Copyrights @ Journal 2014 - Designed By Templateism - SEO Plugin by MyBloggerLab

3 November 2015

, , , , , , , ,

Cruising The Black River: Tanjung Puting

Share


"Lebih dari tiga ribu hektar area di Taman Nasional Tanjung Puting, Kalimantan Tengah terbakar"

Kebakaran yang terjadi di Sumatera dan Kalimantan membuat tahun 2015 menjadi tahun terburuk kebakaran dan kabut asap. Dalam lebih dari empat bulan, warga di beberapa pulau utama di Indonesia tidak dapat melihat langit biru, di sebagian tempat bahkan kualitas udara sudah dalam level berbahaya.


Sontak saya teringat perjalanan saya di bulan Januari 2015 saat mengunjungi "rumah" orangutan yang terkenal, Tanjung Puting.





Kala itu langit berwarna biru, kami sangat bersemangat saat mulai naik perahu untuk menyusuri Sungai Sekonyer. Air sungai berwarna coklat dan pada awal perjalanan sungai masih luas dengan beberapa rambu-rambu sungai (seperti halnya di jalanan) sebagai penunjuk arah.


Sungai yang dapat diakses dengan mudah dari Pangkalan Bun ini merupakan pintu masuk menuju area Taman Nasional Tanjung Puting yang terkenal sebagai area konservasi orangutan. Saya sudah beberapa kali melihat langsung orangutan, namun biasanya di kebun binatang atau area nature park buatan sehingga melihat mereka di habitat aslinya merupakan hal yang saya tunggu-tunggu.





Ternyata menyusuri Sungai Sekonyer pun tidak kalah seru. Salah satu momen seru adalah saat kami memasuki area "Black River" yaitu sungai dengan air berwarna hitam. Yang menarik perpindahan dari air sungai yang coklat ke air sungai berwarna hitam ini sangat jelas. Kedua warna ini tidak menyatu pelan-pelan melainkan benar-benar memiliki garis batas yang jelas, seperti awal mengaduk kopi dengan susu sehingga berwarna coklat dan hitam.


Konon warna hitam ini disebabkan akar pepohonan di area black river, namun air tidak berbahaya dan kita tetap dapat menggunakan air untuk mandi. Di area black river inilah kita dapat merasakan the best of Tanjung Puting scenery, langit biru dan awan putih yang terpantul sempurna pada refleksi di permukaan sungai, hingga pepohonan di sekeliling, feels like going into the amazon!



Selama menyusuri black river kami berhenti di beberapa area untuk melihat langsung orangutan yang ternyata sudah terbiasa dengan keberadaan manusia sehingga kami dapat melihat dari dekat. Bahkan di Camp Leakey, salah satu orangutan menunggu dengan manis di sisi dermaga (see more detail story: here).



Menyusuri Tanjung Puting adalah pengalaman yang mesti dicoba jika anda tinggal di Indonesia, melihat langsung hutan Borneo, paru-paru dunia hingga bercengkrama dengan orangutan yang memiliki kesamaan DNA hingga 96,4% dengan kita, manusia.

Photo via Dylan Thev Welmart, source click here
Kini paru-paru dunia sedang sakit, empat bulan lebih dan entah berapa banyak manusia yang menderita, binatang yang kehilangan tempat tinggal dan alam yang rusak.

"When the last tree is cut down, the last river poisoned, the last fish caught then only will men discover that we cannot eat money" - Cree Indian Prophecy

@marischkaprue - can't imagine a world without blue sky and clear sea water.

NOTES:
  • Taman Nasional Tanjung Puting terletak di Kalimantan Tengah. Untuk menuju ke TN Tanjung Puting, ambil penerbangan menuju Pangkalan Bun (harga tiket Jakarta - Pangkalan Bun berkisar Rp. 1,2 juta PP), kemudian menuju Pelabuhan Kumai (dengan mobil/ motor sekitar 30 menit perjalanan dari Bandara) dan dilanjutkan dengan naik kapal.
  • Tanjung Puting National Park is located in Central Borneo, to reach the National Park you can take a flight to Pangkalan Bun (Jakarta - Pangkalan Bun return flight is about IDR 1.200.000,-), then continue to Kumai Port (it's about 30 minutes car ride from the airport), then continue by boat (river cruise)
  • Budget untuk menikmati 3 hari river cruise di Taman Nasional Tanjung Puting sekitar Rp. 3.700.000,- all in (t termasuk tiket pesawat), untuk mendapatkan kisaran budget tersebut sebaiknya pergi bersama-sama atau ikut open trip sehingga biaya lebih murah. Untuk trip river cruise ke Tanjung Puting, hubungi Tukang Jalan ,via email: tuk4ang.jalan@gmail.com atau telp +62 813158 09191
  • The budget for 3 Days river cruise in Tanjung Puting National Park is around IDR 3.700.000,- all in (include plane ticket), to get this price with proper facilities, you can join open trip so the cost is cheaper. Contact Tukang Jalan for the trip to Tanjung Puting National Park: tuk4ng.jalan@gmail.com or phone +62 813158 09191 

#MELAWANASAP
WE CAN DO SOMETHING

Kabut asap tahun 2015 sudah mulai mereda namun jangan dilupakan. Tanpa menyebut nama, ada beberapa perusahaan yang dicurigai sengaja membakar area milik mereka untuk membuka lahan baru, tentunya untuk menanam sawit (beberapa pihak di lapangan bahkan telah melihat tanaman sawit "baru" di tengah lahan yang telah terbakar.

WHAT WE CAN DO?

Kurangi pemakaian produk sawit, I know it's hard because mainly most products that we use daily have oil palm refined products. Semakin banyak kita menggunakan produk-produk berbasis minyak sawit, semakin banyak lahan yang mesti "dibakar" untuk membuka lahan.

Googling jenis-jenis produk turunan sawit dan kurangi perlahan pemakaiannya, googling nama-nama perusahaan yang dicurigai, bahkan sudah ada beberapa link berita yang menyebutkan (tanpa langsung menuding nama perusahaan), kita bisa cari dengan link yang terkait produk yang ditarik dari beberapa supermarket di negara tetangga sebagai bentuk protes atas kabut asap 2015. Dari nama perusahaan tersebut kita dapat cari nama-nama produk mereka, dan ganti produk serupa dari perusahaan lain.

For crime against nature and humanity, never forget and never forgive..

***

7 comments:

vigomilandi mengatakan...

Gambarnya jadi lebih besar, tapi jadi kurang tajam. Overall tampilan sebelumnya lebih enak untuk dibaca, Prue. Diutak-atik lagi ya.

Warm regards.

Walter Pinem mengatakan...

foto2nya bagus2 kak. kayanya seru banget tuh di sana

Indonesianholic mengatakan...

Miris juga melihat kondisi Hutan Kalimantan yang dirusak, ini seharusnya menjadi perhatian semua elemen dari tingakt daerah hingga nasional. Jangan sampai anak cucu kita nantinya, mengenal orang utan hanya lewat cerita dan dongeng.

Mbak Prue, tampilan blognya berganti lebih fresh, cuma gambarnya membesar dan kurang tajam, disesuaikan lagi supaya fotonya gak buram.

Marischka Prudence mengatakan...

@Vigo & Akbar

Iyaa bru sadar jadi burem, size upload mesti diubah nih, thanks ya :)

aula andika fikrullah al balad mengatakan...

Baru kali ini memberanikan diri untuk meninggalkan jejak diblog mu kak. Selama ini hanya baca-baca saja. I've to say "its really inspiring me" hehehe.

dinilint mengatakan...

mbak pru,,, surprise dengan tampilannya yang baru,,, tapi gambarnya kok nge blur gitu mbak,,, cakepan yang dulu. Btw,, makasih udah nge post tentang salah satu trip impian saya. keep on good work ;)

GITA mengatakan...

ga bisa nyelam ya di black river itu? yang kabarnya ada buayanya itu apa disana ya, kak prud?