Dua tahun lalu saya berdiri
di depan museum yang didedikasikan untuk Yayoi Kusama di Matsumoto, Jepang.
Kini, saya kembali berjalan melewati karya-karya Yayoi Kusama, dengan bintik-bintik
hitam, merah dan kuning yang menjadi cirinya.
"Life is The Heart of a
Rainbow" mungkin mendeskripsikan seorang Yayoi Kusama. Dari karya-karyanya
yang berwarna cerah, bentuk-bentuk simple
namun unik dan menarik. Dari satu ruangan kuning yang dipenuhi bintik hitam,
hingga "ruang tanpa batas" yang membuat kita merasa ada di dimensi
-entah-di mana, dunia Yayoi memang tanpa batas, dan ia mengajak kita untuk
mampir sejenak di dalam pikirannya yang penuh pelangi warna.
Berlokasi di National Gallery
Singapore, pameran "Life is The Heart of a Rainbow" karya Yayoi
Kusama berlangsung 4 bulan, dari 9 Juni 2017 hingga 3 September 2017. Memasuki
eksibisi Yayoi di Singapura ini bagaikan berulang kali memasuki dunia Yayoi.
Tidak tanggung-tanggung, tiga ruangan galeri: Gallery A, B dan C dipenuhi karya
Yayoi, termasuk City Hall Chamber dan instalasi di ruang terbuka National
Gallery Singapore.
another side of her artwork |
Kali ini pengunjung
dipersilahkan mengambil gambar di dalam pameran. Saya ingat dahulu kami tidak
diperbolehkan mengambil gambar sama sekali di Matsumoto City of Modern Art
(museum yang didedikasikan untuk Yayoi Kusama di Jepang) sehingga kami hanya
berfoto di area luar. Mungkin kali ini pengelola galeri sudah paham betapa
mengambil foto menjadi kebutuhan (hampir) siapapun.
Saya memperhatikan betapa
antusiasnya pengunjung mengambil foto (termasuk saya). Memang karya Yayoi
sangat insta-genic dan membuat siapapun gemas ingin mengambil foto diri dengan
latar karya Yayoi.
Namun ada satu hal yang saya
pertanyakan. "Do they know why Yayoi
makes spots in her artworks?" or they just taking photos without realizing?
karena saya jarang sekali melihat pengunjung benar-benar membaca papan
informasi setiap karya. Di era self-promoting, manusia memiliki display diri di
sosial media. Anything interesting to share, to promote, to polish our image.
Karya Yayoi memang terlihat edgy, keren, visually
satisfying dan membuat kita ingin segera posting foto dengan
karya-karyanya. Saat museum tidak memperbolehkan kita mengambil foto, otomatis
kita akan menikmati visual lebih lama tanpa distraksi, memberi lebih waktu
untuk membaca informasi dan bertanya tentang seniman dan karyanya. Risikonya?
tentu pameran akan lebih sepi karena "ah, ga boleh foto di sana, ngapain
dateng?".
Bukannya melarang atau
mengkritisi, atau "nyinyir," saya pun selalu posting
foto diri di berbagai tempat, a display of my "digital polished life," it's part of my job actually. Namun,
mengetahui sedikit saja cerita di balik karya akan membuat memori visual
melekat dan bersatu dengan rasa, bukan hanya visual belaka.
Jika anda pernah datang ke
pameran Yayoi (I know a lot of people
do), please don't hesitate to read, and google a bit about Yayoi (I won't
explain here since googling her life is way more interesting). Go to Yayoi's
childhood and you'll know where the dots came from, then you can connect the
dots and get a bit more "closer" to her.
@marischkaprue - in a rainbow life she live in, she tries to
connect the dots (and take millions of photos)
NOTES
YAYOI KUSAMA
"Life is The Heart of a
Rainbow"
National Gallery Singapore
9 June 2017 - 3 September
2017
ADMISSION FEE:
25 SGD (exhibition only)
***
2 comments:
wahh pamerannya sangat unik an menarik sekali untuk di kunjungi..
Posting Komentar