Copyrights @ Journal 2014 - Designed By Templateism - SEO Plugin by MyBloggerLab

16 Mei 2016

, , , , , , , , ,

SUPER JOURNEY: Push Your Limit at KILO TIGA - ROCK CLIMBING

Share


Punggung saya basah oleh keringat. Kaki mulai bergetar tanpa saya sadari, tremor. Tangan kanan dan kiri saya berpegangan erat-erat ke celah-celah di antara batu dinding tebing.


My back was wet with sweat. My legs began to tremble without knowing it, tremor. My right and left hand held on tightly to the cracks in the rock climbing wall.


Trial day 1
Saya memaksa kaki untuk mendorong badan saya naik lagi, tangan mencengkram batu dan saya naik lagi, one more step.

I force the foot to push my body up again, my hands gripping the stone and rose again, one more step.

"Please, coffee break," canda saya saat kaki sampai di area kecil yang dapat menopang kedua kaki saya.

"Please, coffee break," I joked when my legs arrived in a small area that can sustain my legs.

"This is definitely NOT EASY at all," saya menggumam sambil bercucuran keringat, kemudian melihat ke bawah. Saya berada di ketinggian - bahkan belum sampai sepuluh meter. "How did they did it (looking) so easy?" saya menggumam lagi.

"This is definitely NOT EASY at all," I murmured sweating, then looked down. I'm in altitude - not even to ten meters. "How did they did it (looking) so easy?" I mumbled again.

Lebih dari sepuluh menit kemudian saya gunakan untuk berusaha naik di saat "rute" memanjat seakan tidak memberikan celah. Saya terus menerus mencoba berpijak di salah satu celah atau apapun yang tampak seperti spot yang dapat menjadi tumpuan. Karena tidak dapat naik, dan energi saya sudah sangat terkuras akhirnya saya turun, perlahan dengan tali pengaman saya "merayap" turun dengan posisi seakan-akan berjalan mundur di tebing.


More than ten minutes later I used to try climbing while the "route" seemed to not give me a break. I am constantly trying to stand in one of the openings or anything that looks like a spot that could become the foundation. Because I cannot go up, and my energy is already severely depleted and my energy eventually dropped, slowly with a safety strap I "creeped" down to the position as if walking backwards on the cliffs. 

Tried again on day 2
Tebing Kilo Tiga yang berada sekitar lima kilometer dari pusat Kecamatan Amurang di Minahasa Selatan, Sulawesi Utara ini merupakan tantangan pertama bagi kami, peserta Super Journey dari Kompetisi Super Adventure


Tebing Kilo Tiga (in English: Three Kilo cliff) located about five kilometers from the center of the District Amurang in South Minahasa, North Sulawesi is the first challenge for us, participants of  Super Adventure Journey.
 
Trekking to Kilo Tiga

Mencapai area Tebing Kilo Tiga tidak sulit, hanya perlu berjalan kaki sekitar 30 menit dari rute terakhir yang dapat diakses mobil. Tebing ini dikelilingi rimbunnya pepohonan namun terlihat sangat menonjol.


Getting to Kilo Three Cliffs area is not difficult, just need to walk about 30 minutes from the last stop that can be accessed by car. This cliff surrounded by leafy trees but looks very prominent.
 
Ade in action
Struktur Tebing Kilo Tiga sangat unik, tebing batu ini seakan dipahat dengan "rapih," dinding tebing berundak-undak namun dalam posisi terbalik, membuat Tebing Kilo Tiga sebagai salah satu jalur panjat tebing yang sangat menantang. Ada delapan jalur pemanjatan utama dengan nama yang berbeda-beda, mulai dari Jalur Ofu, hingga jalur tersulit yaitu Jalur Ratapan. Sebagian jalur sudah diberi pengait untuk memasang tali pengaman saat memanjat.


Tebing Kilo Tiga's structure is unique, it seemed hewn rock with "neat," climbing wall staircase steps but in an inverted position, makes Tebing Kilo Tiga as one lane of a very challenging rock climbing. There are eight main climbing routes with different names, ranging from Ofu Line, up to the hardest line is Line of Lamentations. Most of the lines are given a hook to attach a safety harness when climbing.
 
Jalur "mudah" untuk pemula :)

Saat sebagian peserta masih berkutat di jalur "mudah," saya melihat Octries Katameri, atlit panjat tebing yang menjadi mentor kami di tantangan ini akan membuka jalur, yaitu mulai naik dan memasang tali pengaman di area berundak yang terbalik. This is the most stunning route, amazingly "how did he do that" dan "It's so beautiful to look up and see someone climbing up"


While most participants are still struggling in the "easy" path, I saw Octries Katameri, rock climbing athletes who became our mentor in this challenge will open up the path, which started up and install a safety rope in the staircase area are reversed. This is the most stunning route, amazingly "how did he do that" and "It's so beautiful to look up and see someone climbing up"


See Octries in action on this video:


Tebing Kilo Tiga setinggi 90 meter ini memang menantang. Bagi saya, ini pengalaman pertama panjat tebing. Meski hanya bisa naik tidak sampai 10 meter saja, it's definitely a new exciting experience, also it leaves me quite curious about wall climbing.


Tebing Kilo Tiga with 90 meters height is indeed challenging. For me, this is the first experience of rock climbing. Although iI can only go up less than 10 meters, it's definitely a new exciting experience, Also it leaves me quite curious about wall climbing.


We also tried Ascending Descending
I think I'm gonna practice in Jakarta, so next time I came, at least it's more than 10 meters ;)

@marischkaprue - sometimes she dive below, sometimes she climb up

NOTES

TEBING KILO TIGA
Desa Kilometer 3
Kecamatan Amurang, Minahasa Selatan
Sulawesi Utara

CONTACT
For assistance, contact: info@indonesiaexpeditions.com

Fun trip with these adventurous people!
SEE OUR DAILY SUPER JOURNEY TRIP on SUPER ADVENTURE website:

5 comments:

Surya Hardhiyana mengatakan...

Wih, dinding tebing kilo tiga, Amurang. Keren mbak Prue

fanny f nila mengatakan...

wow... blm prnh coba juga panjat tebing mbak :D.. aku trmasuk suka sih ama yg berbau naikin adrenalin.. tapi sadar juga ama limit sendiri ;p.. panjat tebing sepertinya ga msuk dlm kriteriaku :D.. serem.. bedalah kalo dibandingin ama rollercoaster ato bungy jumping ;p

Bryant mengatakan...

Nice.
Saya yang tinggal hanya sekitar 25 KM dari Desa Kilo Tiga belum pernah ke spot tebing di desa ini.

#Tabea
#BloggerSulawesiUtara

Marischka Prudence mengatakan...

Iya tebingnya keren banget, mudah2an next time ksini bisa manjat lebih tinggi hehe

Marischka Prudence mengatakan...

Siapa tau klo ada kesempatan kepancing nyoba juga 😁