It was almost the time when the sun set. Langit mulai berubah warna, kami memperhatikan suasana dengan cahaya
yang meredup dan langit jingga yang indah. Saya menyeruput kopi Kapal Api
Flores Manggarai Blend hangat sambil menikmati senja dari Gili Lawa, Taman Nasional Komodo,
Flores.
It was such a perfect time, perfect moment to enjoy coffee. Hari-hari kami di Taman
Nasional Komodo di Flores dengan ditemani kopi Kapal Api menjadi momen
sangat menyenangkan. Kami pun punya pilihan dan selera yang berbeda, saya memilih
Kapal Api Flores Manggarai Blend, dalam kemasan Easy Drip bag yang memberikan sensasi pour over di kafe favorit saya.
Sementara teman saya memilih Kapal Api Luwak Blend bubuk dengan aroma dan rasa khas kopi Luwak dari Tana Toraja, sebagian lagi memilih kopi Kapal Api sachet White
Coffee dengan kandungan bubuk coklat yang membuat rasanya jelas lebih
enak.
Ada beberapa hal menarik
tentang kopi sachet yang saya baca di waktunyakapalapi.com.
Ternyata membuat kopi dari kemasan sachet pun ada cara khusus untuk mendapatkan rasa terbaik. Air panas yang digunakan
sebaiknya air yang "baru", bukan air panas yang sudah direbus berulang kali karena ketika kita
merebus air, ada oksigen yang terlepas sehingga dapat merubah rasa juga. Jika
ingin menambah cita rasa creamy, sebaiknya kita menambahkan susu UHT, bukan
creamer. Tips terakhir? kalau bisa, gunakan gelas keramik untuk menahan panas
lebih lama sehingga Kopi Kapal Api kita lebih enak!
|
Ngopi di Wae Rebo dengan view seperti ini? BEST! |
Tinggal dan berkeliling Indonesia
membuat saya punya kesempatan menikmati berbagai citarasa kopi lokal yang
berbeda dan memiliki ciri khas masing-masing. Mulai dari kopi Gayo, kopi
Arabika dari dataran tinggi Gayo dengan aroma khas dan rasa pahit yang kental, kopi Toraja dengan keasaman
yang tinggi dan rasa pahit kopi Toraja yang khas, atau Kopi Flores yang melalui
proses giling basah, dengan aroma fruity yang khas dan aroma tembakau yang
unik. Masih ada begitu banyak kekhasan dan kekayaan kopi di banyak wilayah di
Indonesia. Kopi pun sudah jadi hal yang tak terpisahkan dengan kehidupan
masyarakat Indonesia. Di berbagai wilayah kita dapat dengan mudah menemukan
warung kopi, bukan hanya untuk minum kopi, namun menjadi wadah warga untuk
berkumpul bersama. Kopi begitu erat dengan kebersamaan, menjadi elemen yang
memperkuat budaya berkumpul bersama.
Kopi di sore hari
bersama-sama? Hmm, siapa yang bisa menolak kopi Kapal Api ditemani senja di Taman
Nasional Komodo,
usai trekking di bukit dengan pemandangan yang sangat indah.
Apa yang membuat kopi Kapal
Api jelas lebih enak? Saya dan teman-teman sering membawa kopi Kapal Api Easy Drip, kopi
saring praktis dengan rasa kopi dari berbagai daerah yang sangat kental dan
original, Flores Manggarai Blend dan Luwak Blend. It's easy to carry for travel, without losing the
original taste we want from coffee. What about you? Are you a coffee person? Do
you bring kopi Kapal Api, dan kenapa Kopi Kapal Api
jelas lebih enak untuk kalian?
Yuk ikutan kompetisi blog
#KapalApiPunyaCerita, pemenang akan mendapatkan Samsung Note 8, dan 50 pengirim
artikel pertama juga akan mendapatkan voucher belanja Rp. 200.000,-
Caranya:
Tulis artikel dengan tema
"Mengapa Kopi Kapal Api jelas lebih enak menurut versi kamu" dan
submit sebelum tanggal 27 Desember 2017. Artikel ditulis dengan ketentuan:
minimal 500 kata dan backlink ke www.waktunyakapalapi.com, sertakan juga
hashtag #KapalApiPunyaCerita. Submit tulisan ke facebook Kapal Api
Tag akun facebook Kapal Api,
upload juga di twitter dengan tag twitter @KapalApi_ID
Jangan lupa hashtag #KapalApi
#JelasLebihEnak #KapalApiPunyaCerita Cek lebih lengkap di
www.waktunyakapalapi.com
Sudah punya inspirasi untuk
menulis? Kalau belum, mungkin ini waktunya Kapal Api dulu :)
@marischkaprue - morning coffee person, but she wouldn't say
no to sunset coffee time