Biasanya saya
tidak begitu tertarik melihat area sawah. Lahir dan besar di Bandung, rumah
masa kecil saya hanya berjarak kurang dari setengah jam berjalan kaki menuju
area persawahan, saya dan kakak-kakak saya sudah terbiasa bermain di sawah,
menikmati sungai dan pulang dengan sendal jepit yang hanya tinggal satu, karena
satu lagi terbawa arus sungai (hehe..)
Namun saya tidak menyangka bahwa saya akan begitu betah di area sawah yang satu ini. Terletak di Gianyar, Bali, kami hanya perlu berkendara sekitar 15 menit saja dari Kamandalu, resort tempat kami menginap di Ubud, Bali.
Kami turun di
sisi jalanan dan langsung menuruni tangga menuju kompleks persawahan yang
paling terkenal di Bali, Tegalalang. Sinar pagi menyapa dari balik pepohonan
dan membuat saya lebih segar di kala kantuk masih sangat terasa. Kami terus
menaiki undak-undak sawah yang mudah dilalui karena sudah disediakan blok-blok
batu untuk berjalan kaki.
Matahari masih
sedikit bersembunyi di bali bukit sawah, namun pemandangan ke arah rumah-rumah
di sisi jalan sudah sangat menyenangkan dengan langit biru dan lembah sawah.
Kami berjalan
kaki lagi melewati "bukit" dan mendapati sinar matahari menyapa. Such a nice view! Undak-undak sawah
dengan sistem pengairan tradisional yang disebut subak ini menjadi ciri
sekaligus membuat area Tegalalang menjadi sangat cantik.
Beberapa kali
saya dan Ferry berjalan di pematang sawah yang cukup berlumpur, dan beberapa
kali pula kami menggunakan aliran air yang sangat segar untuk membilas kaki.
Air dingin dan segar berpadu dengan view kehijauan dan "lorong"
sawah, picture perfect view in a perfect
morning!
So, maybe a visit to the rice terrace is actually not
a bad idea at all, even when you think you already had enough rice field view :)
@marischkaprue -
only lost her flip flop in the rice field when she's < 10 years old
Photos by Ferry Rusli
Photos by Ferry Rusli
TEGALALANG RICE TERRACE
Gianyar, Bali
Indonesia