Saya ingat masa
kecil generasi saya dimana kita sering mendapat pertanyaan profesi apa yang
kita inginkan di masa depan dan “pilot” adalah salah satu jawaban favorit
sebagian anak laki-laki.
Profesi pilot
terlihat fancy, dengan gaji besar dan gengsi yang tinggi. It surely looks cool and great, but do you know the effort behind it?
Kunjungan saya ke
Malaysia Airlines Training Center di Kuala Lumpur memberikan sedikit pengalaman
menjadi pilot. Untuk mendapatkan titel pilot, perlu waktu bertahun-tahun
lamanya, mulai dari sekolah, berbagai pelatihan hingga syarat flight hours
sesuai dengan kategori masing-masing. Setelah seorang pilot memiliki
sertifikasi (license), bukan berarti
ia dapat menggunakan selamanya. Pilot harus memperbaharui license yang ia punya setiap 6 bulan sekali dengan kembali
mengikuti training dan berbagai test
untuk menunjukkan kapasitas ia membawa pesawat.
Di Malaysia
Airlines Training Center terdapat 7 flight simulator atau mesin simulasi
pesawat terbang untuk pelatihan dan test pilot. Meski berupa simulasi, namun
perangkat di dalam kokpit benar-benar dibuat seperti aslinya dan selain itu,
tampilan screen juga menampilkan pemandangan yang benar-benar mirip dengan
situasi saat penerbangan dengan berbagai skenario yang dapat terjadi.
Kami cukup
beruntung saat datang karena dapat mencoba simulator Airbus A380-800 yang
biasanya selalu digunakan untuk pelatihan dan test pilot. Saat datang kami beruntung dapat masuk ke dalam kokpit dan mencoba langsung simulator, tentunya dengan bantuan
dari real pilot yang ada sehingga
kami hanya perlu melakukan beberapa steps yang sudah diinstruksikan seperti
mengatur urutan flap wings untuk take
of dan landing, mengatur gerakan pesawat di landasan dengan tuas kaki
(bentuknya seperti tuas untuk gas dan rem pada mobil matic), hingga gerakan saat terbang dengan handle di bagian sisi
pilot dan co-pilot.
Berada di kursi
pilot ini benar-benar menyenangkan, dengan simulasi yang dilakukan memberikan
sensasi terbang dengan pesawat dimana gerakan simulator sesuai dengan situasi
yang ada, mulai dari take off hingga landing yang diatur dengan perangkat
hidrolik di kaki-kaki simulator. Simulator yang baru bahkan menggunakan
perangkat gerak elektrik.
Mencoba simulator
juga membuat saya menyadari betapa kompleksnya elemen-elemen dalam penerbangan,
dan tentunya membuat kita lebih menghargai profesi pilot. So, who wants to be a pilot?
@marischkaprue -
prefer a passenger seat but she won't say no to an offer of front view during
flight
NOTES
- Thanks to Malaysia Airlines for the invitation to see their training center facilities
- They also have lots of airfare promo, check out here