery Singapore, pameran "Life is The Heart of a Rainbow" karya Yayoi Kusama berlangsung 4 bulan, dari 9 Juni 2017 hingga 3 September 2017. Memasuki eksibisi Yayoi di Singapura ini bagaikan berulang kali memasuki dunia Yayoi. Tidak tanggung-tanggung, tiga ruangan galeri: Gallery A, B dan C dipenuhi karya Yayoi, termasuk City Hall Chamber dan instalasi di ruang terbuka National Gallery Singapore.

Yayoi Kusama
another side of her artwork
Yayoi Kusama Marischka Prudence
Kali ini pengunjung dipersilahkan mengambil gambar di dalam pameran. Saya ingat dahulu kami tidak diperbolehkan mengambil gambar sama sekali di Matsumoto City of Modern Art (museum yang didedikasikan untuk Yayoi Kusama di Jepang) sehingga kami hanya berfoto di area luar. Mungkin kali ini pengelola galeri sudah paham betapa mengambil foto menjadi kebutuhan (hampir) siapapun. 

Yayoi Kusama

Yayoi Kusama
Saya memperhatikan betapa antusiasnya pengunjung mengambil foto (termasuk saya). Memang karya Yayoi sangat insta-genic dan membuat siapapun gemas ingin mengambil foto diri dengan latar karya Yayoi.

Yayoi Kusama
Namun ada satu hal yang saya pertanyakan. "Do they know why Yayoi makes spots in her artworks?" or they just taking photos without realizing? karena saya jarang sekali melihat pengunjung benar-benar membaca papan informasi setiap karya. Di era self-promoting, manusia memiliki display diri di sosial media. Anything interesting to share, to promote, to polish our image. Karya Yayoi memang terlihat edgy, keren, visually satisfying dan membuat kita ingin segera posting foto dengan karya-karyanya. Saat museum tidak memperbolehkan kita mengambil foto, otomatis kita akan menikmati visual lebih lama tanpa distraksi, memberi lebih waktu untuk membaca informasi dan bertanya tentang seniman dan karyanya. Risikonya? tentu pameran akan lebih sepi karena "ah, ga boleh foto di sana, ngapain dateng?".

Bukannya melarang atau mengkritisi, atau "nyinyir," saya pun selalu posting foto diri di berbagai tempat, a display of my "digital polished life," it's part of my job actually. Namun, mengetahui sedikit saja cerita di balik karya akan membuat memori visual melekat dan bersatu dengan rasa, bukan hanya visual belaka.


Yayoi Kusama

Jika anda pernah datang ke pameran Yayoi (I know a lot of people do), please don't hesitate to read, and google a bit about Yayoi (I won't explain here since googling her life is way more interesting). Go to Yayoi's childhood and you'll know where the dots came from, then you can connect the dots and get a bit more "closer" to her.

@marischkaprue - in a rainbow life she live in, she tries to connect the dots (and take millions of photos)

NOTES

YAYOI KUSAMA
"Life is The Heart of a Rainbow"
National Gallery Singapore
9 June 2017 - 3 September 2017

ADMISSION FEE:
25 SGD (exhibition only)
30 SGD (all access pass)

Marischka Prudence Windy Burhan
Went here with Windy!
***

24 September 2015

, , , , , , ,

Spotted: Matsumoto City Museum of Art



Bagi seniman, karya seni adalah representasi jiwa mereka, pecahan dari manifestasi pikiran mereka yang liar dan seringkali sulit dimengerti kebanyakan orang.


For artists, an artwork is the representative of their soul and manifestation of their wild imagination that somehow would be hard for many people to understand.




Nama Yayoi Kusama mungkin terdengar asing bagi kita yang tidak bergerak di bidang seni, namun karyanya telah mendunia. Saat melihat instalasi besar berbentuk empat bunga dengan warna cerah dan bintik-bintik berwarna-warni di depan gedung Matsumoto City Museum of Art, saya merasa tidak asing dengan pattern yang ada.

Yayoi Kusama maybe sounds unfamiliar to those who are not working in arts; nevertheless her works have been worldwide. When I saw a big installation work in a shape of four bright flowers and colorful spots in front of Matsumoto City Museum of Art, I feel so familiar with the pattern.
Yayoi Kusama, pic source: oddpears.com
Bintik-bintik atau spots memang menjadi ciri khas Yayoi Kusama, seniman asal Nagano, Jepang yang dianggap "gila" sejak kecil. Di masa mudanya Yayoi selalu melihat pattern spots dalam pikirannya dan menuangkan dalam berbagai coretan gambar yang tampak aneh.


Spots is the characteristic of Yayoi Kusama, an artist from Nagano, Japan, who considered being “crazy” since childhood. During her youth, Yayoi always saw pattern spots in her mind and turned it into various random sketches.
Her spotted mind, pic source: hypebeast.com
The famous Yayoi pumpkin, pic source: huffingtonpost.com
Ia kemudian melanjutkan pendidikan di Amerika dan menemukan pattern yang menjadi ciri khasnya. Beberapa karya Yayoi yang terkenal antara lain lukisan dan karya instalasi berbentuk labu kuning dengan bintik-bintik hitam. Yayoi juga terkenal dengan karya pattern bintik-bintik yang mengkombinasikan warna merah dan putih.


She continued studying to America and finding a specific pattern to be her characteristic. Some of Yayoi’s famous works are paintings and installation in a yellow pumpkin pattern with black spots. Yayoi is also well-known with the spotted pattern combination of red and white color.
Memasuki Matsumoto City of Museum of Art bagaikan memasuki dunia Yayoi. Display pameran permanen semuanya adalah karya Yayoi, saat masuk ke area dalam museum kami seakan masuk dalam sela-sela pikirannya yang dipenuhi bintik dan ragam bentuk sederhana namun menarik.
Entering Matsumoto City Museum of Art felt like getting into Yayoi’s world. All display in the permanent exhibition was purely Yayoi’s work. When we walked around the areas of the museum as if we explored every corner of her mind, full with spots and simple pattern yet so catchy.
Area permanent exhibition ini adalah area dimana kita tidak boleh mengambil gambar. Namun ini justru membuat kami lebih menikmati suasana dan sensasi visual yang ada tanpa pikiran untuk mengambil foto dan mencari angle.

This permanent exhibition area is restricted for taking a picture. But it made us more enjoy the circumstance and got impressed visually without busy about looking for angle.
And you're inside her mind, pic source: jpf.org.vn
Feels like in a different world, pic source: artboom.info
Ada kalanya kami dibawa ke ruangan merah dengan bintik-bintik putih, ataupun satu lorong dengan kaca di dua sisi yang memantulkan bentuk-bentuk memanjang dengan bintik khas Yayoi. Satu lagi karya instalasinya yang mempesona mata kita adalah ruangan dengan kaca di semua sisi dan permainan cahaya titik-titik lampu yang membawa kita ke dunia yang berbeda. Imajinasi liar dan kreatif seorang Yayoi Kusama dapat dinikmati dengan apik di museum ini.


There was a time where we were taken to the red room with white spot and another time we were in a corridor with glasses on the both sides reflected long patterns with Yayoi’s typical spots. Another her installation work that kept us amazed is a glass room with a light spots trick as if we were thrown in the different world. The wild and creative imagination of Yayoi Kusama is fully pleasing the visitor of the museum.
Yayoi Kusama's collaboration with Louis Vuitton, pic source: vogue.co.uk
Saat keluar dan melewati deretan vending machine dengan pattern khas Yayoi ini saya teringat koleksi Louis Vuitton dengan pattern serupa yang ternyata merupakan kolaborasi Yayoi dengan creative director Louis Vuitton Marc Jacobs di tahun 2006.
When I went out and passed through the vending machine, again, with the touch of Yayoi, I remembered the Louis Vuitton collection with the similar pattern which apparently collaboration between Yayoi and the creative director of Louis Vuitton, Marc Jacobs, in 2006.
Yayoi membuktikan bahwa kreativitas tidak terbatas, bahwa tidak ada batasan akan karya seni. Ia membuat sketsa, lukisan, patung, karya instalasi hingga kolaborasi dengan brand kelas dunia. Di umur 86 tahun achievement seniman asal Nagano ini sudah tidak terhitung, tidak heran satu gedung didedikasikan untuk karya-karyanya.

Yayoi proved that creativity has no limit and so does art. She made sketches, painting, statues, installation artwork, even collaboration with the world-class brand. At the ages of 86, this artist from Nagano already received countless achievement, no wonder there is a building dedicated to her works.
@marischkaprue - sometimes she got some spots on her mind also

NOTES

Where
Matsumoto City Museum of Art
4-2-22 Chuo, Matsumoto
Nagano, Jepang
T: +81 263 397400
W: matsumoto-artmuse.jp
e: museum@city.matsumoto.nagano.jp

Admission Fee
Permanent Collection (karya Yayoi Kusama) ¥410 (Dewasa), ¥200 (Pelajar)
**Untuk non permanent exhibition tiket dijual terpisah


Permanent Collection (by Yayoi Kusama) ¥410 (Adult), ¥200 (Student)
**Tickets for Non Permanent Exhibition are sold separately
 
To Know
Kita tidak boleh mengambil foto di dalam area permanent exhibition, area luar bebas untuk berfoto. 

We are not allowed to take pictures in the area of permanent exhibition but it is free in outside area.