Copyrights @ Journal 2014 - Designed By Templateism - SEO Plugin by MyBloggerLab

Tampilkan postingan dengan label Japan. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Japan. Tampilkan semua postingan

6 Desember 2022

, , ,

WANNA TRY ONSEN IN JAPAN? READ THIS FIRST

 


Pemandian air panas atau onsen menjadi hal yang tidak terpisahkan dengan Jepang, dan bagi mereka yang datang mengunjungi Jepang, onsen dapat menjadi pengalaman tersendiri yang seru dan menyenangkan, serta membuat kita selalu ingin menikmati onsen saat berkunjung ke Jepang.

Namun, ada beberapa aturan dasar untuk menikmati public onsen, ini dia..

DON'T GO TO THE WRONG DOORS

Sebagian penginapan memiliki onsen, sebagian memiliki onsen yang terpisah, satu untuk laki-laki dan satu untuk perempuan. Namun ada juga penginapan yang hanya memiliki satu onsen, namun dibagi menjadi waktu yang berbeda untuk laki-laki dan perempuan (bergantian, tidak digabung, don't worry!). Cara paling mudah menentukan mana onsen untuk perempuan dan mana untuk laki-laki adalah dari warna tirai pintu, biru untuk laki-laki dan merah atau pink untuk perempuan. Ketahui juga jam operasional onsen yang biasanya hingga tengah malam, so we can enjoy it after whole day activities :)

DO NOT, I REPEAT, DO NOT TAKE PICTURES INSIDE

Mengambil foto di dalam area onsen, baik area untuk mengganti baju dan area kolam onsen sangat dilarang, alasannya tentu jelas, semua yang ada di sana tidak memakai baju sama sekali. Kalian juga tidak mau kan tiba-tiba menemukan foto/ video kalian tanpa baju sama sekali tersebar di internet? So, please-please-please, RESPECT! Saya pernah sekali menegur keras turis yang masuk ke dalam area kolam dan memotret di dalam saat ada orang lain di dalam area.

Jika kalian ingin mengambil foto/ video di dalam onsen, cobalah onsen private yang di resort tertentu ada di setiap kamar, atau ada onsen private yang memang disewakan, atau meminta izin untuk memfoto di jam-jam kosong saat onsen ditutup (sebelum/sesudah maintenance dan dibersihkan)

NAKED, YES

Put all your clothes here, don't worry, it's perfectly safe in Japan

Hal inilah yang membuat onsen begitu menarik, kita mesti masuk ke area kolam untuk berendam tanpa sehelai bajupun, baju renang baik two piece ataupun one piece tidak diperbolehkan di dalam onsen, begitu pula handuk (hanya handuk kepala yang boleh dibawa masuk ke area rendam), put all your things in the locker, you can't bring those inside anyway.

Awkward? Biasanya ini yang paling terasa di awal mencoba onsen, namun anda akan lebih nyaman saat melihat semua orang di dalam onsen dengan tenangnya berseliweran tanpa busana. Biasanya kita akan nyaman saat sudah masuk ke dalam kolam (saya selalu tergesa-gesa masuk haha).

WASH YOURSELF


Di area pool bagian dalam (indoor) terdapat deretan shower dan kursi-kursi kecil, lengkap dengan sabun dan shampoo. You have to take a bath first before going into the hot pool. WHY? simply to make yourself clean before entering the pool, anda tidak mau juga kan kalau orang lain masuk ke dalam kolam dalam keadaan kotor, we're sharing the hot tub so it's important.

NO HAIR IN THE WATER, ALSO TOWEL

Ikat/ jepit rambut anda sebelum masuk ke dalam kolam, selain agar onsen tetap bersih dan tidak ada rambut-rambut rontok, suhu air onsen juga sangat panas sehingga dapat merusak rambut. Handuk kecil dapat anda bawa namun hanya gunakan di kepala, atau letakkan di sisi onsen untuk membilas muka, never put it inside the water.

ENJOY

outdoor onsen always the best!

That's it, simple rules to know so we can enjoy more. Berendam di onsen benar-benar dapat membuat rileks setelah seharian berkeliling (talk about our feet after a day walking). Happy dipping!

@marischkaprue - Whether it is fresh, salt, cold (managebly) or hot water, she's going in!

PS:

All photos inside the onsen are taken with permission from the onsen/ hotel management when the onsen is empty. Taking photos inside the onsen is prohibited.

18 Mei 2022

, , , , , , , ,

WHERE TO STAY IN NANAO: NOTORAKU HOTEL, NANAO


Notoraku Hotel dapat jadi pilihan untuk menginap saat berkunjung ke Ishikawa bagian utara. Hotel ini terbagi menjadi dua bagian, bangunan lama dan bangunan baru dengan lorong yang menyambungkan kedua area.










Ada ratusan kamar di Notoraku Hotel, sebagian berupa ryokan, kamar tradisional Jepang, sementara sebagian lagi dengan layout ryokan namun di dalamnya terdapat tempat tidur modern sehingga jika anda tidak terbiasa tidur menggunakan futon (semacam kasur lipat tradisional yang dimasukkan ke dalam lemari saat tidak digunakan), tidak perlu khawatir karena sebagian kamar dilengkapi fasilitas hotel modern.














Ada beberapa tipe kamar yang menawarkan pengalaman yang berbeda: Notojima Terrace Club dengan private balkon luas dan private jacuzzi, atau Terrace Guest Room dengan open air bathtub dari kayu cypress. Ada juga Guest rooms with open-air spa dengan bathtub berbentuk lingkaran dan pemandangan langsung ke arah laut di antara main land dan Noto Island.


Sayangnya saya hanya menginap semalam saja, tapi tentunya Notoraku bisa jadi pilihan menginap terutama jika ingin merasakan suasana ryokan dengan pemandangan indah.




Selain itu, hanya berjarak kurang dari 5 menit jalan kaki, kita juga bisa menikmati Yuttari Park Footbath, tempat berendam kaki dengan pemandangan laut utara Ishikawa. Untuk menikmati footbath ini kita tidak perlu mengeluarkan biaya, namun pastikan kaki kita bersih sebelum berendam ya!


@marischkaprue - always sleep well whether in ryokan or western room


NOTES:


NOTORAKU HOTEL

1 Chome-14 Ishizakimachi Kashima, Nanao

Ishikawa 926-0178, Japan


Rate:

Start from Rp. 800 ribu/ night (single room, one person) atau Rp. 1,6 juta/ night/ room (untuk 2 orang)

Rate dapat bervariasi tergantung jenis kamar dan season, bisa booking melalui booking.com, trip.com atau melalui jalan-tour.com 


YUTTARI PARK FOOTBATH

Japan, 〒926-0176 Ishikawa, Nanao

Wakuramachi Hibari, 1 Chome−5


***



3 April 2022

, , , , , ,

SAKURA POSTCARD FROM MAEBASHI


Maebashi mungkin terdengar asing bagi sebagian besar warga Indonesia, bahkan yang sudah sering ke Jepang. Kota yang ada di Prefektur Gunma ini memang bukan tujuan wisata. Namun, saya sangat sering datang ke Maebashi, saya bahkan hafal jalanannya karena sering sekali menyusuri dengan sepeda.







Alasannya? Sepupu saya, Reni, dahulu bekerja di Maebashi, sehingga hampir setiap saya liburan atau ada penugasan kerja di Jepang, saya sempatkan mampir ke Maebashi. Sekilas kota ini terlihat biasa, memang tidak banyak temple atau shrine seperti di Kyoto, tidak ada area shopping street klasik, atau castle.


Namun dengan seringnya saya ke Maebashi, kota ini terasa seperti rumah di Jepang. Mungkin, karena setiap kali ke sini, saya tidak harus berpikir main ke mana atau explore tempat yang “tourist worthy,” saya hanya menikmati sehari-hari berkeliling, main ke taman, makan di warung random, menyapa warga Maebashi yang ramah (kalau mereka bawa anjing hehe).








Iwagamiinari Shrine, Maebashi



Saat musim semi, Maebashi berwarna selayaknya di kota-kota lain di Jepang. Di sini hampir tidak ada turis, taman di mana bunga sakura bermekaran hanya dinikmati warga lokal, dan pengunjung yang “nyempil” seperti saya.


It’s always such a great moment di Maebashi, here are some during sakura season…


@marischkaprue - loves to sleep in the park during sakura season




27 Desember 2021

, , , , , , ,

Imagining Autumn in Chubu


2021 jadi tahun pertama saya tidak berkunjung ke Jepang sejak tujuh tahun lalu. Berkeliling Jepang selalu menyenangkan dan selalu banyak lokasi baru yang menarik untuk dieksplorasi, atau datang kembali di lokasi yang sama namun di musim yang berbeda untuk pengalaman yang berbeda pula.

Salah satu destinasi yang ingin saya jelajahi lagi adalah Chubu Region, area yang menaungi bagian tengah Jepang, terdiri dari sembilan prefektur di bagian tengah Pulau Honshu, pulau utama dan terbesar di Jepang. Chubu menaungi area Fukui, Ishikawa, Toyama, Shizuoka, Aichi, Gifu, Yamanashi, Nagano dan Niigata.


Ada beberapa tempat yang ada di list saya untuk dikunjungi, semoga saya bisa menikmatinya di tahun depan, terutama di saat musim gugur. Berikut beberapa lokasi incaran saya, yang mungkin bisa jadi inspirasi teman-teman juga untuk destinasi berikutnya saat kita sudah bisa traveling ke Jepang lagi!


Maruoka Castle


Kastel yang bergaya “Hirayama” ini berada di Maruoka, Kota Sakai di Prefektur Fukui. Meski 

terkenal dengan pemandangan musim semi di mana ada 400 pohon sakura Yoshino di taman 

kastel, saya ingin sekali mengunjungi Maruoka Castle juga di saat musim gugur. Saya melihat 

foto-foto pepohonan dengan daun kuning kemerahan yang meliputi Maruoka Castle, membuat kastel ini terlihat lebih cantik lagi!


Ada sebuah legenda yang menarik tentang Maruoka Castle, yang juga disebut Kasumi-ga-jō. 

Legenda menceritakan bahwa dahulu di saat ada musuh mendekati kastel, kabut tebal meliputi dan menutup pandangan sehingga musuh tidak dapat mengetahui posisi kastel. Tentu akan sangat menarik mendengarkan cerita sejarah dan legenda dari kastle yang dibangun sebelum periode Edo ini. Semoga kita bisa datang dan melihat langsung Maruoka Castle di tahun depan ya!


Tree Picnic Adventure IKEDA 




Sebagai seseorang yang sangat senang outdoor, saya selalu menikmati beraktivitas outdoor, 

termasuk di Jepang! Jika kita berkunjung ke Fukui, ada satu lokasi bernama Tree Picnic 

Adventure Ikeda. Sesuai namanya, di sini kita bisa mencoba berbagai kegiatan adventure di area yang berada di Kota Ikeda, Fukui ini.


Salah satu adventure utama di sini adalah Mega Zipline yang merupakan zipline paling tinggi dan terbesar di Jepang, dengan area dikelilingi hutan dan pepohonan yang indah, tentunya juga akan semakin 

cantik di saat musim gugur! Setelah beraktivitas seharian, kita juga bisa menginap dan camping di sini. Teman-teman bisa mengunjungi www.picnic.ikeda-kibou.com/en untuk informasi lengkap dan cara booking kegiatan di Tree Picnic Adventure IKEDA


Yokokan Garden





Masih di Fukui, kita bisa mampir ke Yoyokan Garden untuk menikmati taman cantik bergaya 

Jepang, lengkap dengan rumah tradisional dan danau. Yoyokan garden sering masuk dalam 

daftar taman terindah oleh berbagai majalah mengenai desain taman, dan saat kita melihat 

keindahan Yoyokan Garden, kita pun akan menyetujuinya.


Di rumah tradisional yang ada di taman, kita dapat menikmati pemandangan indah dan danau 

yang ada persis di sisi rumah. Bangunan yang ada sekarang merupakan bangunan yang dibuat 

kembali di tahun 1993, karena bangunan asli rusak pada saat Perang Dunia ke-2. Namun bentuk bangunan dibuat dari blue-print bangunan asli yang dibangun pada tahun 1823, sehingga bentuk yang ada benar-benar menyerupai bangunan asli.


Saat musim gugur kita dapat menikmati warna-warni cantik daun yang berwarna kuning 

kemerahan yang membuat Yoyokan Garden menjadi jauh lebih mempersona!


Echizen Crab



Sudah berkunjung ke Fukui, tentunya akan semakin lengkap jika kita menikmati kuliner 

kebanggaan Fukui, Echizen Crab. Kepiting berkaki panjang yang sering kita lihat di pasar-pasar tradisional di Jepang ini memang jadi favorit, namun di Fukui ada Echizen Crab yang merupakan salah satu jenis snow crab yang berasal dari tangkapan nelayan di Echizen.


Kepiting ini sangat segar dan memiliki rasa yang sangat intense, rasa manis snow crab segar 

yang pastinya tidak akan terlupakan!


Yuge-Kaido Street



Kita beralih ke Kaga di Ishikawa. Ada satu area yang sangat menyenangkan di pusat kota 

Yamanaka Onsen. Menyusuri Yuge-Kaido Street akan membuat kita banyak berhenti dan 

menikmati suasana serta bangunan-bangunan yang ada. Selain itu, ada banyak cafe, restoran, 

gallery dan souvenir shop. Jangan lewatkan kesempatan melihat lacquerware khas Yamanaka 

dan kerajinan keramik Kutani-yaki. Ada beberapa toko yang juga membuka kesempatan bagi turis untuk mencoba langsung membuat kerajinan dengan cara tradisional!


Kakusenkei Gorge




Kakusenkei Gorge adalah area di Yamanaka Onsen dengan wilayah sebagian area sekeliling 

Sungai Daishoji. Ada beberapa spot attraction dengan pemandangan cantik dan khas Kakusenkei Gorge seperti Ayatori Bridge, jembatan berwarna magenta dengan bentuk struktur seperti huruf S yang melambangkan ayatori (permainan karet gelang ala Jepang), bentuk jembatan merepresentasikan bentuk karet-karet gelang dari permainan Ayatori.


Spot lainnya adalah Kurotani Bridge dan Kohrogi Bridge, ada banyak sisi menarik dan view yang dapat dinikmati dari jembatan-jembatan yang ada di Kakusenkei. Area ini dapat dinikmati dengan pemandangan yang berbeda di berbagai musim, namun salah satu musim terbaik untuk menikmati pemandangan di Kakusenkei Gorge adalah di musim gugur!


Limited Express Thunder Bird connecting train from Kaga Onsen to Kanazawa


Dari Kaga Onsen, mari membayangkan kita menuju Kanazawa! Kita dapat mencoba Limited 

Express Thunderbird dan jika kita memiliki Takayama-Hokuriku Area Tourist Pass, kita bisa 

mendapatkan kursi dengan reservasi hingga empat kali tanpa perlu membayar lagi! Jika 

berkeliling memang sebaiknya kita sudah merencanakan untuk membeli Tourist Pass sesuai jalur dan area yang kita ingin datangi sehingga bisa lebih hemat untuk budget perjalanan!


Omicho Market



Mengamati dan berkeliling pasar lokal selalu menarik, nah di Kanazawa salah satu pasar yang 

wajib dikunjungi adalah Omicho Market yang memiliki lebih dari 170 kios yang menjual beragam produk, mulai dari sea foods (dan kepiting besar khas Jepang), perkakas dapur hingga tanaman. 

Di Omicho Market juga terdapat banyak jajanan pasar yang dapat langsung kita coba, plus 

beragam tempat makan dengan bahan-bahan asli dari Ishikawa, saran saya cobalah fresh sushi 

dan seafood bowls khas Ishikawa!


Etchu Yatsuo (Suwamachi Hondori Street)


Melihat langsung festival selalu jadi pengalaman menarik! Di Kota Yatsuo di Toyama, kita dapat menikmati “Owara Kaze no Bon Festival,” festival yang sudah digelar lebih dari 300 tahun lamanya! Biasanya festival ini digelar dari tanggal 1 hingga 3 September di Yatsuo.


Etchu Yatsuo atau Suwamachi Hondori Street adalah jalan dengan dasar bebatuan dengan 

bangunan rumah di sekeliling jalanan dengan warna dan bentuk yang serupa dan akan langsung mengingatkan kita pada masa lampau di Jepang, serasa kembali ke masa lalu!


Hokuriku Shinkansen from Toyama to Shin Takaoka






Nah, jika kita menggunakan Takayama-Hokuriku Area Tourist Pass, kita dapat mengambil rute yang ada, termasuk Shinkansen dari Toyama ke Shin-Takaoka, cara yang cepat dan mudah untuk bepergian di wilayah Central Japan.


Zuiryuji Temple





Zuiryu-ji Temple adalah kuil Buddha di Takaoya yang berada di Prefektur Toyama. Kuil ini sudah tercatat sebagai National Treasures dan berbagai area di kuil ini juga memiliki peran penting sebagai cagar budaya di Jepang, jadi sempatkan untuk berkunjung ke Zuiryu-ji Temple ya!


Shirakawa-go


Terletak di area pegunungan di antara Gifu dan Toyama, Shirakawa-go berada di tengah lembah dan sisi sungai Shogawa. Rumah-rumah dengan bentuk unik menjadi ciri khas dan yang membuat Shirakawa-go terkenal di seluruh dunia. Bentuk bangunan rumah di Shirakawa-go disebut Gassho-zukuri style, artinya tangan yang berdoa. Bentuk segitiga ini rupanya merepresentasikan bentuk tangan pada umat buddha yang sedang berdoa.

Saat musim gugur, pemandangan kuning kemerahan menghiasi desa-desa tradisional yang telah menjadi situs warisan budaya dunia UNESCO ini. Sungguh destinasi yang tidak terlupakan!


Autum in Gokayama


Selain Shirakawa-go, kita dapat menikmati desain rumah Gassho-zukuri di Gokayama yang 

terletak di Nanto, Toyama. Gokayama juga sudah terdaftar sebagai situs warisan budaya dunia 

UNESCO dan memiliki pemandangan indah, terutama di musim gugur!


Hida Beef



Daging dengan tekstur marble sempurna yang membuat selera makan saya langsung melonjak, 

yes, Hida Beef pasti jadi pengalaman kuliner yang tidak terlupakan di Takayama!

“Hida-gyu” atau daging sapi Hida adalah daging sapi jenis khusus yang ada di Prefektur Gifu dan jadi kebanggaan kuliner Takayama. Hida Beef akan langsung “meleleh” saat kita makan, 

memberikan sensasi tekstur yang lembut dengan ledakan rasa yang luar biasa! Saya akan 

merekomendasikan kuliner Hida Beef sebagai bucket list utama di Takayama!


Hida Furukawa (White-walled Store District)



Jika ingin merasakan suasana kota tradisional Jepang, maka Hida Furukawa jadi pilihan tepat. 

Hanya sekitar 15 menit saja naik kereta dari Takayama, kita bisa merasakan ketenangan berjalan kaki menyusuri kota cantik dengan kanal berisi ikan koi yang mengalir searah dengan jalanan utama.

Di Ichinomachi Street di dekat Distrik Shirakabe Dozogai, kita dapat menyusuri dengan jalan kaki, kemudian berhenti sejenak menikmati sake, melihat toko-toko souvenir dan makan di restoran, sungguh pengalaman yang sangat menyenangkan!


Hida Satoyama Cycling





Satu hal yang saya perhatikan di Jepang adalah betapa warga Jepang senang bersepeda. Nah, 

kita bisa menikmati tour bersepeda di Satoyama. Ada Hida Satoyama Cycling Tour di mana kita bisa berkeliling ditemani guide lokal, berhenti di berbagai desa dan perkebunan warga lokal serta ke lokasi-lokasi yang biasanya jarang dikunjungi turis seperti rumah-rumah tua di sisi lain Satoyama. Selain sehat, pengalaman dan interaksi yang didapat pun sangat menyenangkan.


Seki Terrace




Saya yakin tempat ini belum dikunjungi turis internasional, karena Seki Terrace baru dibuka di bulan Maret 2021 ini. Terletak di Kota Seki di Prefektur Gifu, kita dapat melihat dan mengetahui informasi mengenai berbagai kerajinan, hasil industri dan budaya warga Seki, seperti produksi pisau Seki yang sudah terkenal di dunia internasional.


Nagoya Gate Tower Hotel





Yang juga penting saat berkeliling adalah penginapan, salah satu pertimbangan utama saya saat menentukan hotel adalah lokasi. Nagoya Gate Tower Hotel langsung terhubung dengan Nagoya Station, kita dapat langsung menuju hotel dari stasiun dan sebaliknya, hanya sekitar 5 menit saja dari Shinkansen ticket gate, pilihan hotel yang tentunya sangat memudahkan saat kita berkunjung ke Nagoya!


Masih banyak tempat lain di Chubu yang masuk dalam daftar keinginan saya untuk dieksplorasi, namun mari membuat perencanaan untuk trip selanjutnya ke Jepang! Jadi, sudah siap untuk menikmati Chubu di musim gugur tahun depan?


***