Traveling itu menghabiskan uang, hal yang disetujui sebagian besar orang. Sehemat apapun kita bepergian, kita akan selalu mengeluarkan uang, kecuali jika anda memiliki sponsor tertentu atau berprofesi yang mewajibkan anda bepergian untuk mendapatkan uang.
Lalu apakah menghabiskan uang untuk traveling ini buruk untuk masa depan keuangan kita? Sebagian
bepergian setahun sekali, mengumpulkan dana selama setahun agar dapat traveling. Sementara, sebagian bepergian
setiap beberapa bulan sekali hingga sebulan sekali atau lebih. Hal yang
tentunya menguras nominal di tabungan anda.
Mungkin jika anda berkonsultasi dengan pakar keuangan,
kebiasaan jalan jalan terlalu sering dapat mengancam tabungan masa depan.
Mungkin jika anda berbicara dengan keluarga mereka akan mengusulkan anda untuk
memprioritaskan membeli rumah atau tabungan pendidikan anak.
![]() |
Face to face with manta ray in Bali |
Stingless jellyfish in Kakaban Lake |
Bagi saya traveling adalah pintu untuk melihat dunia dan
terkadang pintu ini memang memerlukan budget khusus. Bepergian bukan hanya
melihat tempat baru dan berfoto di depan landscape
indah atau landmark kota.
Laugh with the locals at Kilise Village, Wamena, Papua |
Traveling membuat
kita bertemu orang orang baru yang seringkali berbeda budaya, kebiasaan dan
bahasa dengan kita. Dengan melihat dan berinteraksi dengan masyarakat yang jauh
berbeda maka kita akan lebih toleran karena dengan interaksi kita akan mengerti
mengapa mereka melakukan sesuatu berbeda cara dengan kita. Interaksi juga membuka
wawasan kita, melatih kita lebih "cair" dalam berhubungan.
enjoy stunning view in Raja Ampat |
Tidak hanya berinteraksi, traveling juga membuat saya bersyukur. Mungkin dengan melihat
berita kita akan terus mengeluhkan mengenai kondisi politik, ekonomi dan
berbagai kejadian buruk yang terjadi di negeri ini. Traveling di Indonesia
membuat saya melihat betapa tidak terhitungnya keindahan yang ada di Indonesia,
betapa mempesonanya kekayaan budaya kita, dan betapa ramahnya sebagian besar
masyarakat di Indonesia.
Bepergian keluar negeri membuat kita mensyukuri cita rasa
Indonesia yang tidak bisa kita lupakan, membuat kita bersyukur betapa hubungan
kekeluargaan dan pertemanan begitu erat.
Diving in Canterbury Wreck, New Zealand |
The view at Delamore, Waiheke Island, NZ |
Ada ungkapan juga bahwa traveling
merupakan obat stress yang paling ampuh. Banyak orang bepergian untuk sejenak
"refreshing" sebelum
kembali ke rutinitas dan membuat kita lebih fokus di pekerjaan dan kehidupan
sosial saat kembali usai traveling.
At the top of the alpine mountain in Southern Island, New Zealand |
Traveling bagi
saya adalah investasi yang tidak dapat diukur, namun berupa investasi jangka
panjang. Perjalanan membuat kita menyerap begitu banyak informasi, menambah
wawasan kita, membuat kita lebih fleksibel, membuat kita lebih positif
menghadapi hidup, memberi memori yang indah di masa tua disaat kita telah
memiliki ingatan akan berbagai tempat yang telah kita datangi, dan begitu
banyak manfaat lainnya.
Saya ingat satu ungkapan dari seorang penyair ternama;
"Alangkah menyedihkan jika memori masa depan dipenuhi ingatan akan
kemacetan, tekanan pekerjaan dan penghasilan untuk tabungan yang tidak
seberapa." Hal ini mungkin akan tepat saat dibaca oleh penduduk kota besar
seperti Jakarta yang setiap hari berkutat dengan kemacetan.
My Absurd Journey |
Kini pertanyaannya adalah "Apakah Anda mau berinvestasi
untuk masa depan?"
@marischkaprue - invest for her future memories
As published on Getaway! Magazine, March 2014.
Follow Getaway! Magazine on twitter: @GetawayMagz